Kenya dan Azra duduk berdampingan di beranda rumah baru mereka, menikmati semilir angin sore yang menyejukkan.
Mereka baru saja menyelesaikan prosesi pernikahan yang dihadiri oleh keluarga dan sahabat-sahabat terdekat.
“Alhamdulillah, akhirnya kita resmi menjadi sepasang suami istri,” ucap Kenya sambil merangkul pundak Azra dengan penuh kasih sayang. Azra tersenyum bahagia.
“Iya, kita telah mengikat janji suci di hadapan Allah dan memulai babak baru dalam kehidupan kita.” Kenya menatap wajah cantik istrinya dengan penuh kekaguman.
“Kau terlihat begitu anggun dan memesona hari ini, Azra. Aku merasa sangat bersyukur dapat mengikat takdir bersamamu.” Pipi Azra merona mendengar pujian tulusnya.
“Terima kasih, Kenya. Kaulah yang telah mengajarkanku arti ketulusan dan kesetiaan dalam menjalin hubungan ini.”
Mereka terdiam sejenak, menikmati momen kebersamaan yang begitu indah dan penuh makna. Kemudian, Azra kembali bersuara.
“Kenya, aku ingin mengungkapkan harapanku untuk keluarga kita yang baru ini,” ujarnya dengan nada serius.
Kenya mengangguk, menatap Azra dengan penuh perhatian.
“Aku berharap kita dapat membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Sebuah keluarga yang dilandasi oleh ketakwaan kepada Allah dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Aku ingin kita menjadi orang tua yang dapat mendidik anak-anak kita dengan penuh kasih sayang dan menjadikan mereka generasi yang taat pada agama,” lanjut Azra. Kenya mengangguk setuju, matanya berbinar penuh semangat.
“Itulah harapanku juga, Azra. Dengan izin Allah, kita akan mewujudkan harapan itu bersama-sama. Kita akan saling mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam menjalani kehidupan berumah tangga yang penuh tantangan ini.” Azra tersenyum lebar, hatinya dipenuhi kebahagiaan. Ia pun menyandarkan kepalanya di pundak Kenya dengan penuh kelembutan.
“Aku mencintaimu, Kenya. Dengan kehadiranmu, aku yakin kita akan mampu menjadikan keluarga ini sebagai surga kecil bagi kita semua.” Kenya mengecup dahi Azra dengan penuh kasih sayang.
“Aku juga sangat mencintaimu, Azra. Bersama-sama, kita akan merajut kebahagiaan dalam keluarga baru ini, insya Allah.” Matahari perlahan terbenam di ufuk barat, menyemburatkan semburat jingga keemasan yang memukau. Kenya dan Azra duduk berdampingan, tangan mereka saling bertaut dengan erat.
Keluarga baru mereka telah resmi terbentuk, dan keduanya memiliki harapan baru untuk menjadikan keluarga ini sebagai surga kecil yang diberkahi oleh Allah.
Dalam hati mereka, tekad untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah tertanam kuat.
Mereka akan saling mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam menghadapi tantangan kehidupan berumah tangga.Dengan ketulusan hati dan ketakwaan kepada Allah, mereka yakin bahwa harapan untuk menjadi keluarga yang bahagia dan menjadi teladan bagi generasi selanjutnya akan terwujud.
Momen ini menandai awal dari sebuah perjalanan baru yang penuh dengan tantangan dan kebahagiaan.
Namun, dengan fondasi yang kokoh dari ikatan suci yang mereka jalani, Kenya dan Azra merasa yakin bahwa mereka akan mampu meraih kebahagiaan abadi di dunia dan akhirat, insya Allah.
![](https://img.wattpad.com/cover/369142276-288-k111963.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KENYA GERVASO
Lãng mạnKenya Gervaso adalah seorang mahasiswa semester empat di sebuah universitas terkemuka. Sejak awal masa kuliah, matanya selalu terpaku pada Azra, seorang senior yang begitu anggun dan terpelajar. Azra tak hanya memesona secara fisik, tetapi juga dike...