EPISODE 9

436 25 0
                                    

Suatu hari, jungkook pulang sangat larut karena ia mengalami kerugian besar di perusahaan.

Di kantor, dia meneriaki semua karyawan. Dia bahkan memecat mereka.

Para karyawan berdoa agar hari itu cepat berlalu jika tidak, mereka tahu jungkook akan membunuh mereka.
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook hendak pergi ke kamarnya ketika adiknya menghentikannya.

Tina: "Halo kakak".

Jungkook: "Apa?", teriak.

Tina: "Tersentak keras".

"Aku butuh uang", takut.

Tanpa berpikir dua kali jungkook menamparnya dengan keras. Orang tua jungkook datang begitu mendengar suara tamparan.

Nyonya Jeon: "Jungkook kenapa kamu menamparnya", tanya sambil memeluk Tina yang menangis.

Foto Jungkook mode marah

Jungkook: "Menatapnya dengan mata merahnya

Nyonya Jeon: "Takut".

Jungkook: "Itu hanya sebuah tamparan, banyak hal bisa terjadi jadi jagalah jalangmu dan katakan juga padanya dia tidak akan mendapatkan uang dariku,  jadi jangan mengemis lain kali", kata berbahaya.

Kemudian jungkook pergi ke kamarnya. Ibu jungkook dapat melihat bahwa dia sangat marah.

Nyonya Jeon: "Hari ini bahkan Tuhan tidak bisa menyelamatkan pengemis itu dari kemarahan Jungkook", nyengir.

Saat Jungkook memasuki kamarnya, dia membanting pintu dengan keras dan menatap taehyung yang sudah menatapnya dengan tatapan khawatir.

Jungkook mengabaikannya dan hendak pergi ke kamar mandi ketika taehyung menghentikannya.

Taehyung: "Apa yang terjadi jungkookie", bertanya lembut.

Jungkook menutup rapat matanya karena tak ingin melampiaskan amarahnya pada taehyung

Jungkook: "Tidak ada", katanya dengan dingin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Taehyung: "Jadi kenapa kamu marah?".

Jungkook: "Aku bilang tidak terjadi apa-apa, kenapa kamu tidak mengerti", teriak.

Taehyung perlahan mendekati jungkook dan dengan lembut membelai pipinya. Jungkook menyandarkan wajahnya pada sentuhan taehyung

Taehyung: "Hei, kamu boleh bicara padaku, aku tidak akan menghakimimu", ucapnya lembut.

Jungkook menatap mata taehyung dan tersesat di dalamnya.

Taehyung: "Tidak apa-apa, jika kamu tidak mau bicara aku tidak akan memaksamu", ucapnya karena jungkook nya tidak berkata apa-apa.

Jungkook: "Aku tadinya mau mendapat kesepakatan besar hari ini tapi karena kesalahan karyawan, aku tidak mendapat kesepakatan, dan kami juga mengalami kerugian besar", katanya sambil menunduk.

Taehyung: "memegang dagu jungkook dengan lembut".

"Hei, tidak apa-apa, kalau kesepakatan ini hilang, kesepakatan yang lebih besar akan datang kepadamu. Lalu kenapa kamu merusak moodmu untuk kesepakatan itu. Lagipula, marah-marah tidak akan mengembalikan kesepakatan itu, kan?", ucapnya lembut.

Jungkook: "Benar", katanya lembut.

Taehyung: "Jadi lupakan kesepakatan itu dan tunjukkan senyum manismu", katanya sambil tersenyum.

Taehyung: "Jadi lupakan kesepakatan itu dan tunjukkan senyum manismu", katanya sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taehyung: "Biarkan aku mengambilkanmu makanan, kamu pasti lapar".

Jungkook: "Mengangguk".

Keduanya mulai makan. Sambil makan malam, jungkook menatap taehyung dengan emosi yang tidak diketahui.

Setelah makan, taehyung tertidur, tapi jungkook tidak bisa tidur dan hanya memikirkan bagaimana taehyung mengatasi amarahnya yang tidak bisa dilakukan oleh siapa pun.

Ini adalah pertama kalinya dia berbagi masalahnya dengan seseorang, dan dia sangat senang karena orang tersebut adalah temannya.

Ia lalu mencium kening taehyung lembut dan tertidur sambil memeluk Tae.



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -






CEO DINGIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang