Kilas XVIII: "Jalan dan Pertaruhan"

29 12 0
                                    

"Pangeran Jourel?"

Setelah mendengar suara Hazelle dari kancing jubahnya sampai memanggilnya tiga kali. Jourel sempat berpandangan dengan Jeane sebelum akhirnya membalas.

"Putri Hazelle? Itu benar-benar kau?"

"Pangeran Jourel?! Syukurlah! Aku bisa terhubung denganmu!" balas suara Hazelle dari seberang terdengar sangat lega.

"Putri Haz—"

"Putri Hazelle!"

Bahkan sebelum Jourel berhasil memberikan jawabannya. Ia dibuat kaget dengan pergerakan Jasver yang langsung menarik jubah kebesaran pangeran miliknya, untuk berbicara melalui kancingnya dengan Hazelle seperti sekarang.

"Dimana Putri Cherlyn?! Apa kau bersamanya?! Apa dia baik-baik saja?!"

Sungguh pertanyaan beruntun amat panik dari Jasver. Sehingga membuat Jourel yang kesal jubahnya tiba-tiba ditarik dengan sebar-bar itu oleh Jasver pun hendak menjitak kepalanya sebagai hukuman atas ketidaksopanannya. Andaikata suara Hazelle tidak segera berubah menjadi suara seseorang yang begitu berhasil membuat Jasver bereaksi seperti orang nyaris gila.

"Jasver?! Apa kau bersama Pangeran Jourel dan Senior Jeane di sana?!" seru suara Cherlyn terdengar setelahnya. "Jangan khawatir! Aku baik-baik saja! Putri Hazelle dan Senior Morey benar-benar melindungiku!"

"Apa maksudmu dengan kami benar-benar melindungimu, Putri?!" ucap suara Morey terdengar sedikit memprotes samar-samar walau sebenarnya itu hanya main-main. "Tentu saja kami akan melindungimu!"

Dengan demikian, Jasver bisa merasakan kelegaan yang membuat reaksi tubuhnya menjadi rileks seketika. Sehingga ia segera melepaskan cengkramannya pada jubah Jourel yang tiada henti memberikan tatapan membunuh terbaiknya kepadanya.

"Putri Cherlyn? Ada dimana kalian sekarang? Kalian sungguh membuat kami khawatir."

Baru ketika suara Jeane terdengar berbicara melalui kancing jubahnya. Di saat itulah Jourel menjadi sedikit gugup dengan berusaha berdiri sebaik mungkin di hadapan Jeane.

"Ada dimana kami? Ung..." balas Cherlyn terdengar berpikir lama, karena pada kenyataannya ia sedang melihat ke sekelilingnya. "Gudang buku? Ah! Sepertinya perpustakaan?!"

"Perpustakaan?" balas Jeane seraya mengernyitkan keningnya.

"Iya! Entah bagaimana caranya, tapi sepertinya kami benar-benar terjatuh di sebuah perpustakaan asing!" balas Cherlyn. "Kalian sendiri masih di teras rumah?!"

"Tidak."

Kini giliran Jourel yang memberikan balasannya, seraya melirik dengan tajam ke arah Jasver yang langsung membuang muka.

"Seorang bocah tiba-tiba berulah tak semestinya sehingga membuat kami terdampar di tempat antah-berantah."

"Hah???"

Lumayan peka untuk menyadari bila Jourel sedang menahan kekesalannya pada Jasver. Jeane sempat menghela napas lelah sebelum akhirnya menggantikan Jourel untuk berbicara.

"Jasver mengawatirkanmu sampai nekat menerobos masuk ke dalam pintu untuk menyelamatkanmu, Putri Cherlyn," jelas Jeane. "Dan aku serta Pangeran Jourel ikut terseret jatuh karena—"

Secara tiba-tiba Jeane menghentikan perkataannya, usai teringat kembali adegan dimana Jourel memeluknya begitu erat, bahkan terus melindunginya agar tidak berakhir terjatuh secara tidak elit seperti Jasver dengan pendaratan amat mulus.

Tapi tentu saja, mana mungkin Jeane menceritakan itu pada Cherlyn, Morey dan Hazelle?

Jeane terlalu malu!

Soul: Lemuria & AgarthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang