" Baiklah sebaiknya kita tinggalkan mereka berdua, aku sangat lapar sekali. Lihatlah pakaianku yang tadinya basah menjadi kering" Keluh Lim
" Baiklah, aku juga merasa lapar" Seulgi
"Apa masih terasa sakit?" Rose
"Heum babe" Jisoo mencoba untuk duduk
" Tidak perlu kamu bangun, kamu harus berbaring babe" Rose
" Ada yang ingin aku sampaikan kepadamu babe" Jisoo
" Apa yang akan kamu katakan?" Rose
" Jika nanti kita bertemu dan kamu memanggilku tetapi aku tidak bisa berbalik ke arahmu, jangan khawatir dan jangan berpikir jika aku sombong. Aku sedang berperan menjadi patung" Jisoo
"Apakah ini leluconmu, kamu masih sakit tetapi kamu berusaha dengan keras menghiburku babe" Rose
" Aku takut kamu mengkhawatirkanku babe, saat seseorang memukulku secara tiba-tiba. Aku berpikir jika aku akan kehilangan nyawaku detik itu juga, pukulan yang aku rasakan sangat keras hingga aku merasakan tubuhku tidak bisa aku kendalikan dan penglihatanku menjadi gelap" Jisoo
"Sudah jangan mengingatnya lagi, aku bersyukur bisa melihatmu babe" Rose mengelus punggung tangan jisoo
" Faktanya jika apa yang aku rasakan di terima oleh orang lain mungkin dia akan mati, tetapi mungkin pada saat itu nasibku akan tewas tetapi aku memikirkan suatu hal. Bagaimana aku bisa mati, bahkan aku belum memintamu untuk menikah denganku" Jisoo
" Yaaaak... berhentilah membual kim jisoo" Rose dengan tatapan tajamnya
" Apa kamu menyukainya babe" Jisoo
" Menyukai apa?" Rose
" Menyukai ku" Tawa jisoo
Tuk!
" Sangat membual" Rose
" Bagaimana bisa kamu selalu membuatku ingin memelukmu tetapi aku sekarang aku tidak bisa melakukannya, apakah aku bisa secepatnya sembuh? Aku seperti seorang kucing yang memakai pet collar" Kesal jisoo
" Permisi dokter rose, tuan jisoo akan kami pindahkan ke ruang perawatan" Perawat
" Ne perawat" Rose
Keesokan harinya, lim, seulgi dan wendy mendatangi tempat kejadian dimana jisoo mengalami insident pemukulan yang membuatnya harus di rawat di rumah sakit
" Apakah kalian melihat dimana jisoo memfoto anak anjing itu?" Wendy
" Ne, aku rasa di sebelah sana. Tidak jauh dengan lokasi tempat sampah itu" Seulgi
" Tetapi tidak ada jejak yang pelaku tinggalkan" Lim
" Aku rasa di sebelah sana ada beberapa rumah, mungkin kita bisa mendapatkan bukti baru di sana" Wendy
Mereka menyusuri jalan kecil itu mencari setidaknya bukti yang menunjukan siapa pelaku sebelumnya, apakah pelaku yang sama dengan beberapa tahun yang lalu atau pelaku yang berbeda
"apakah kita harus mendatangi setiap rumah di sini untuk bertanya apakah mereka melihat seseorang yang mencurigakan semalam" Wendy
" Tunggu dulu wen, berdasarkan informasi dari temanku. Jika lokasi sekitar sini sering terjadi tindakan kriminal" Seulgi
" Benar hyung dan berdasarkan data kepolisian bahwa lokasi ini adalah termasuk lokasi zona merah" Lim
" Ne, tindakan kriminal selalu terjadi bahkan jual beli narkoba pun di sini. Jika kita menanyakan ke setiap rumah, kita akan di amuk masyarakat sekitar sini walaupun kita adalah seorang polisi dan masyarakat disinipun selalu menutup mata mereka jika terjadi tindak kriminalitas di sini" Seulgi
" Apakah kalian memiliki nomor tuan hae-in adik dari chae-Young korban ke empat?" Lim
" Aku memilikinya lim dan aku sudah menghubunginya tadi" Wendy
" Apa yang dikatakannya?" Lim
" Dia mengatakan jika memang dia yang mengatur pertemuan denganmu dan jisoo" Wendy
" Jika benar dan dia terbukti yang melakukan penyerangan kepada jisoo, aku pastikan dia menjadi tersangkanya" Lim
" Aku juga sudah memiliki alamatnya, sebaiknya kita ke kediamannya" Wendy
Setelah melewati beberapa rumah-rumah di sana, mereka menemukan lokasi kediaman tuan hae-in
" Tunggu, kenapa pintu kediamannya terbuka dengan lebar?" Seulgi
" Sillyehamnida... apakah ada seseorang di dalam?" Wendy
" Ne.. siapa yang kalian cari?" young-ah
Anak berusia kurang lebih 13 tahun berjalan keluar menghampiri lim cs dan seorang pria paruh baya sedang menonton acara televisi dengan semangkok ramyeon di atas mejanya
" Paman.. ada tiga orang pria datang kemari dan aku tidak mengenali mereka" Young-ah
" Huuh.. untuk apa kalian datang lemari, bukankah sudah ku katakan aku akan membayar pinjamanku nanti" Kesal Hae-in
" Kami petugas kepolisain, apakah anda yang bernama hae-in?" Seulgi
" Polisi? Saya baru saya tiba di rumah, saya dari kantor polisi. Mereka memanggilku dan sudah ku katakan, aku tidak mengetahui apapun" Hae-in dengan kesalnya
" Ne, saya mengerti jika kamu mengganggu tuan. Seorang petugas kepolisian semalam mengalami insident dan dia mendapatkan janji bertemu. Apakah anda yang meminta petugas kepolisian itu untuk bertemu dengan anda?" Lim
" Young-ah, bisakah kamu pergi keluar ada beberapa hal yang akan aku bicarakan dengan mereka" Hae-in
" Tidak, kamu tidak boleh menyuruhku pergi. Aku tetap disini jika kamu tidak memberiku selembar uang" Young-ah
" Yaaaakkk bajingan kecil, aku sudah memberimu tadi. Kenapa kamu meminta lagi" Kesal hae-in
" Sudah tua tapi sifat pelitmu tidak hilang" Young-ah berlari keluar dari kediamannya
"Kalian masuklah" Hae-in
" Apakah anak laki-laki itu adalah putramu tuan?" Wendy
" Tidak, dia adalah keponakanku" Hae-in
" Dimana kedua orang tuanya?" Seulgi
" Eommanya di penjara karena melakukan penggelapan dana lalu appanya pergi meninggalkan istrinya dan dia saat dia berusia 4 tahun" Hae-in
"Penggelapan dana?" Lim
" Ne sajangnim aku tidk begitu mengerti tentang kasusnya, tetapi aku mendapatkan informasi jika dia di penjara karena kasus itu" Hae-in
" Aku tidak tau perasaan anak itu dengan kondisi keluarganya" Wendy
" Sajangnim, bagaimana kabar petugas yang menjadi korban pemukulan?" Hae-in
" Dia sedang melakukan pemulihan untuk kondisinya" Lim
" Polisi, di lingkungan ini banyak sekali pecandu narkoba dan banyak juga kelompok geng motor yang sering melakukan tindakan kriminal di sini dan kalian harus lebih berhati-hati" Hae-in
" Apakah tidak ada yang ingin melaporkan kepada pihak kepolisian tuan?" Seulgi
" Tidak, mereka tidak peduli dengan hal itu dan mereka lebih ingin mencari keamanan untuk dirinya sendiri dan untuk keluarganya dibandingkan dengan tindakan kepolisian yang terlalu lama untuk menanganinya" Hae-in
" Tuan, kedatangan kami kesini. Kami ingin mencari pelaku yang melakukan tindakan penyerangan terhadap teman kami dan kami mendatangi beberapa rumah warga untuk melakukan ..." Lim
-Always stay in Orbit-
-Aku mencintai kalian-