Kenya dan Azra adalah dua sahabat yang memiliki visi berbeda dalam menjalani hidup. Kenya, seorang aktivis lingkungan, bercita-cita untuk mengampanyekan gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sementara itu, Azra, seorang pengusaha muda, memimpikan untuk membangun perusahaan yang sukses dan menguntungkan.
Awalnya, perbedaan visi ini menyebabkan gesekan di antara mereka. Kenya menganggap Azra terlalu materialistis dan tidak peduli dengan kelangsungan bumi, sementara Azra menganggap Kenya terlalu idealis dan tidak realistis dalam pandangannya.
Kenya dan Azra duduk bersisian di teras rumah Azra, menikmati semilir angin sore yang menyejukkan. Keduanya terdiam sejenak sebelum akhirnya Kenya membuka percakapan.
“Azra, aku ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu,” ujar Kenya dengan nada serius. Azra menoleh dan menatap Kenya dengan penuh perhatian.
“Tentu, Kenya. Aku akan mendengarkan dengan saksama.” Kenya menarik napas panjang sebelum melanjutkan.
“Kita telah menjalani proses ta’aruf dengan baik dan hati kita telah terpaut satu sama lain. Namun, aku merasa kita perlu memastikan bahwa visi hidup kita benar-benar selaras.” Azra mengangguk, memahami maksud Kenya.
“Aku setuju denganmu, Kenya. Persatuan visi adalah hal yang sangat penting dalam sebuah hubungan yang insya Allah akan berujung pada pernikahan.”
“Seperti yang kau ketahui, visi utamaku adalah untuk senantiasa mengabdi kepada Allah dan menjalani kehidupan yang penuh dengan ketakwaan,” lanjut Azra.
“Aku ingin membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, di mana kita saling mengingatkan dalam kebaikan dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan iman
kita bersama.”Kenya mendengarkan dengan saksama, hatinya dipenuhi rasa kagum terhadap visi mulia Azra. Ia pun mengangguk setuju.
“Visimu sungguh luar biasa, Azra. Aku pun memiliki visi yang sejalan denganmu. Aku ingin menjadi seorang suami dan ayah yang bertanggung jawab, yang dapat menjadi pelindung dan pemimpin bagi keluarga kita kelak. Bersama-sama, kita akan membangun rumah tangga yang kokoh di atas landasan iman dan ketakwaan kepada Allah.” Azra tersenyum lebar, matanya berbinar penuh kebahagiaan.
“Alhamdulillah, Kenya. Aku bersyukur kita memiliki visi yang sama dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Dengan persatuan visi ini, insya Allah kita akan menjadi pasangan yang saling melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam menggapai ridha-Nya.”
Mereka berdua pun berpelukan, merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang meluap dalam dada.
Ikatan mereka kian kokoh dengan mempersatukan visi hidup yang lurus di jalan Allah.
Malam itu, Kenya dan Azra merasa hati mereka dipenuhi kelegaan dan kebahagiaan yang tak terkira. Mereka telah mempersatukan visi hidup, menjadikan ikatan mereka semakin kuat dan penuh makna.
Keduanya yakin bahwa dengan izin Allah, mereka akan mampu menapaki jalan menuju rumah tangga yang diberkahi dan menjadi surga bagi keluarga mereka kelak.
Persatuan visi ini menjadi pondasi kokoh bagi hubungan mereka, menjanjikan kebahagiaan abadi di dunia dan akhirat.
![](https://img.wattpad.com/cover/369142276-288-k111963.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KENYA GERVASO
RomanceKenya Gervaso adalah seorang mahasiswa semester empat di sebuah universitas terkemuka. Sejak awal masa kuliah, matanya selalu terpaku pada Azra, seorang senior yang begitu anggun dan terpelajar. Azra tak hanya memesona secara fisik, tetapi juga dike...