Kilas XXV: "Halaman dan Tulisan"

35 11 2
                                    

Seharusnya begitu, jika saja hal mengejutkan tak terjadi, berupa kenyataan bahwa halaman dari buku antik tersebut ternyata... kosong.

Sama sekali tidak ada satupun huruf yang teruntai dalam rangkaian kata, apalagi terajut dalam kumpulan kalimat. Sehingga berhasil membuat Morey dan Hazelle saling berpandangan seketika, saking bingungnya mereka hendak bereaksi seperti apa.

"Ini... lelucon?" ungkap Morey seraya kembali menatap ke halaman berwarna hitam di hadapannya yang benar-benar tak terhiasi tulisan apapun. "Sungguh isinya kosong?"

Hazelle sendiri yang sama tidak percayanya dengan Morey pun juga kembali menatap pada lembaran buku hitam di hadapan mereka tersebut. Diiringi jemarinya yang kemudian membuka lembar demi lembar halaman hitam selanjutnya, yang sayangnya masih memiliki hasil sama berupa manik hazelnya yang tak kunjung jua menemukan apapun.

Hingga pada satu titik ketika kesabaran Hazelle mulai menipis untuk membalikkan halaman hitam dari buku itu lembar demi lembar dengan urutan yang telaten. Di saat itulah Hazelle yang merasa pesimis pun langsung membalikkan lembaran tersebut hingga melompat nyaris sepertiga dari buku tersebut. Hanya untuk dibuat tersentak seketika. Saat tanpa diduga jangkauan pandangnya berhasil menangkap rangkaian paragraf pada akhirnya, yang terlihat tertulis dengan begitu detail dan padat.

"Zent, tunggu. Sepertinya kita melompat terlalu jauh?" ungkap Morey seraya menahan punggung tangan Hazelle pelan.

Sependapat dengan Morey. Maka Hazelle segera membalikkan kembali beberapa halaman sebelumnya ke tempat semula. Hingga akhirnya tulisan padat nan detail itu terhenti pada sebuah judul bab yang berukuran lebih besar di tengah atas bagian halaman pembukanya.

 Hingga akhirnya tulisan padat nan detail itu terhenti pada sebuah judul bab yang berukuran lebih besar di tengah atas bagian halaman pembukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya membaca pada bagian bab judulnya saja, secara otomatis Morey dan Hazelle kembali saling bertatapan dengan ekspresi terheran-heran.

Betapa tidak?

"Kaysen?" ucap Morey seraya mengerutkan kening. "Omnikinesis III? Kenapa Fraksi dan kekuatan supernatural milik Junior Reona tertulis di bawahnya?" lanjutnya kebingungan. "Dan kenapa juga setelah kata 'Omnikinesis' ada bilangan 'III'? Omnikinesis Ketiga kah? Apakah maksudnya Omnikinesis terbagi lagi menjadi beberapa jenis cabang kekuatan supernatural? Tapi kenapa justru Mu Vitakinesis dan Neo Enhakinesis milik Fraksi Kaysen?"

Meski pertanyaan yang terlontar dari bibir Morey tersebut amat beruntun. Namun Hazelle yang memiliki kebingungan yang kurang-lebih sama dengan Morey pun hanya bisa bungkam, sebab berkata pun tidak akan ada balasan yang mampu ia utarakan sebagai jawaban.

Maka, Hazelle segera mengajak Morey kembali membaca lembaran hitam bertinta perak redup di pangkuan mereka tersebut. Berharap dengan itu, keduanya segera mendapatkan jawaban dari kebingungan yang begitu hebat mendera benak masing-masing.

 Berharap dengan itu, keduanya segera mendapatkan jawaban dari kebingungan yang begitu hebat mendera benak masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soul: Lemuria & AgarthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang