119. Ancaman Dari Putri Lomiere

189 10 0
                                    

“Selamat pagi, Lova~”

Seorang gadis menyapa Lova yang baru saja keluar dari kamar tidurnya. Gadis itu mengenakan pakaian pelayan dengan sebuah keranjang sayuran ditangannya. Nampaknya dia baru saja kembali dari memetik sayuran yang ditanam dikebun sayuran kerajaan. “Apa yang ingin kamu makan hari ini?”

Lova yang selalu bangun terlambat setiap harinya membalas dengan senyuman. “Pagi, Moa. Aku ingi bubur dengan susu jahe!” Ucapnya dengan ceria.

Moa yang bertugas mengatur makanan untuk para pelayan yang tinggal diistana menganggukkan kepalannya. “Akan tiba dimeja makan tepat setelah kamu selesai membersihkan kamar dan tubuhmu. Atau .. tidak akan ada susu jahe.”

Dalam sedetik, Lova menghilang. Dia segera membereskan kamarnya dan mandi.Jika ada yang bertanya makanan apa yang disukai Lova, itu adalah susu jahe dengan tambahan madu. Tidak ada yang mampu membuat hari gadis delapan belas tahun itu lebih baik daripada segelas susu jahe madu yang manis dan hangat. 40 menit kemudian, Lova sudah bergabung dengan semua pekerja, dikala tuan rumah juga sedang sarapan.

Setelah menyuap beberapa sendok bubur, Lova mendengar seseorang memanggil namanya. “Lova!”

Ia menoleh dan mendapati seorang wanita setengah baya yang dikenalnya mendekatinya. “Nyonya? Ada masalah apa?” Tanyanya.

Nyonya kepala pelayan mengambil piring Lova dan berkacak pinggang. “Pergilah keruang makan dan layani tamu Yang Mulia. Bergegaslah!”

Lova tercengang, begitupun dengan Cecena yang tengah menyuap roti kedalam mulutnya. Ia hampir tersedak. Lova, yang seorang penari, diminta melayani makan seorang Raja tiran dari kerajaan lain yang terkenal akan kekejamannya? Apakah nyonya ingin membawa sahabatnya dalam jurang mautnya?!

“Nyonya! Ta–tapi Lova tidak terbiasa dengan itu. Dia, kan hanya seorang penari.” Ucap Cecena mencoba membela Lova.

Nyonya kepala pelayan menatap Cecena dengan tajam, “Lantas maukah kau menggantikannya saat Yang Mulia Raja Christopher sendiri yang meminta Lova untuk melayaninya?”

Cecena terkejut, namun Lova lebih tercengang. Bagaimana bisa Christopher meminta dirinya untuk melayani sarapannya disini?

“Tapi—“ baru saja Cecena hendak memprotes, Lova lebih dulu menyela. “Baiklah.”

Jika memang Christopher ingin dirinya melayani makannya, dia harus melakukannya atau nyawanya akan menjadi taruhan. Belum lagi, bisa saja berimbas pada teman-temannya. Lova harus memahami situasinya dan memilih jalan yang paling aman.

Dia bangkit berdiri dan berjalan menuju ruang makan dibawah pengawasan teman-temannya. Barulah setelah Lova tak lagi terlihat, obrolan-obrolan pecah diruang makan para pelayan. “Apa yang terjadi? Mengapa Raja tiran itu bisa memanggil Lova?”

“Apa Lova pernah menyinggungnya? Jangan-jangan, Raja tiran itu berniat buruk pada Lova!”

“Ah! Tapi memangnya bagaimana Lova menyinggungnya? Lova bahkan tidak pernah berbicara didepan orang asing.” Ucap yang lain.

***

Melangkah mengikuti beberapa pelayan yang membawa piring berisikan makanan, Lova dengan sepiring udag rebua ditangannya tanpa sadar menahan napasnya saat sepasang manik hijau bersinggungan dengannya. Bahkan ketika Lova telah menatap kearah lain, tatapannya tetap tertuju krpadanya, dan dia bisa merasakan tatapan itu dipunggungnya.

“Yang Mulia, apakah anda menginginkan sesuatu? Saya bisa mengambilkannya untuk anda.” Veronica berujar dengan lembut, memandang Christopher yang bahkan tidak meliriknya dan langsung menjawab dengan dingin. “Tak perlu.”

Perkataannya hampir merusak wajah Veronica, namun gadis itu mempertahankan senyumannya dan mengangguk dengan lembut. “Baiklah jika begitu. Yang Mulia bisa mengatakannya jika menginginkan sesuatu.”

Mendengar itu, Christopher mengangkat tangannya dan menunjuk kearah dimana Lova tengah meletakkan peralatan makan didepan permaisuri. “Aku ingin dia mengambilkan makanan untukku.”

“Hah?” Veronica tak mampu menahan suaranya, membuatnya membungkam bibirnya sedetik kemudian. Namun Christopher tak menganggapnya. “Siapkan makananku.”

Lova baru bereaksi ketika teman disebelahnya menyentuh lengannya. Gadis itu terperangah dan bergegas mendekat kearah Christopher. Dia dengan hati-hati bertanya, “Apa yang anda inginkan, Yang Mulia?”

“Ambil saja yang menurutmu enak.” Ucap Christopher tanpa sadar membuat Lova menjawab dengan suara yang hanya bisa didengar oleh keduanya. “Tapi semuanya enak karena yang memasak adalah Nara.”

“Lalu mana yang menjadi makanan kesukaanmu?” Tanya Christopher. “Tentu saja daging kambing asapan dan telur seribu tahun!” Bisik Lova. “Eh?”

Christopher berkata pelan, “Kalau begitu ambilkan keduanya.” Lova tertegun, sebelum tatapan pria itu menginterupsinya untuk segera mengambilkan apa yang diinginkannya. Astaga Lova, begini sekali nasibmu.

“Ibu, Lova sekarang bekerja rangkap menjadi pelayan yang mengambilkan makanan kesukaan Lova sendiri untuk Raja. Apakah aku akan baik-baik saja kedepannya, astaga.”

Hanya saja, baik Lova maupun Christopher, tak ada yang menyadari tatapan Veronica yang tajam, bahkan jika tatapannya mampu membunuh, entah Lova mampu bertahan atau tidak. “Apa yang membuat Chriss memilihnya daripada aku?Apa istimewanya gadis rendahan itu?”

***

Brak!

Lova merasakan sakit dipunggungnya kala sang putri menariknya dan mendorongnya kedinding dengan kekuatan yang tak lemah. Ia hampir mengeluarkan ringisan, saat tatapan tajam Veronica membuatnya terbungkam. Entah mengapa putri terlihat marah padanya, namun nampakmya ia mungkin tak sengaja telah menyinggungnya. Lova bertanya dengan nada ragu, “Pu-Putri? Apakah ada sesuatu yang bisa saya bantu?”

Vernonica menunjuknya dan menatapnya dengan tajam, penuh dengan ancaman. “Jangan mencoba untuk merayu Raja Christopher dengan trik murahanmu! Ingatlah bahwa kau hanya budak rendahan dan tak pantas mengangkat wajahmu untuk siapapun yang ada diistana ini, kau mengerti?!”

Lova menggigit bibir bawahnya dan menganggukkan kepalanya, “Saya ingat, Putri. Tapi tidak mungkin bagi saya untuk merayu atau menggunakan trik apapun untuk menggoda siapapun juga.”

“Tidak perlu mengatakan banyak omong kosong. Jika sampai aku menemukanmu menggunakan trik kotormu pada Chriss, lihat bagaimana aku akan menghancurkanmu seperti kerajaanku menghancurkan kerajaanmu!” Ancamnya sebelum berlalu meninggalkan ruangan itu. Ditinggalkan begitu saja, Lova menatap Veronica sebelum menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan samar. “Hah, bagaimana dia bisa begitu angkuh?”

“Sangat merepotkan.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Legenda Bulan Kristal [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang