Chapter 10 | Harmoni Cinta dan Iman

30 25 0
                                    

Suasana ceria menyelimuti ruang keluarga Roka dan Azra.

Anak-anak mereka berkumpul bersama untuk merayakan hari istimewa bagi Roka dan Azra yang baru saja menunaikan ibadah haji.

"Ayah, Ibu, selamat atas ibadah haji kalian yang telah diterima Allah. Semoga menjadi pembuka pintu keberkahan dan kebahagiaan untuk keluarga kita," ucap putra sulung mereka, Zaydan, dengan tulus.

Roka dan Azra saling berpandangan dengan mata berbinar. Roka kemudian menjawab,

"Terima kasih, anakku. Rasanya hati kami dipenuhi kebahagiaan yang luar biasa setelah menunaikan ibadah yang begitu agung ini."

"Betul, Zaydan. Perjalanan haji kami sungguh luar biasa dan penuh makna," sambung Azra dengan antusias.

"Kami seolah merasakan hubungan kami dengan Allah semakin dekat dan iman kami semakin kokoh." Putri mereka, Safiya, angkat bicara dengan penuh rasa ingin tahu.

"Ayah, Ibu, tolong ceritakan kepada kami pengalaman kalian menjalani ibadah haji ini. Semoga kami pun kelak bisa menunaikannya dengan baik."
Roka tersenyum lebar, matanya berbinar penuh semangat.

"Tentu saja, anak-anakku. Bagi kami, menunaikan ibadah haji adalah puncak dari perjalanan spiritual kami selama ini." Azra mengangguk setuju, lalu mulai bercerita.


"Saat kami menginjakkan kaki di tanah suci, hati kami dipenuhi oleh rasa syukur yang tak terkira. Kami merasa seolah meninggalkan segala beban duniawi dan hanya fokus untuk mendekatkan diri kepada Allah." Roka melanjutkan.

"Rasanya seperti kami kembali ke fitrah kami sebagai hamba-Nya. Segala kekhusyukan, kerendahan hati, dan rasa cinta kepada Allah begitu memuncak dalam diri kami saat menunaikan ibadah-ibadah di tanah suci itu."

"Saat kami bertawaf mengelilingi Ka'bah, rasanya seolah seluruh jiwa dan raga kami hanya tertuju kepada-Nya. Begitu pula saat kami melontar jumrah, melempar segala keburukan dan dosa yang pernah kami lakukan," lanjut Azra dengan mata berkaca-kaca.
Anak-anak mereka mendengarkan dengan khusyuk, seolah terbawa dalam pengalaman spiritual yang begitu membekas di hati kedua orang tua mereka.

"Pada akhirnya, ibadah haji ini mengingatkan kami bahwa harmoni cinta dan iman harus selalu berjalan beriringan dalam kehidupan kita," ujar Roka bijak.

"Cinta kita kepada pasangan hidup harus senantiasa dilandasi dengan iman yang kokoh kepada Allah." Azra mengangguk setuju, menatap suami dan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Itulah rahasia kebahagiaan sejati dalam keluarga kita, anak-anakku. Cinta dan iman yang harmonis, saling menguatkan satu sama lain, dan membawa berkah dalam setiap langkah kita."
Mereka pun berpelukan dalam suasana haru, merasakan kehangatan cinta dan kedamaian iman yang begitu menyatu dalam keluarga mereka.

Kisah spiritual Roka dan Azra dalam menunaikan ibadah haji begitu membekas dalam hati setiap anggota keluarga.

Pengalaman itu seolah mengingatkan mereka tentang hakikat kehidupan yang sesungguhnya, di mana cinta dan iman harus selalu berjalan selaras.

Bagi Roka dan Azra, perjalanan haji bukan hanya sekadar ritual ibadah, tetapi juga sebuah perjuangan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Setiap langkah yang mereka ambil di tanah suci itu memperkokoh ikatan cinta mereka kepada Allah, sekaligus memperdalam cinta dan komitmen mereka sebagai pasangan suami istri.

Momen-momen khusyuk saat bertawaf mengelilingi Ka'bah, melempar jumrah, dan menjalankan rangkaian ibadah haji yang lain, semuanya menjadi pengingat bagi Roka dan Azra bahwa harmoni cinta dan iman adalah kunci utama dalam meraih kebahagiaan sejati dalam kehidupan berkeluarga.

Kini, setelah kembali ke rumah, mereka berbagi pengalaman spiritual itu kepada anak-anak mereka. Mereka ingin menanamkan nilai-nilai yang sama dalam diri generasi penerus keluarga, agar kelak anak-anak mereka pun dapat merasakan indahnya harmoni cinta dan iman dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Momen berharga ini mengingatkan seluruh anggota keluarga tentang betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara cinta dan iman dalam kehidupan sehari-hari.

Cinta kepada pasangan hidup harus selalu dilandasi dengan iman yang kokoh kepada Allah, sehingga setiap langkah yang mereka ambil membawa berkah dan kebahagiaan abadi, di dunia dan akhirat.

KENYA GERVASO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang