Kilas XXXI: "Kakak dan Adik"

30 10 0
                                    

Betapa pun Jourel telah berikrar kepada dirinya sendiri untuk memposisikan Jeane berbonus Jasver dalam situasi seaman mungkin. Pada akhirnya pengalaman dan kekuatan yang ia miliki dibandingkan segala apa yang dimiliki Heironn memanglah menciptakan perbedaan amat signifikan.

Bagaimana pun. Meski sejak kecil Jourel digojlok dengan berbagai pelatihan untuk bertarung secara solo, atau bahkan menghadapi beberapa orang dalam sebuah kelompok sekalipun. Namun realita yang menyatakan bahwa dirinya lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkutat dengan segala karya dan penelitian Krymeric miliknya di Laboratorium pribadinya itu, sedikit-banyak membuat Jourel menjadi bimbang apakah hal tersebut harus ia sesali atau tidak.

Sungguh.

Di satu sisi, Jourel bersyukur karena berkat seluruh Krymeric ciptaannya yang ia bawa saat ini. Setidaknya ia bisa mengendalikan kegilaan Heironn, yang entah mengapa terus-menerus menyerang ke arah Jeane dan Jasver di tabung perisai Krymeric miliknya, dengan menangkis segala serangan Heironn yang selalu berusaha ia arahkan pada dirinya sendiri ke dalam duel tak terbantahkan.

Namun di sisi lain. Sangat pahit bagi Jourel untuk mengakui, bila Sang Putra Mahkota Antlantis yang hingga kini dinyatakan sebagai buronan utama Atlantis itu, sama sekali tidak bisa ia tandingi. Terbukti dari sabetan bilah mata pedang di tangan Heironn yang sering kali berhasil menciptakan sayatan luka di sekujur tubuh Jourel.

Entah itu hanya tergolong pendek atau panjang.

Dangkal atau dalam.

Terasa nyeri atau tidak.

Yang jelas, semakin banyak luka tertoreh di tubuhnya. Semakin banyak pula Jourel menyadari bila kucuran darah yang merembes keluar dari sobekan kulitnya tersebut, seakan-akan menjadi saksi nyata dari waktu Jourel yang semakin menipis untuk meladeni Heironn, sebelum pada akhirnya ia tidak memiliki sisa tenaga dan kesadaran lagi demi menggaransi keselamatan kedua Dreamis Lemuria yang sedang terancam.

Dan tentunya, kondisi Jourel tersebut juga disadari oleh Jeane dan Jasver yang terlihat kalut di posisinya. Hingga pada satu titik ketika keduanya melihat bayang-bayang Jourel yang jatuh berlutut dengan batuk darah yang menghiasi bibirnya, maupun tangan yang terlihat mencengkram bagian dadanya sendiri amat tersiksa. Di saat itulah Jasver sama sekali tidak berniat menghalangi Jeane, ketika melihat seniornya itu tampak amat brutal menggebrak-gebrak perisai transparan Krymeric di sekeliling mereka, diiringi suara seru kekhawatiran bercampur amarah yang terlontar darinya amat lantang.

"Joujou! Buka perisai ini!" raung Jeane membabi-buta. "Kau bisa mati kalau menghadapinya sendirian! Biarkan kami membantumu!"

"HAHAHA!"

Namun bukannya Jourel yang membalas teriakan Jeane tersebut. Justru suara tawa Heironn lah yang terdengar membahana di sela-sela sosoknya yang ikut berhenti menyerang, oleh karena tubuhnya yang terlihat tengah berpangku amat nyaman pada pedang miliknya yang ia tancapkan di lantai altar; sengaja memberi jeda pada serangannya demi terang-terangan mencemooh kondisi menyedihkan Jourel, Jeane dan Jasver dengan ejekan tawanya.

"Apa maksudmu kalian berdua akan membantunya?!" seru Heironn kepada Jeane dan Jasver seraya menunjuk ke arah Jourel. "Kalian tanpa kekuatan supernatural Lemurian hanyalah seongok sampah yang menjadi beban bagi anjing itu! Hahahaha!"

Berbeda dengan Jeane yang terlihat semakin terpancing amarahnya akibat hinaan Heironn tersebut. Jasver sendiri yang sedikit-lebih banyak mampu mengendalikan pergejolakan emosinya dibanding Jeane pun kini tampak membisu penuh ketertegunan.

Betapa tidak?

Bersumberkan pada mulut beracun mantan Putra Mahkota Atlantis tersebut. Entah mengapa intuisi Jasver langsung berkerja untuk menyadari sebuah fakta. Bila di awal pertemuan mereka dengan Heironn. Tak sedikit pun ekspresi keterkejutan terukir di wajah Sang Buronan Atlantis, usai mengetahui jika Jasver dan Jeane tak mampu menggunakan kekuatan Mu dan Neo mereka. Seolah-olah hal tersebut sangat lumrah terjadi di sini.

Soul: Lemuria & AgarthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang