Bab 32

527 38 0
                                    

"Jadi bisakah kita mengurutkan proses kematiannya" Yang

"Menurut hasil otopsi dan pemeriksaan lainnya istri jae-in pertama kali yang tewas dan saat sebelum dia kehilangan nyawanya dia menjauh dari kedua anaknya dan dia harus menanggung menjadi korban pertama sebelum pelaku melakukan kepada kedua anaknya. Kemungkinan besar kedua anaknya belum tertidur pada saat itu" Lim kemudian menatap wajah jennie

"Aku rasa putrinya menjadi korban terakhir karena gadis ini ingin pergi ke toilet untuk buang air kecil namun dia secara tidak sengaja melihat appanya melakukan aksinya kepada kakaknya jadi dia memilih kembali ke kamarnya dan mengurungkan niatnya untuk pergi ke toilet, aku bisa membuktikan asumsiku dengan melihat noda kuning pada celana korban dan pada ranjang korban" Jennie

"Baiklah jadi kita menemukan kronologi kematiannya dari bukti dan hasil otopsi hari ini" Yang

Setelah mereka berunding dan memutuskan kronologi kematian keluarga itu jennie dan lim keluar dari ruangan pertemuan dan jennie memutuskan untuk kembali ke dalam ruangannya. Lim sudah menggenggap kotak yang akan di berikan kepada jennie dan lim berjalan mengikuti jennie

"Oppa mengikutiku, baiklah mari kita mulai oppa yang menyebalkan" Batin jennie

Jennie tidak langsung pergi menuju ruangannya, dia memilih untuk melihat kesungguhan lim kepadanya dan jennie memilih untuk berhenti dan berbicara kepada dokter lain yang berada di rumah sakitnya. Pada saat itu lim mendapatkan panggilan dari ayahnya dan harus segera pergi untuk menemuinya, jennie melihat lim yang memilih untuk pergi meninggalkannya dari pada harus menemuinya dan berbicara dengannya

Restoran mano

"Ada apa daddy memanggilku" Lim

"Daddy membaca berita hari ini dengan kematian satu anggota keluarga" Brusch

"Apakah sebelumnya dia berkunjung di restoran daddy?" Lim

"Ne beberapa hari yang lalu mereka memesan makanan di restoran daddy dan daddy melihat dari ekspresi appa dari kedua anak itu rasanya mereka memiliki masalah dalam keluarganya" Brusch

"Ne dad, mereka memiliki masalah ekonomi yang sedang mereka hadapi dan aku rasa makanan yang mereka beli dari restoan daddy hanya kedua anak itu saja yang memakannya" Lim

"Masalah ekonomi? daddy sudah menduganya. Kedua anak itu sering datang ke resotan ini dan mereka sering memesan kimbab dalam porsi setengah dan mereka membaginya, aku sangat senang jika mereka datang mengunjungi restoran ini" Brusch

"Mianhae dad" Lim

"Hei aku tidak sedang menangis daddy hanya tidak habis pikir tidak akan melihatnya lagi" Brusch

Tiba-tiba pintu restoran terbuka menandakan seseorang yang baru saja masuk ke dalam restoran itu

"Apakah kalian sudah selesai berbicara, aku ingin memesan sesuatu" Dong-hae

"Heum... aku pergi dulu dad" Lim yang melihat pria yang menjadi sahabat daddynya

"Ada apa dengan putramu brusch?" Dong-hae

"Aku tidak tau, mungkin dia sibuk dengan kasus barunya" Brusch

"Kasus baru, apakah kasus pembunuhan yang menewaskan satu keluarga itu?" Dong-hae

"Hm.. aku rasa iya, pembunuhan satu keluarga itu" Brusch

"Bukankah mereka yang beberapa hari yang lalu mengunjungi di restoranmu brusch" Dong-hae

"Ne kamu benar sekali, itu terakhir kalinya aku bertemu dengan mereka sebelum anak itu tewas" Brusch memperlihatkan kesedihannya

Di sisi lain tepatnya di gedung Institusi kepolisian pusat

Petugas kepolisian sedang berkumpul dengan bimbicarakan kasus kematian satu keluarga itu dan tanpa letnan jisoo disana

"Dimana letnan jisoo, kenapa tidak ada di sini?" Lim

"Dia tadi menelfonku dan dia mengatakan akan sedikit terlambat datang kemari" Wendy

"Baiklah jika begitu" Lim

"Jadi bagaimana lim, apakah kamu sudah memutuskannya" Wendy

"Aku berpikir jika pembunuhan itu pelaku utamanya adalah appanya sendiri tuan jae-in" Lim

"Kenapa kamu bisa mengatakan itu" Seulgi

"Jadi dari hasil otopsi yang aku dapat bahwa tuan jae-in memiliki banyak hutang yang dia harus tanggung dan dia masih memiliki tanggungan hutang namun dia tidak sanggup untuk membayarnya" Lim

"Kamu benar capt, aku juga sudah melakukan penyelidikan itu. Aku rasa itu adalah alasan yang tepat" Wendy

"Maksutnya tuan jae-in tadinya ingin melakukan pembunuhan atas dirinya sendiri karena dia selalu berpikir tentang hutang yang harus dia bayar dan jika dia tewas mungkin keluarganya yang masih hidup akan menanggung semua hutangnya, karena istrinya tidak bekerja dan jae-in akan merasa kasihan dengan istrinya jadi dia memilih untuk membunuh semua anggota keluarganya?" Seulgi

"Tepat sekali, jika mereka tewas tidak akan ada lagi yang menagih dan meminta pembayaran hutangnya... jadi itu merupakan caranya untuk berlari dan meninggalkan hutang-hutangnya" Lim

"Lalu bagaimana kita menulis laporan ini" Wendy

"Huhh pada saat malam itu jae-in ingin melakukan bunuh diri namun istrinya melihat dia yang ingin mencoba bunuh diri, tetapi istrinya tidak setuju jika jae-in melakukan cara itu dan mereka kemukinan sempat bertengkar dan beradu argumen. Pada saat istrinya berada di ruang keluarga tepat dimana jasadnya di temukan, jae-in menikam korban dengan cara mencekik dengan seutas tali yang iya gunakan untuk bunuh diri" Lim

"Dan setelah melihat istrinya yang sudah tewas jae-in berpikir jika dia tewas bersama istrinya bagaimana nasib kedua anaknya, lalu jae-in memutuskan untuk menikam putranya lebih dulu dengan bantal yang ada di ranjang anaknya.." Seulgi

"Lalu dari keterangan petugas forensik saat jae-in melakukan aksinya kepada putranya, adik li-am melihat ayahnya melakukan pembunuhan dengan kakaknya, saat itu adik li-am ingin pergi ke toilet namun melewati kamar kakaknya dan melihat kejadian itu dan adik li-am memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Beberapa saat setelah dia kembali dan berpura-pura tertidur jae-in datang menemuinya dan menutup wajah adik li-am dengan bantal cara itu sama dengan yang dilakukan kepada li-am, kedua anak jae-in tewas karena kehabisan oksigen" Lim

"Dan yang terakhir jae-in memutuskan untuk bunuh diri dengan tali yang digunakan untuk membunuh istrinya dan jae-in melakukannya dengan menggantung dirinya di garasi" Seulgi

"Huuhhh...aku kasihan dengan kedua anak itu" Wendy

"Ne aku juga hyung, mereka tidak bersalah tetapi mereka yang menerima akibatnya" Lim

"Karena hutang kedua orang tuanya yang membuat seperti itu" Seulgi

"Baiklah aku akan menulis sebagai laporan kasus ini dan akan aku serahkan kepada mayor choi" Wendy

"Heum... dan kasus ini resmi aku tutup dengan tersangka utamanya adalah tuan jae-in" Lim

"Aku harap aku tidak akan menemukan kasus seperti ini lagi" Seulgi

-Always stay in Orbit-

-Aku mencintai kalian-

Hei Baby J [JENLIM] - Vol.2 [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang