Kilas XXXVIII: "Keganjilan dan Renungan"

14 3 0
                                    

"Jasver...?"

Bahkan.

Ketika Cherlyn memutuskan untuk memanggil Jasver. Reaksi yang ia dapat tak seperti bayangannya semula. Berupa Jasver yang sama sekali tidak terkejut dengan kehadirannya yang terkesan tiba-tiba di sisinya. Melainkan sosok Jasver yang menoleh ke arahnya, dengan senyum tipis asing yang menghiasi bibirnya.

"Cherlyn..."

Tak hanya itu. Cara Jasver memanggil namanya tanpa embel-embel Putri seperti biasanya itu, sungguh sama sekali tak mampu Cherlyn deskripsikan maknanya, saking tak biasanya Jasver bersuara sedemikian rupa.

"Jasver?! Kenapa—"

"Apapun yang terjadi di Agartha, aku pasti akan melindungimu dengan seluruh nyawaku."

"..."

"Tetaplah di sisiku."

"..."

Keterbungkaman Cherlyn seketika itu bukan tanpa alasan. Sebab, saking tiba-tiba Jasver berucap dengan rangkaian kata yang terdengar amat manis tersebut. Cherlyn bahkan tak mampu mengendalikan wajahnya yang telah merona merah dengan parahnya dalam hitungan detik, saking berdebarnya jantungnya saat ini akan rasa malu yang timbul karena kebahagiaan, namun enggan Cherlyn akui akibat gengsi.

Maka dari itu.

Tanpa bisa dicegah dalam kesalahtingkahannya itu, Cherlyn justru memberikan respon yang lumayan menggelegar.

"A-Apa-apaan sih kau?!" raung Cherlyn meski terbata-bata. "Tiba-tiba berbicara aneh seperti itu!"

Tak sebatas meraung. Cherlyn yang kadung salah tingkah bahkan sampai memukul tubuh Jasver dengan dorongan kuat. Hingga membuat Jasver yang tidak siap dengan reaksi heboh dari Cherlyn itu pun kehilangan keseimbangannya, yang otomatis membuat tubuhnya oleng hingga terjatuh seketika dari tepian kapal.

"Eh?! Jasver!!!"

Kali ini diiringi seru kepanikan dari Cherlyn. Beruntungnya Jasver memiliki refleks yang cukup bagus untuk menahan tubuhnya yang terjatuh, dengan segera meraih tepian kapal dengan satu tangannya. Sehingga membuat sosoknya kini tampak tergantung-gantung di sisi kapal yang sedang melaju dalam kecepatan stagnan.

"Cherlyn..."

Namun bukannya turut merasa panik seperti Cherlyn akan kondisinya sendiri saat ini. Lagi-lagi begitu tenangnya Jasver memanggil nama Cherlyn dengan senyum asing yang sama.

"A-Apa sih?!"

Cherlyn yang masih memiliki sisa rasa salah tingkah dalam dirinya, yang kini otomatis melebur ke dalam rasa kepanikan pada kondisi Jasver tersebut. Justru lebih memilih untuk membalas panggilan Jasver dengan raung amarah bercampur kekhawatiran. Tentunya selain kedua tangannya yang secara refleks meraih pergelangan tangan Jasver, demi segera menariknya untuk kembali menaiki kapal agar tidak tercebur ke dalam lautan dan tergerus ombak.

Akan tetapi hal mengejutkan terjadi.

Karena entah mengapa dan bagaimana caranya Jasver yang justru tampak tenang-tenang saja itu malah mempertahankan senyum asingnya, dengan sosoknya yang terlihat sengaja melepaskan pegangan tangannya pada tepian kapal. Sehingga gaya gravitasi Bumi pun secara otomatis langsung menarik tubuhnya meluncur cepat terjun ke lautan. Yangmana pemandangan dari sosok Jasver yang luput dari cengkraman pegangan tangannya itu berhasil membuat jantung Cherlyn terasa copot seketika hingga membuatnya meneriakan nama Jasver amat kencang.

"JASVER!!!"

Bahkan.

Tahu-tahu refleks membuat Cherlyn langsung melompat keluar dari kapal, demi menangkap sosok Jasver yang sedang meluncur mulus ke lautan.

Soul: Lemuria & AgarthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang