Chapter 3 | Hati yang Terpaut

49 42 4
                                    

Dalam perjalanan hidup yang penuh liku, terkadang kita dipertemukan dengan seseorang yang mampu menggetarkan hati kita.

Ikatan tak terlukiskan terjalin, mengikat dua jiwa menjadi satu dalam harmoni yang sempurna. Begitulah kisah Kenya dan Azra, dua insan yang semula asing namun kemudian terikat dalam tali kasih yang abadi.

Kenya, seorang pria muda yang penuh semangat dan impian, selalu merindukan kehadiran seseorang yang bisa memahami jiwanya yang liar.

Sementara itu, Azra, wanita cantik yang telah banyak mengalami kepahitan hidup, mencari cinta sejati yang bisa menyembuhkan luka masa lalunya.

Seiring berjalannya waktu, ikatan antara Kenya dan Azra semakin kuat. Proses ta'aruf yang mereka jalani telah membuka pintu hati masing-masing untuk saling mengenal lebih dalam. Kini, keduanya merasakan bahwa hati mereka telah terpaut satu sama lain.

Pada suatu sore yang teduh, Kenya dan Azra bertemu di sebuah taman yang indah. Mereka duduk berdampingan di bawah rindangnya pohon sambil menikmati semilir angin yang menyejukkan.

"Azra, aku ingin mengungkapkan sesuatu kepadamu," ujar Kenya memecah keheningan. Azra menoleh dan menatap Roka dengan lembut.

"Silakan, kenya. Aku akan mendengarkan." Kenya menarik napas panjang sebelum melanjutkan.

"Sejak kita memulai proses ta'aruf ini, aku merasakan perubahan yang begitu besar dalam diriku. Kau telah membuka mataku untuk melihat keindahan dalam mengejar ridha Allah. Kehadiranmu bagaikan cahaya yang menerangi jalan hidupku." Mata Azra berkaca-kaca mendengar ungkapan tulus dari kenya. Ia pun membalas dengan suara sedikit bergetar.

"Kenya, kaulah yang telah mengajarkanku arti ketulusan dan keteguhan iman. Keberanian dan ketakwaanmu menjadi inspirasi bagiku untuk selalu berada di jalan yang benar." Mereka saling menatap dengan penuh kasih, seolah dapat melihat ke dalam jiwa masing-masing. Kenya menggenggam tangan Azra dengan lembut.

"Azra, aku merasakan bahwa hati kita telah terpaut satu sama lain. Kau telah menjadi belahan jiwaku, dan aku ingin melanjutkan perjalanan ini bersamamu menuju ridha Allah," ucap Kenya dengan sungguh-sungguh. Azra mengangguk perlahan, air mata bahagia mengalir di pipinya.

"Aku pun merasakan hal yang sama, kenya. Hati kita telah terikat dalam ikatan suci yang insya Allah akan membawa keberkahan bagi kita berdua." Kenya mengusap air mata Azra dengan penuh kasih sayang.

Ia merengkuh Azra dalam sebuah pelukan hangat, seolah mengukuhkan ikatan yang telah terjalin di antara mereka.

"Terima kasih, Azra, untuk telah menjadi cahaya dalam hidupku. Aku berjanji akan selalu berada di sampingmu, mendampingimu dalam menggapai ridha-Nya," bisik Kenya. Azra tersenyum bahagia.

"Dan aku berjanji akan selalu menjadi pendamping terbaik untukmu, Kenya. Kita akan menapaki jalan ini bersama-sama, dengan izin Allah." Di bawah teduhnya pepohonan, dua insan yang hatinya telah terpaut itu mengukuhkan janji untuk saling mendampingi dalam mengarungi kehidupan.

Mereka merasakan keberkahan yang luar biasa dari ikatan suci yang terjalin melalui proses ta'aruf yang mereka jalani dengan penuh keikhlasan.

KENYA GERVASO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang