Pagi itu, sinar mentari menembus tirai jendela kamar Roka dan Azra, membangunkan mereka dengan lembut. Roka membuka matanya dan memandang Azra yang masih terlelap di sampingnya. Seulas senyum menghiasi bibirnya. Ia merasa begitu bersyukur memiliki Azra dalam hidupnya.
"Selamat pagi, cinta," bisik Roka sambil mengecup kening Azra.
Azra membuka matanya perlahan dan tersenyum melihat wajah suaminya. "Selamat pagi, sayang. Kau bangun lebih awal hari ini."
"Aku ingin menikmati momen ini, melihatmu tidur dengan damai," jawab Roka dengan lembut.
Azra tersipu dan tertawa kecil. "Kau selalu tahu cara membuatku tersipu."
Roka dan Azra memulai hari mereka dengan sarapan di balkon, ditemani pemandangan taman kecil mereka yang semakin rimbun. Mereka berbincang tentang rencana hari itu. Roka memiliki ide untuk mengunjungi tempat-tempat yang memiliki makna khusus bagi mereka.
"Apa kau ingat tempat pertama kali kita bertemu?" tanya Roka sambil menyesap kopi.
Azra mengangguk. "Tentu, itu di kampus kita. Di bawah pohon besar dekat perpustakaan."
"Aku ingin kita mengunjungi tempat itu lagi. Membawa kenangan kita kembali ke tempat semuanya dimulai," ujar Roka.
Azra tersenyum lebar. "Itu ide yang bagus. Aku juga ingin bernostalgia."
Mereka bersiap-siap dan berangkat ke kampus lama mereka. Meski kampus itu sudah banyak berubah, pohon besar di dekat perpustakaan masih berdiri kokoh. Mereka berjalan bergandengan tangan menuju pohon itu, mengingat kembali momen-momen indah saat mereka pertama kali bertemu.
"Masih ingat bagaimana gugupnya aku waktu itu?" tanya Roka sambil tertawa.
"Ya, kau terlihat begitu canggung. Tapi itu justru membuatmu terlihat manis," jawab Azra.
Mereka duduk di bawah pohon itu, mengenang kembali masa-masa kuliah mereka. Roka merangkul Azra, membawa kepalanya bersandar di bahunya.
"Aku merasa beruntung bisa mengenalmu, Azra. Kau telah mengubah hidupku," ujar Roka dengan penuh perasaan.
"Aku juga merasa beruntung, Roka. Kau adalah anugerah terindah dalam hidupku," balas Azra.
Setelah puas bernostalgia di kampus, mereka melanjutkan perjalanan ke tempat lain yang memiliki makna khusus bagi mereka. Mereka mengunjungi taman kota tempat mereka sering berjalan-jalan saat masih pacaran, kafe kecil tempat mereka sering menghabiskan waktu bersama, dan pantai tempat Roka melamar Azra.
Di setiap tempat yang mereka kunjungi, Roka dan Azra mengulang kembali kenangan-kenangan indah mereka. Mereka tertawa, berbagi cerita, dan merasakan kebahagiaan yang begitu tulus.
"Saat-saat seperti ini membuatku semakin yakin bahwa kita ditakdirkan untuk bersama," kata Roka sambil memandang laut yang tenang di depan mereka.
"Benar, Roka. Aku merasa kita telah melalui banyak hal bersama, dan itu membuat kita semakin kuat," jawab Azra sambil menggenggam tangan suaminya.
Menjelang sore, mereka memutuskan untuk pulang. Di perjalanan pulang, Roka teringat sesuatu.
"Azra, bagaimana kalau kita membuat scrapbook yang berisi kenangan-kenangan kita? Kita bisa menyimpan foto-foto dan catatan tentang momen-momen berharga kita," usul Roka.
Azra tersenyum antusias. "Itu ide yang bagus! Aku suka sekali membuat kerajinan tangan. Kita bisa melakukannya bersama."
Setibanya di rumah, mereka langsung mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat scrapbook. Mereka mencetak foto-foto, memilih kertas warna-warni, dan menyiapkan alat-alat kerajinan. Roka dan Azra bekerja sama dengan penuh semangat, menyusun setiap halaman scrapbook dengan cinta dan kreativitas.
"Ini foto saat kita pertama kali jalan-jalan di taman kota," kata Azra sambil menempelkan foto tersebut di halaman pertama.
"Dan ini saat kita pergi ke pantai bersama teman-teman," tambah Roka, menempelkan foto lainnya.
Mereka menulis catatan kecil di setiap halaman, mengingat kembali perasaan dan momen-momen indah yang mereka alami bersama. Scrapbook itu menjadi simbol perjalanan cinta mereka, yang terukir dalam setiap kenangan yang mereka bangun.
"Membuat scrapbook ini membuatku menyadari betapa banyak kenangan indah yang telah kita ciptakan bersama," ujar Azra dengan mata berbinar.
"Ya, dan kita akan terus menciptakan kenangan-kenangan baru. Setiap langkah yang kita ambil, setiap momen yang kita bagi, semuanya berharga," jawab Roka sambil tersenyum.
Setelah selesai membuat scrapbook, mereka duduk di sofa, menatap hasil karya mereka dengan penuh kebanggaan. Roka merangkul Azra dengan erat.
"Azra, aku berjanji akan selalu menjagamu dan membuatmu bahagia. Setiap hari adalah kesempatan untuk menciptakan kenangan baru bersama," kata Roka dengan tulus.
"Cinta yang tulus tak perlu diungkap, cukup dijaga. Dan kau telah menjaganya dengan begitu baik, Roka," balas Azra sambil menatap suaminya dengan penuh kasih.
Malam itu, mereka tidur dengan hati yang penuh kehangatan dan kebahagiaan. Mereka tahu bahwa perjalanan cinta mereka masih panjang, dan mereka siap untuk menghadapi setiap langkah dengan cinta dan kesetiaan.
Keesokan paginya, Roka dan Azra terbangun dengan semangat baru. Mereka memutuskan untuk melanjutkan petualangan mereka, menciptakan kenangan-kenangan indah di setiap langkah.
"Aku ingin kita terus melakukan hal-hal seperti ini, Roka. Mengunjungi tempat-tempat yang memiliki makna bagi kita, dan menciptakan kenangan-kenangan baru," kata Azra sambil menyiapkan sarapan.
"Aku setuju, Azra. Setiap momen bersama adalah kesempatan untuk menciptakan kenangan yang akan kita kenang selamanya," jawab Roka dengan penuh semangat.
Mereka merencanakan perjalanan berikutnya, mengunjungi tempat-tempat baru yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Mereka ingin mengeksplorasi dunia bersama, menemukan keindahan di setiap sudut, dan menciptakan kenangan-kenangan baru yang akan memperkaya kisah cinta mereka.
Dalam setiap langkah yang mereka ambil, Roka dan Azra menyadari betapa beruntungnya mereka memiliki satu sama lain. Mereka saling mendukung, saling menguatkan, dan saling mencintai dengan sepenuh hati.
Perjalanan cinta mereka tidak selalu mulus, namun dengan cinta dan kesetiaan, mereka mampu mengatasi setiap rintangan. Mereka belajar bahwa cinta bukan hanya tentang momen-momen indah, tetapi juga tentang keberanian untuk menghadapi tantangan bersama.
"Cinta kita adalah anugerah yang harus kita jaga dan rawat. Setiap hari adalah kesempatan untuk membangun kenangan baru, dan aku bersyukur bisa menjalani semuanya bersamamu," kata Roka sambil menggenggam tangan Azra.
"Benar, Roka. Aku merasa begitu bahagia bisa berbagi hidup denganmu. Setiap kenangan yang kita ciptakan adalah bukti cinta kita yang abadi," jawab Azra dengan penuh perasaan.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka, menikmati setiap momen dan menciptakan kenangan-kenangan baru yang akan selalu mereka kenang. Roka dan Azra tahu bahwa cinta mereka adalah anugerah yang harus dijaga, dan mereka berjanji untuk terus membangun kenangan di setiap langkah yang mereka ambil bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENYA GERVASO
RomanceKenya Gervaso adalah seorang mahasiswa semester empat di sebuah universitas terkemuka. Sejak awal masa kuliah, matanya selalu terpaku pada Azra, seorang senior yang begitu anggun dan terpelajar. Azra tak hanya memesona secara fisik, tetapi juga dike...