"Baru balik lu?"
Yoora yang baru aja melangkahkan kaki ke dalam rumah langsung di hadiahi pertanyaan dari abangnya yang lagi nyantai di sofa ruang tamu.
"Nape lu? Kangen yah? Awww."
Namjoon natap adeknya itu jijik. "Gak! Najis lo! Pindah aja sono lu jadi anaknya bunda vero, kan enak yah warisan turunnya ke gw semua awokawokawok."
"Yeuuu, kalo gw jadi anaknya bunda vero mah nggak bakal gw restuin lo ama vero! Mampus!"
Ngedenger itu namjoon langsung terdiam sambil neguk ludah kasar. "Aelah nggak asik lu!"
Yoora langsung ketawa puas ngeliat ekspresi muka abangnya itu. "Eh btw bang, lo ama vero nggak lagi berantem kan?"
"Serem ah yoor, jangan ngomong yang macem macem lah, omongan adalah doa." Nggak tau kenapa tapi namjoon serasa panik seketika.
"Yaelah nanya doang, si vero emang nggak pernah curhat curhat gitu. Siapa tau lagi masalah atau gimana?" Merasa topik obrolan lagi seru serunya, vero pun ikut join duduk bareng abangnya di sofa.
Namjoon ngegeleng pelan sambil ngehela napas panjang. "Nggak ada, boro boro malah. Lo tau sendiri lah vero kek gimana."
Nggak bohong, yoora langsung ngenes merasa prihatin ngedenger omongan abangnya itu. "Jadi lu berdua selama ini kalau ngobrol tuh ngebahas apaan? Nggak ada gitu saling bermesraan?"
Muka ketekuk lah itu muka Namjoon, berharap hal romantis dari vero? Mustahil bro! Ini malah Namjoon ngerasa dia ama vero di WA kayak 2 abang abang yang lagi ngobrol.
"Au ah males bahasa ginian, napa sih emang lu tiba tiba nanya?" Kata Namjoon berusaha mengalihkan topik.
"Gak tau juga tuh kenapa, vero tadi malam tiba tiba ngurung dirinya di kamar Jungkook." Jelas yoora.
Namjoon agak syok ngedenger itu. "Hah demi apa? Karna?"
Yoora ngegeleng. "Entahlah. Abis ngobrol sama mbak alet balik balik udah gitu, pikir gw mah gara gara lo bang."
"Gila aja lo! Gw ama vero aman dan tentram kok." Bela Namjoon.
"Yaudah sih kalau bukan, nggak usah sewot gitu." Yoora nyandarin badannya ke sofa.
"Padahal hari ini tuh harusnya gw masih nginep di rumah vero, cuman yang lain mutusin buat pulang lebih cepet karna itu." Ucap Yoora panjang lebar.
Namjoon terdiam, jujur dia khawatir dan ngerasa agak kecewa sama vero yang nggak pernah ngomong kalau ada masalah. Namjoon tiba tiba meratapi status hubungan dia sama vero yang hambar itu, pacaran tapi serasa nggak pacaran.
Namjoon otw galau gengs.
Yoora yang melihat perubahan ekspresi abangnya itu juga ikut terdiam, ini dia nggak salah ngomong kan?
"Jangan galau, muka lo jelek."
.
.
.
.
.
"Ver, Ayo sarapan. Di panggil bunda tuh," Jungkook manggil vero sembari mengetuk ngetuk pintu kamarnya.
Jungkook bingung harus gimana sekarang, dia tahu kalau vero lagi sedih sekarang. Kabar yang di beri tahu Scarlett semalam memang buat mereka berdua agak syok, tapi Jungkook yakin vero pasti ngerasa lebih terpukul.
Dan setelah itu Vero langsung ngurung di kamarnya Jungkook, dan hal itu pula yang menyebabkan squad SMA yang tadi malam ngambis buat belajar terpaksa bubar dan pulang ke rumah masing masing.
"Ver..." Jungkook ngetuk pintu sekali lagi, namun nggak ada jawaban.
Entah si vero masih bernyawa apa nggak di dalam.
Jungkook ngusap tengkuk lehernya bingung, ini dia harus gimana? Kalau dia lagi di masa sulit pasti ada vero yang setia nemenin atau ngehibur dirinya Dia tiba tiba ngerasa nggak berguna buat vero.
"Apa dobrak aja pintunya?"
Baru aja Jungkook ancang ancang, tiba tiba aja muncul sosok bundanya yang udah berdiri di sana.
"Eh bunda."
Bunda nyamperin Jungkook yang masih dengan posisi berdiri di depan pintu kamar.
"Vero belum mau keluar kook?" Tanya bunda agak khawatir.
Jungkook ngegeleng lesu. "Belum bund, Jungkook panggil nggak ada jawaban sama sekali."
Bunda nampak menghela napas gusar, bunda sontak megang bahu Jungkook. "Yaudah, kamu sarapan duluan aja sana sama Scarlett. Biar bunda aja yang urus vero."
Jungkook ngangguk pelan, dan langsung pergi menjauhkan diri.
Dan bunda yang masih diam di situ terlihat menatap pintu kamar dalam diam, dan tiba tiba mengeluarkan kunci dari saku dasternya yang nggak lain adalah kunci cadangan.
Pintu pun sontak terbuka setelahnya, bunda melangkahkan kaki ke dalam kamar dengan perlahan. Dan nampaklah sosok vero yang lagi tidur dengan posisi tengkurap di bed Jungkook.
Bunda dengan pelan mendekat ke arah vero, buat mastiin dia lagi tidur atau nggak. Bunda pun membalikkan badan vero dengan lembut.
Sontak bunda langsung merasa terkejut, saat mendapati pipi vero yang lagi tidur ternyata basah karena air mata.
Bunda langsung narik vero ke pelukannya sepelan mungkin agar Vero nggak kebangun, sembari mencoba menahan isak tangis dan mengontrol air matanya agar tidak keluar.
Bunda di tikam perasaan bersalah, anak perempuan satu satunya yang selalu terlihat riang dan gembira itu akhirnya menangis setelah sekian lamanya.
-0o0-

KAMU SEDANG MEMBACA
- CWK OR CWK?! -
Random"DIA CEWEK BANG!" Cewek? Tinggi? Iya Ganteng? Iya Tatapan gue beralih ke dadanya. "Liat apa lo?!" Datar tuh. [On going]