20. Pulang Kampung

9 3 0
                                    

Bandara merupakan salah satu tempat yang sering menjadi saksi atas pelukan tulus dari seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bandara merupakan salah satu tempat yang sering menjadi saksi atas pelukan tulus dari seseorang. Entah untuk perpisahan, atau juga pertemuan kembali. Kadangkala mereka menyertai pelukan itu dengan tangisan. Bagi yang pergi, mereka tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya, bisa jadi bertemu kembali, atau sebaliknya.

Laksana begitu antusias untuk keberangkatan hari ini, ia memandu keluarganya menuju Aceh, berhubung Anatra dan Gevano sudah belasan tahun tidak pulang. Apalagi Anala, semenjak menikah di tahun 2000, wanita itu tidak pernah kembali lagi. Terhitung sudah 22 tahun, makannya Anatra inisiatif membelikan tiket untuk adiknya itu.

Anatra menyuruh Laksana agar bisa menuntun mereka setelah sampai di sana. Mereka tidak tahu perubahan apa saja yang telah terjadi di lokasi, terlebih pasca tragedi tsunami. Pasti banyak bangunan-bangunan modern di pinggir jalan, atau bahkan jalanan lama sudah ditutup dan diganti alternatif lain.

Ini kali pertama bagi Gevano meninggalkan Bandung. Gevano sudah mengakui terlahir di Aceh, tetap saja dirinya tumbuh sampai sebesar ini di Bandung. Bagaimana jika tiba di sana nanti, ketakutan muncul untuk menghantuinya?

"Jangan takut. Kak Gevan pasti ketemu sama Umi," ucap Andara. Gadis itu menggenggam tangan kekasihnya.

"Kamu nggak sedih ditinggal aku?" tanya Gevano.

Andara menggeleng pelan. Sontak Gevano menautkan kedua alisnya, menyangka kekasihnya sudah punya pacar baru. Andara tertawa melihat reaksi Gevano.

"Aku justru seneng, Kak. Kenapa? Karena Kak Gevan menemukan kebahagiaan yang Kakak mau. Yaitu kebahagiaan bersama keluarga."

Gevano terkesima. Andara memang pasangan idaman, menurutnya. Di saat pasangan lain cemburu karena kekasihnya lebih mengutamakan keluarga sendiri, Andara justru dan mendorong Gevano agar bahagia bersama keluarganya. Padahal, dahulu Andara ikut membenci keluarga kandung Gevano karena telah membuangnya ke panti asuhan. Namun, setelah mengetahui faktanya, Andara menjadi salah satu pendukung Gevano mengurungkan niatnya—melempar boneka ke wajah.

"Ayo, Van. Pesawatnya berangkat sebentar lagi," ajak Laksana, menggubris percakapan sepasang kekasih itu.

Gevano mengangguk-angguk. Sebelum melepaskan genggaman di tangan Andara, Gevano mengecup pelan punggung tangan cantik itu.

"Aku sayang kamu," ungkap Gevano.

Andara memajukan bibirnya, ia tiba-tiba membuat raut wajah sendu yang membuat Gevano semakin tidak tega meninggalkannya. Gadis itu langsung memburu masuk ke pelukan Gevano.

"Aku juga. Kak Gevan jangan lupain aku, ya? Jangan betul-betul pergi dari aku, ya? Kak Gevan kembali lagi ke sini."

Gevano mengusap-usap punggung Andara agar gadis itu tenang. Sejenak ia berpikir, bagaimana cara meyakinkan Andara, kalau dirinya tidak lama pergi ke Aceh dan pasti akan kembali, lagipula Gevano bukan pergi berperang, atau pergi menjunjung keadilan seperti dua tahun yang lalu.

Detention : Perjuangan Mencari Sang PemberaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang