Iloania menatap banyak orang yang melangkah pergi dengan wajah lesu dan kecewa. Tatapannya bergulir kesana kemari dan berhenti saat aula menyisakan cukup banyak orang. Ia menoleh kearah Lasius yang berdiri disampingnya."Kakak, apa kakak benar-benar membunuh ribuan bayangan hitam?" Tanyanya.
Pertanyaan Iloania membuat Lasius menoleh dan menatapnya. "Kenapa bertanya? Apa ada masalah?"
Iloania menggeleng kecil dan tersenyum, "Hanya bertanya. Apa alasan kakak membunuh mereka?"
Lasius mendaratkan kepalanya dipuncak kepala Iloania yang menatapnya dengan bingung. "Kamu selalu misterius dan selalu memiliki rahasia. Jadi, saat kamu memberitahuku alasan kenapa kamu membunuh naga yang sebenarnya bayangan putih itu, aku juga akan memberitahumu alasan sebenarnya kenapa aku membunuh mereka. Tentu saja selain karena tugas untuk melindungi manusia biasa dari bayangan."
Iloania mengulum senyuman setipis kertas dan mendongak, "Seperti mata uang. Selalu ada sesuatu dibalik sesuatu jika dilihat dari satu sisi. Tapi, jika kita melihat dari kedua sisi, kita hanya bisa menemukan jarak yang sangat tipis darinya."
Lasius tertegun. Ia tidak cukup mengerti kemana arah pembicaraannya. Namun Lasius yakin jika itu sesuatu yang penting. Pemuda itu melembutkan wajahnya tanpa memindahkan tangannya.
"Kamu selalu begini." Gumamnya dengan suara halus.
***
"Baik, jadi yang tersisa adalah kalian. Yang berhasil diterima dan berhasil menunjukkan kemampuan dan kelayakan kalian sebagai siswa dan siswi di Dragonia Academy. Hari ini, kita bersama akan menentukan kelas kalian. Setiap orang yang namanya dipanggil, silakan maju ke arena dan berdiri dilingkaran sihir. Jenis sihir kalian akan terdeteksi dengan atribut, binatang sihir serta level jiwa kalian akan tertera dilayar yang sudah ada disamping. Ingat, bahwa penilaian ini adil dan untuk menentukan kelas kalian." Kata Milied.
"Kelas dibagi menjadi 20 kelas. Dari kelas 1-1 sampai 1-20 dengan masing-masing kelas berisi 20 orang." Lanjut Milied.
Milied melipat tangan didepan dada, "Tanpa basa basi lagi. Miss Nialla, silakan panggil orang pertama."
Niala menggerakkan tangannya, menciptakan mikrofon ditangannya dan pembesar suara berbentuk lingkaran yang mengambang ditengah-tengah aula. Maaf saja, suaranya tidak sebesar suata Milied yang tanpa pembesar suarapun terdengar diseluruh aula. Meskipun ia garang.
"Yang pertama Eleanor Depetra."
Pemuda bersurai pirang dengan manik biru itu melangkah maju. Ketika Eleanor berhenti dilingkaran sihir, cahaya mengelilingi tubuhnya selama sepersekian detik dan rangkaian huruf muncul disampingnya.
Nama: Eleanor Depetra
Usia: 17 th
Elemen: Sayap Biru
Tingkatan: Suci 7
Atribut: Anting dimensi penyimpanan 10 km + Panah Biru
Binatang Sihir: Slepr, Burung Sayap Biru dari pulau Ieie, kerajaan Northen (Species Burung Langka)
Dipanel level jiwa, jajaran warna pelangi ditambah warna putih, hitam dan emas nampak bergerak-gerak. Cahaya memendar dari warna merah dan berpindah kewarna oranye. Kemudian berpindah kewarna kuning dan begitu seterusnya sampai berhenti diwarna Nila. Level jiwa yang tinggi.
Level Jiwa: Nila
Kelas: 1-1
Eleanor tersenyum dengan puas dan melangkah turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Bulan Kristal [√]
FantasiaSerangkaian kisah seorang gadis yang hidup sebatang kara. Menjadi kuat bukanlah keinginannya, diburu pun bukan keinginannya. Membuatnya harus menyegel setengah lebih kekuatannya. Hingga ia mencoba hal baru di sebuah Academy bernama Dragonia Academy...