Kilas XIX: "Bias dan Persimpangan"

24 11 1
                                    

— Selasa, 23 Juli 2024 —
— Update Ganda —
— Selamat Membaca —

_

_

_

Entah sudah berapa lama waktu berjalan di Perpustakaan bernuansa alam tersebut.

Atau setidaknya, mungkin itu kebosanan yang dirasakan Cherlyn, mengingat dirinya bukan tipikal orang yang suka menghabiskan waktu untuk tenggelam dalam tumpukan buku.

Bukan, bukan karena Cherlyn membenci buku—bagaimana pun, buku adalah sumber daya ilmu terpenting.

Hanya saja.

Dibandingkan berdiam diri untuk berkubang dalam banyaknya rangkaian kata yang tertuang di dalamnya. Sejak kanak-kanak Cherlyn lebih berminat melakukan aktivitas fisik. Semacam berlatih pedang bersama berbagai orang yang memiliki potensial untuk menjadi lawannya. Atau, menjahili Jasver yang berujung membuatnya menangis.

Yah, sungguh masa kecil penuh huru-hara menyenangkan baginya. Yangmana hal itu benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan kondisinya saat ini, yang kini hanya bisa cemberut seraya membalik lembaran kertas buku tepat di depan wajahnya dengan tatapan bosan.

Atau setidaknya lagi, itu merupakan tameng kepura-puraan Cherlyn. Karena sebenarnya retina matanya mengintip dari balik buku, untuk melihat ke arah Morey secara diam-diam.

Yah.

Bukan tanpa alasan.

Semenjak Cherlyn, Morey dan Hazelle sepakat untuk berpencar mencari buku apapun itu yang bisa dijadikan sumber informasi, mengingat betapa besar dan luasnya perpustakaan ini. Pada awalnya Cherlyn begitu bersemangat untuk segera menemukan informasi-informasi penting. Misalkan saja buku berisi tentang asal-usul Fraksi Soule beserta detail penjelasannya. Atau kekuatan macam apakah itu sebenarnya Mu Omnikinesis dan Neo Soulekinesis.

Hanya saja.

Lambat-laun tak segera menemukan apapun. Cherlyn yang nyaris mati karena bosan pun pada akhirnya berusaha menjernihkan pikiran untuk melihat ke sekeliling. Hanya untuk menemukan dirinya tidak sengaja memergoki Morey sedang memperhatikan Hazelle dari kejauhan.

Bukan sekali dua kali. Tapi berkali-kali. Secara intens. Hingga Cherlyn yang terus-terusan memergoki tingkah Sang Senior menjadi heran sendiri.

Betapa tidak?

Maksud Cherlyn, bukankah Morey dan Hazelle adalah sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta?

Untuk apa pula Morey diam-diam memperhatikan Hazelle seperti orang baru pertama kali jatuh cinta begitu?

Kalau pun memang ada perlu, kenapa tidak langsung dihampiri saja?

Bukankah itu lebih efisien?

Sat-set sat-set?

Dibandingkan terus memperhatikan dari kejauhan dan senyum-senyum sendiri seperti orang gila begitu kan?

Aish.

Dan apa-apaan pula yang sedang dilakukan Seniornya itu?

Kenapa sekarang malah terang-terangan menutup buku di tangannya, lalu memandangi Hazelle dengan berpangku tangan begitu?

Ugh!

Terserahlah!

Lama-kelamaan Cherlyn jengah juga dengan sikap absurd Morey.

Maka dari itu.

Memutuskan untuk mengakhiri intipannya yang tak berfaedah pada Morey. Cherlyn lantas bangkit dari kursinya untuk mencoba kembali menenggelamkan diri pada timbunan buku di bawah pohon besar di belakangnya. Berharap dengan itu, kebosanan dan kejengahannya mampu terbayarkan dengan menemukan sebuah buku atau gulungan yang memiliki informasi berharga.

Soul: Lemuria & AgarthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang