Kilas XXIX: "Sambungan dan Persetujuan"

33 8 0
                                    

Maka, setelah membantu Jeane agar mampu berdiri dengan benar di hadapannya. Jourel lantas meraih Krymeric miliknya yang tersemat di kerah jubahnya sebagai kancing, untuk menerima panggilan dari suara Hazelle tersebut dengan mengaktifkan sambungannya, supaya dirinya bisa langsung terhubung dengan Hazelle seperti sebelumnya.

"Ya, Putri Hazelle?" ucap Jourel balas memanggil Hazelle. "Aku mendengarmu."

Setelahnya, suara Hazelle terdengar kembali sebagai balasan.

"Apa situasinya mendukung untuk kita berbicara?" ucap Hazelle bertanya. "Kami bertiga berhasil menemukan informasi penting yang perlu didiskusikan dengan Nona Xander dan Tuan Pierro. Lebih bagus lagi kalau kita berenam bisa bertemu."

Tak segera membalas, Jourel justru memandang pada Jeane hingga membuat keduanya saling berpandangan penuh kebingungan. Sekaligus menyisakan Jasver yang pada akhirnya berinisiatif berbicara.

"Yang Mulia Putri Hazelle, maafkan kelancanganku. Tapi apa kau sudah lupa bagaimana cara kerja ruang dimensi di sini?"

"Tidak, tentu saja tidak," balas Hazelle dari seberang dengan segera. "Aku hanya sungguh-sungguh berharap kita memiliki cara untuk bertemu. Kami bertiga berhasil menemukan informasi tentang Mu Omnikinesis, dan ini bukan pembicaraan yang bisa dengan mudah dilakukan tanpa bertatap muka secara langsung."

Kini, giliran Jasver dan Jeane yang saling bertatapan dengan kelopak mata sedikit melebar. Dengan demikian, tersisa Jourel yang seketika itu juga langsung meraih kancing Krymeric miliknya yang ternyata bisa dilepas. Lalu menempelkannya pada kelereng Krymeric miliknya yang lain, yang entah sudah sejak kapan ia raih dari kantong jubahnya.

Berkat itu, muncul sekelebat cahaya yang berhasil membuat Jasver dan Jeane sedikit tersentak. Terlebih ketika cahaya tersebut segera membentuk sebuah layar hologram berukuran sedang di atas telapak tangan Jourel, yang turut memunculkan bayang-bayang sosok Hazelle dengan ekspresi wajah amat serius.

"Lho?! Apa ini?! Ternyata kalian juga bisa yang seperti ini?!"

Belum juga Jeane dan Jasver selesai dengan reaksi mereka masing-masing. Mereka berdua kembali dibuat kaget oleh suara cempreng Cherlyn yang turut terdengar dari layar hologram tersebut, termasuk sepasang bola mata miliknya yang tampak mengintip dari sudut layar.

"Ah! Jasveeeeer! Senior Jeane! Aku bisa melihat kalian!" seru Cherlyn tampak antusias hingga tanpa sadar sedikit menggeser Hazelle, yang otomatis membuat keduanya menjadi berdampingan di layar seperti sekarang. "Wow! Bukankah ini mirip dengan cermin yang digunakan oleh Senior Morey saat kabur dari Upacara Penobatan dulu?!"

"Huh?"

Berbeda dengan Jeane yang terlihat kebingungan dengan kening mengerut usai mendengar celetukan Cherlyn barusan. Jasver yang sadar betapa berkeringat dinginnya sosok Morey di balik layar hologram yang masih didominasi penampakan Cherlyn dan Hazelle, oleh karena fakta bahwa Jeane tidak tahu-menahu tentang "kenakalan" Morey yang sempat kabur dari acara penobatan dirinya-sendiri sebagai Dreamis Keenam Lemuria.

Sehingga.

Jasver yang tak mau kena omel oleh Jeane seandainya Jeane sampai tahu kalau dirinya sempat berkonstribusi pada "kenakalan" Morey itu pun, lantas berinisiatif secepat mungkin untuk mengambil alih pembicaraan dengan langsung berucap kepada Hazelle.

"Putri Hazelle, kau bilang tadi kalian menemukan informasi tentang Mu Omnikinesis?"

Seakan ucapan Jasver itu berhasil menarik perhatian semua orang untuk terfokus pada pembahasan yang lebih penting. Maka, tidak mengherankan bila keseriusan kembali mendominasi ekspresi wajah mereka. Terlebih saat Hazelle tanpa ba-bi-bu langsung menunjukan sebuah buku bersampul antik tepat di hadapan sambungan layar hologram tersebut.

Soul: Lemuria & AgarthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang