Kilas XXXIII: "Nyawa dan Barter"

23 11 0
                                    

Akan tetapi bukannya merasa gentar pada acungan pedang Cherlyn. Sang Gadis Asing tersebut justru melukis senyum kecil di bibirnya, diiringi pedang berdominasi warna merah sebagai ciri khas senjata Laviour milik Fraksi Owenn yang turut lenyap dari genggamannya.

"Tidak penting siapa aku sebenarnya."

Tak hanya sebatas berucap dengan kesan amat tenang. Sang Gadis Asing itu juga terlihat merogoh sesuatu di belakang jubahnya yang menjuntai, hingga berhasil membuat siapapun yang melihatnya langsung bersikap amat waspada.

Betapa tidak?

Hanya dengan sekali tebaran serbuk miliknya saja, Sang Gadis Asing tersebut berhasil membuat mantan Putra Mahkota Atlantis yang terkenal amat bengis itu pingsan begitu saja.

Apalagi ini?

Bisa jadi ia memiliki senjata pamungkas lain yang lebih mematikan dari serbuk itu kan?

"Pff, apa-apaan reaksi kalian itu?" ucap Sang Gadis Asing seraya tersenyum geli. "Ini tidak seperti aku ingin mencari gara-gara dengan kalian."

Bersamaan dengan itu. Secara tiba-tiba Sang Gadis Asing melempar sesuatu. Yangmana lemparan benda tersebut langsung ditangkap dengan sigap oleh Morey, setelah sempat pula memposisikan Cherlyn agar aman di balik punggungnya bersama Hazelle.

Demikianlah.

Manik obsidian Morey secara otomatis tertuju pada benda di genggamannya. Diikuti oleh Hazelle dan Cherlyn yang juga segera melihatnya dengan mengintip dari balik masing-masing bahu Morey.

"Apa ini?" tanya Morey seketika dengan bias penuh kesangsian. "Gulungan?"

"Buka saja."

Tak merespon beberapa detik. Agaknya Morey benar-benar ragu untuk menuruti perkataan Sang Gadis Asing. Terlebih saat mendapati Cherlyn langsung menahan lengannya dari samping kiri.

"Jangan dibuka, Senior!" ucap Cherlyn dengan nada memperingati. "Bisa saja itu jebakan!"

"Ah, tidak perlu khawatir, Putri manis."

Terdengar pula suara Sang Gadis Asing kembali menimpali dengan cepat. Di sela-sela sosoknya yang kini terlihat berjalan mendekat ke arah Heironn yang masih tergeletak tak sadarkan diri.

"Sudah kubilang kan aku sedang tidak ingin bermain-main?" ucap Sang Gadis Asing lagi seraya merendahkan tubuhnya kepada Heironn. "Bukalah. Hanya itu yang bisa aku tawarkan untuk dijadikan barter."

"Barter?"

Diiringi kerling kebingungan dari Hazelle. Maupun Cherlyn yang pada akhirnya lebih bisa berkompromi dengan situasi, oleh karena kehadiran Jasver yang turut mendekat untuk menenangkannya. Maka, Morey segera memandang ke arah Hazelle dan rekannya satu per satu. Seolah-olah meminta suara apakah dirinya harus membuka gulungan berwarna hitam tersebut atau tidak.

Akan tetapi realitanya.

Meski suara terjauh semacam Jeane yang masih mendampingi Jourel di sudut Aula Kuil Soule itu menggelengkan kepalanya kecil; pertanda tidak setuju. Ataupun Cherlyn yang memaksa Jasver untuk ikut menggelengkan kepala agar mereka satu suara untuk memberikan ketidaksetujuannya. Pada akhirnya Morey lebih memilih untuk membuka gulungan tersebut, usai mendapati Hazelle tampak menganggukan kepalanya pelan penuh persetujuan.

Dengan demikian.

Terpampang sangat nyata aksara universal yang digunakan seluruh bangsa saat ini. Berupa rangkaian huruf sebagai judul yang berhasil membuat mata siapapun yang melihatnya terbelalak lebar seketika.

AGARTHA.

Lengkap dengan bermacam garis yang menyatu dalam berbagai bentuk gambar di sebuah peta.

Benar.

Soul: Lemuria & AgarthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang