Mentari pagi menyingsing, menyemburatkan semburat keemasan yang memukau di ufuk timur. Cahayanya yang hangat menerangi rumah sederhana milik Roka dan Azra, seolah membawa berkah baru dalam kehidupan mereka.
Usia senja mulai menyapa, namun semangat untuk menapaki jalan ridha-Nya tetap membara dalam dada kedua insan mulia ini.
Suara azan subuh yang merdu menggema, mengundang Roka dan Azra untuk memulai hari dengan ibadah kepada Sang Pencipta.
Mereka saling membantu satu sama lain dengan penuh kasih sayang, menyiapkan segala keperluan untuk menunaikan salat berjamaah di masjid terdekat.
Saat bersiap-siap, Azra memandang suaminya dengan penuh kebanggaan."Roka, lihatlah betapa Allah telah memberkahi kita dengan umur yang panjang. Kita telah melewati berbagai fase kehidupan bersama-sama."
Roka mengangguk sambil tersenyum lembut.
"Benar, istriku. Alhamdulillah, kita telah diberi kesempatan untuk terus menapaki jalan ridha-Nya hingga usia senja ini."
Azra melanjutkan dengan nada terharu,"Masih teringat jelas di benakku, saat kita memutuskan untuk menjalin hubungan melalui proses ta'aruf yang halal. Itulah awal dari perjalanan panjang kita dalam mencari ridha-Nya."
"Ya, Azra. Keputusan mulia itu telah membawa kita pada kebahagiaan dan keberkahan yang tak terkira," timpal Roka dengan mata berkaca-kaca.
"Kita telah membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, senantiasa berusaha mendidik anak-anak kita di jalan yang lurus."
Azra mengangguk antusias.
"Dan sekarang, di usia senja kita, kita masih diberi kesempatan untuk terus menapaki jalan ridha-Nya. Seperti para leluhur kita dulu, kita harus menjadi teladan bagi anak cucu kita dalam menghidupkan nilai-nilai Islam."
Roka menggenggam tangan istrinya dengan penuh kasih sayang.
"Kau benar, Azra. Mari kita teruskan perjalanan ini bersama-sama. Dengan izin Allah, kita akan menjadi orang tua dan kakek nenek yang dapat menginspirasi generasi selanjutnya untuk selalu mencari ridha-Nya dalam setiap langkah kehidupan."
Mereka pun berpelukan erat, merasakan kehangatan cinta dan keikhlasan yang telah mengikat mereka selama bertahun-tahun.
Kini, di usia senja, mereka siap untuk melanjutkan perjalanan menuju ridha-Nya, membimbing generasi penerus keluarga untuk menapaki jalan yang sama.
Percakapan terus berlanjut saat Roka dan Azra melangkah menuju masjid, diselimuti kesyukuran yang mendalam atas berkah yang telah Allah berikan dalam hidup mereka.
Semangat untuk menapaki jalan ridha-Nya masih membara, menjadi penerang dalam setiap langkah kehidupan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENYA GERVASO
Roman d'amourKenya Gervaso adalah seorang mahasiswa semester empat di sebuah universitas terkemuka. Sejak awal masa kuliah, matanya selalu terpaku pada Azra, seorang senior yang begitu anggun dan terpelajar. Azra tak hanya memesona secara fisik, tetapi juga dike...