Lima

9 2 3
                                    

Naya berjalan menuju perpustakaan hanya untuk sekedar memfreshkan otaknya. Jalan ninja gadis ini ketika stress yaitu membaca novel dan beberapa buku yang bertema edukasi ketika ia sedang mood.

Naya berjalan dan mulai tersadar sepertinya ada seseorang yang mengikutinya dari belakang. Naya berbalik dan dugaannya benar sekali. Seorang cowok sedari tadi mengikuti langkah kakinya, siapa lagi kalau bukan Gazi yang akhir-akhir ini selalu datang tiba-tiba dihadapan gadis ini.

Naya hanya menghiraukan keberadaan cowok itu, untuk saat ini Naya berpikir positif saja. Lalu ia kembali melangkahkan kakinya dan kembali diikuti oleh cowok itu. Naya dengan cepat membalikkan tubuhnya dan Gazi hampir saja menabrak Naya yang berdiri didepannya dengan sengaja, untuk mengetes apakah cowok ini benar-benar mengikutinya atau tidak.

"Gue nggak suka diikutin" tiba-tiba Naya mengeluarkan nada juteknya

"Siapa yang ikutin lo?" Gazi tiba-tiba bertanya yang jawabannya sudah ia ketahui sendiri

"Lo" Naya menunjuk Gazi cuek

"Oh iya, selama gue ketemu lo jadi hobi deh gue ikutin lo, gak tau kenapa, lo tau gak?" Gazi bisa-bisanya punya hobi yang tidak biasanya dimiliki orang lain

Naya hanya menaikkan bahunya bersamaan, menandakan ia tidak tahu, atau lebih tepatnya malas basa-basi dengan cowok ini.

"Yaudah, sana jalan, gue ikut" Gazi tak mengerti saja dengan gadis ini, Naya sangat malas meladeninya

"Kak Gazi yang terhormat, gue nggak suka di ikutin" Naya dengan nada tegasnya yang membuat Gazi tersenyum tipis

"Yaudah deh, gue pergi aja, bye nona cantik" Gazi langsung pergi setelah mengatakan itu pada Naya sambil tersenyum

"Sebenarnya dia baik, terus ganteng, tapi gue tetep gak boleh suka sama dia, gue gak mau bunda marah" batin Naya

Naya melanjutkan jalannya menuju ke perpus yang sempat tertunda gara-gara cowok itu. Mencari buku yang sesuai dengan moodnya, entah buku apa itu. Naya membuka buku yang sudah ia temui lembar demi lembar, membacanya dengan cermat.

🍂🍂🍂

Sedari tadi Naya menelfon ayah dan bundanya. Namun, nomor kedua orang tuanya tidak aktif sedangkan Runi sudah pulang duluan. Sekolah sudah sepi. Angkutan umum juga sedari tadi tak ada yang lewat. Apa yang harus Naya lakukan agar bisa sampai di rumahnya sebelum malam hari?

Naya sudah gelisah, mondar-mandir di halte sendiri, entah ada yang melihatnya atau tidak.

Sebuah mobil berhenti di depan halte. Entah siapa pemilik mobil tersebut. Naya juga kurang tahu. Namun, seketika pemilik mobil tersebut membuka kaca mobilnya dan membuka suara. Menampilkan seorang cowok yang akhir-akhir ini terus mengganggu Naya.

"Hey, nona cantik, gimana kalau pulang bareng gue aja? nanti kecapean kalau nunggu lama, mana mukanya udah kusam gitu" Gazi dengan mode bercandanya yang di tanggapi serius oleh Naya

"Hm, mending lo pulang aja dari pada ngatain gue" Naya dengan nada kesalnya, bisa-bisanya cowok itu mengatakan hal tersebut pada Naya

"Bercanda nona, pulang bareng gue yuk" Gazi mengajak Naya yang sedari tadi menunggu

"Gak" balas Naya dengan singkat dan ketus

"Yaudah, gue nunggu di sini aja sampai lo pulang" Gazi dengan pendiriannya

"Ngapain sih kak, gue heran sama lo, setiap saat muncul didepan gue" Naya kesal dengan cowok ini, apalagi ketika ia mengingat perkataan bundanya

"Karena gue suka sama lo, nona cantik" batin Gazi

"Biar tau rumah lo dimana" Gazi benar-benar membuat Naya emosi ringan

Naya duduk di halte memainkan handphonenya, sedangkan Gazi didalam mobilnya yang juga memainkan handphonenya dan sesekali melirik pada Naya yang tidak mempedulikannya.

Sudah 30 menit Gazi menemani Naya menunggu penjemput. Namun, belum ada tanda-tanda jika gadis ini akan di jemput.

"Nona, lo di jemput sama siapa?" Gazi bertanya pada Naya karena sudah capek menunggu, tapi tidak mungkin ia memberitahukan pada gadis itu, karena ini kemauan dia sendiri

"Gak tau" Balasnya sunggu-sungguh jutek

Gazi turun dari mobilnya dan berjalan mendekati Naya

"Jadi dari tadi lo nunggu tanpa kepastian gitu?" Gazi dengan pertanyaannya

"Hm"

"Yaudah, sekarang pulang bareng gue" ajak Gazi yang langsung memegang lengan Naya tanpa aba-aba

"Jangan pegang-pegang, gue gak mau pulang sama lo, lo duluan aja, apa untungnya sih nungguin gue" ucap Naya langsung melepaskan tangannya

"Gue gak suka pemaksaan" tambah Naya di akhir perkataannya

Akhirnya Gazi mengalah, takut gadis ini risih dengannya, dan ia memilih kembali masuk kedalam mobilnya sambil menunggu Naya. 1 jam menunggu akhirnya penjemput Naya datang dan mereka kembali kerumah masing-masing, abaikan Gazi yang katanya ingin tahu rumah Naya dimana, cuman bercanda tadi.

Salam hangat, uni

08 Juli 2024

GAZINAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang