Kilas XIV: "Jejak dan Angan"

35 8 2
                                    

Seingin apapun Jourel tetap mendekap Jeane ke dalam pelukannya. Pada akhirnya hal tersebut tak bisa bertahan lama. Oleh karena Jeane yang langsung melepaskan pelukan mereka, tepat setelah keduanya berhasil menembus perisai transparan tersebut tanpa ketinggalan suatu apapun.

O ya.

Jangan lupakan sosok berdampingan Morey dan Hazelle yang turut memandangi mereka dengan senyum menggoda di bibir. Sehingga Jourel hanya bisa memahami ketangkasan Jeane dalam melepaskan pelukan mereka. Lantaran perasaan malu kepergok beradegan sedikit intim di mata orang lain itu memang tidak terhindarkan.

Soalnya, Jourel juga merasakan hal yang sama. Disebabkan oleh dirinya yang lebih suka menikmati momen berpelukan dengan Jeane tersebut hanya saat mereka sedang berdua saja.

Masalahnya.

Memang setelah ini Jourel memiliki kesempatan lagi untuk dapat berpelukan dengan Jeane?

Sungguh sebuah pertanyaan penuh sirat merana yang berhasil membuat Jourel muram seketika. Berbeda halnya dengan Jeane yang sibuk sekali berdeham untuk mengendalikan rasa salah tingkahnya, demi mampu bertatap muka dengan Morey dan Hazelle secara normal seperti sekarang.

"Baiklah, kita berempat telah berhasil memasuki Wilayah Fraksi Soule dengan selamat," ucap Jeane dengan retina mata yang sedikit mencuri pandang ke sekitar. "Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang? Dimulai dari mana?"

Tersadarkan oleh suara Jeane yang otomatis mengingatkannya pada tujuan awal mereka bertandang di sini. Maka Jourel segera mengambil sikap dengan mengikuti Jeane untuk kembali bereaksi secara normal, terbukti dari langkah kakinya yang kini turut mendekat ke sisi Jeane.

"Sebenarnya kenapa aku berminat berkunjung ke sini adalah murni karena dulu, alasan mengapa Ayahandaku Sang Raja Atlantis gencar membombandir Lemuria ada hubungannya dengan Fraksi Soule," aku Hazelle secara jujur pada Jeane. "Tapi karena kurang-lebih kita sudah mengetahui alasannya sekarang. Aku rasa motifku berubah jadi ingin mengenal mendiang Nona Agung Thea lebih dalam melalui seluruh jejak peninggalannya yang ada di sini."

Disetujui oleh anggukan sepakat dari Morey. Jeane sendiri lantas menanggapinya dengan keterdiaman diiringi sebelah tangan yang menyangga dagunya sendiri dengan ringan.

Hm...

Kalau dipikir-pikir, Jeane rasa ia memiliki tujuan lumayan sama dengan Hazelle. Lantaran sebagai seorang Lemurian yang menjabat menjadi salah satu Dreamis, sudah sepatutnya Jeane mengetahui seluk-beluk tentang Fraksi Soule berserta sosok perwakilan dari Dreamis-nya. Mengingat selama ini informasi semacam itulah yang selalu luput dari pengetahuan Jeane.

"Kalau begitu aku rasa kita bisa memulainya dengan mencari tahu informasi dari yang paling dasar," ungkap Jeane mencetuskan kerangka dari rencana kunjungan mereka di Wilayah Fraksi Soule kali ini. "Semacam, kekuatan macam apakah Mu Ominikinesis dan Neo Soulekinesis milik Fraksi Soule itu misalnya?"

Seketika ekspresi wajah Hazelle menjadi serius.

"Jadi apa yang dikatakan oleh Putri Cherlyn sebelum ini padaku itu merupakan kebenaran?" ucap Hazelle seraya mendekat pada Jeane. "Tentang Lemurian yang tak terlalu mengenal seluk-beluk Fraksi Soule?"

Dibalas dengan kebungkaman lumayan panjang. Pada akhirnya Jeane menghempas napas pasrah karena apa yang dikatakan oleh Hazelle itu merupakan fakta.

"Benar," aku Jeane seraya memposisikan tubuhnya ke samping, sengaja memberi kesan untuk mempersilakan Hazelle agar mulai berjalan berdampingan bersamanya. "Aku bahkan tak mengerti mengapa bisa aku baru menyadari masalah sekrusial ini," lanjut Jeane penuh sesal. "Karena jika dipikir-pikir lagi, kenyataan semacam ini amatlah janggal."

Soul: Lemuria & AgarthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang