Bab 17 | Merajut Kenangan Indah di Mahligai Cinta

20 18 0
                                    

Waktu berlalu dengan cepat sejak Roka dan Azra memutuskan untuk membangun mahligai cinta mereka. Hari-hari penuh kebahagiaan silih berganti, membentuk mozaik indah kehidupan bersama yang mereka impikan. Setiap momen menjadi benang-benang emas yang merajut kenangan manis dalam kanvas cinta mereka.

Pagi itu, sinar mentari menembus tirai jendela kamar mereka. Roka terbangun lebih dulu, memandangi wajah Azra yang masih terlelap dengan damai. Ia tersenyum, merasa bersyukur atas kehadiran wanita yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.

"Selamat pagi, sayangku," bisik Roka lembut, mengecup kening Azra.

Azra perlahan membuka matanya, senyum manis terkembang di bibirnya. "Selamat pagi, Roka. Aku bermimpi indah tentang kita."

"Oh ya? Ceritakan padaku," pinta Roka penasaran.

Azra bergeser, menyandarkan kepalanya di dada Roka. "Aku bermimpi kita sedang berjalan-jalan di sebuah taman bunga yang sangat indah. Kita tertawa bahagia, menikmati kebersamaan tanpa beban."

Roka membelai rambut Azra dengan penuh kasih. "Mimpimu itu bukan sekadar mimpi, sayang. Itu adalah gambaran masa depan yang akan kita wujudkan bersama."

Mereka mengawali hari dengan sarapan bersama. Roka menyiapkan roti panggang dan telur mata sapi, sementara Azra membuat jus jeruk segar. Aroma harum menguar di dapur kecil mereka, menciptakan suasana hangat dan akrab.

"Hari ini kita akan ke mana?" tanya Azra sambil mengoleskan selai ke rotinya.

Roka menyesap kopinya sebelum menjawab, "Bagaimana kalau kita ke taman kota? Sudah lama kita tidak piknik bersama."

Mata Azra berbinar. "Ide bagus! Aku akan menyiapkan bekal untuk kita."

Setelah sarapan, mereka bersiap-siap. Azra memasukkan beberapa potong sandwich, buah-buahan, dan minuman ke dalam keranjang piknik. Roka mengambil tikar dan bola untuk dimainkan nanti.

Perjalanan ke taman kota dipenuhi canda tawa. Mereka bernyanyi bersama mengikuti lagu yang diputar di radio mobil. Sesekali Roka mencuri pandang ke arah Azra, terpesona oleh keceriaan yang terpancar dari wajahnya.

"Kau tahu, Azra? Saat-saat seperti ini yang membuatku jatuh cinta padamu setiap hari," ujar Roka tulus.

Azra tersipu, "Ah, kau ini. Bisa saja merayuku di pagi hari."

"Aku tidak merayu. Aku hanya mengatakan apa yang kurasakan," balas Roka sambil menggenggam tangan Azra.

Setibanya di taman kota, mereka memilih spot di bawah pohon rindang. Roka menggelar tikar sementara Azra menata bekal mereka. Suasana taman cukup ramai, banyak keluarga dan pasangan lain yang juga menikmati hari libur.

"Lihat, Roka! Ada pertunjukan musik di sana," Azra menunjuk ke arah panggung kecil di tengah taman.

Roka mengangguk, "Ayo kita kesana setelah makan. Sepertinya akan menyenangkan."

Mereka menikmati bekal sambil mengobrol ringan, membicarakan rencana-rencana masa depan dan kenangan-kenangan indah yang telah mereka lalui bersama.

"Ingat saat pertama kali kita bertemu?" tanya Azra, matanya menerawang jauh.

Roka tersenyum, "Tentu saja. Bagaimana mungkin aku bisa lupa? Kau hampir menabrakku dengan sepedamu di taman kampus."

Azra tertawa kecil, "Ya ampun, itu memalukan sekali. Tapi berkat insiden itu, kita jadi berkenalan."

"Dan lihat kita sekarang," Roka menggenggam tangan Azra, "Bersama-sama membangun mahligai cinta kita."

Selesai makan, mereka membereskan bekal dan berjalan menuju area pertunjukan musik. Seorang penyanyi muda sedang membawakan lagu romantis, membuat suasana semakin syahdu.

KENYA GERVASO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang