'14

115 13 1
                                    




•~•~•~•~•~•~•~•

Seno sedang sibuk mencuci piringnya, ia sungguh terganggu sekarang pasalnya Seno dapat mendengar ricuh suara Dina dengan teman temannya yang meminum wine. Jika saja Seno dikamar, ia tak akan terganggu karna kedap suara.

Seno mengumpat, tanpa sadar suaranya terdengar oleh Dina.

Pyar!

Terkejut nya Seno saat kepalanya di tumbuk segelas kecil yang kosong hingga terpecah belah karna menubruk kepalanya.

Tidak sedikit pecahan gelas yang menggores dahi serta pelipisnya.

"Kalo ga mau keganggu, sumpal aja telingamu." ucap Dina saat seluruh temannya tiba tiba diam mendengar gelas pecah.

"Maaf Bun, Seno ga sengaja." ucap Seno sambil menunduk.

"Gila ya lu Na, keren kata gua haha." semua teman Dina lantas tertawa, dan mereka kembali bernyanyi, merokok bahkan meminum wine.

Ting tung.

Bel rumah Seno berbunyi, saat Seno hendak membuka pintu, Dina dengan cepat berlari mendahului Seno untuk membuka kan pintunya.

"Sayang Bima~, udah sampai ternyata." ucap Dina sembari memeluk dan mencium kekasihnya itu.

"Ini bukannya rumah Jeric-" ucap Bima terpotong.

"Diam diam aja gapapa kok, ga bakal ada yang tau." bisik Dina pada telinga Bima.

Seno yang melihat itu hanya mematung sempurna, ia sangat terkejut dengan kelakuan sang Bunda yang begitu menusuk tajam hatinya.

Ayah, maaf.

Ucap Seno dalam hati, ia merasa sangat bersalah pada ayahnya karna melihat ini semua. Ia mengingat bagaimana dulunya Dina dan Ayah Seno yang sangat baik baik saja.

Setelah itu Dina menggandeng kekasihnya untuk duduk di sofa, dan minum bersama. Seno sempat bertukar pandang dengan kekasih Dina namun Seno segera melanjutkan tugasnya kembali.

___________________

"Duh gimana ini, kalo gua ga bales pesannya Bang Jer, dia spam mulu." monolognya sambil memandangi ponsel Seno.

Raka berusaha tak menghiraukan ponsel Seno, namun ia juga merasa bersalah mendiamkan Jerico.

Bang Jerico

17.58

|Jawab Seno! Jangan di read aja.

|Gua telfon kalo gitu, sampe ga
lo angkat, gua pulang.

|[missed call 19x ]

|bajingan.

Eh bang gua jelasin.|

bang!|

read.

"Mampus gua, gimana nih." gumam nya sambil menggerakkan kaki nya kesana kemari akibat kecemasannya sendiri.

VICTIMS OF WEALTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang