Part 9

479 59 37
                                    

"baiklah untuk hari ini sampai disini saja. Kita lanjutkan dipertemuan selanjutnya"

"Nee seonsaengnim"

Kelas yang tadinya sunyi berubah menjadi riuh saat guru mata pelajaran terakhir telah mengakhiri pembelajaran. Beberapa siswa telah berlari keluar kelas untuk kembali kerumah masing-masing, namun ada juga sebagian siswa yang masih harus mengikuti ekskul sesuai minat mereka masing-masing.

Pharita. Dia menolehkan pandangannya kearah kursi ruka yang masih kosong sejak jam terakhir dimulai. Mantan kekasihnya itu sepertinya membolos pelajaran kali ini.

"Dia membolos?" Tanya asa yang duduk disamping pharita. Ia juga ikut menatap kursi ruka yang hanya menyisakan tas sekolahnya.

"Coba kau hubungi dia" rami datang menenteng tas ruka di tangannya.

"Andeyo" ucap pharita mengalihkan pandanganya kearah jendela.

"Yakkkk!! Haissshhhh" rami yang kesal melemparkan tas ruka tepat dihadapan pharita.

"Sudah. Biar aku saja" asa mengeluarkan handphone miliknya dari saku bajunya. Dia paham tentu bukan hal mudah bagi pharita untuk melakukan hal sederhana seperti yang rami minta, mengingat hubungan keduanya sudah berakhir.

"Yoboseyo" ucap ruka diseberang telepon.

Asa sengaja menyalakan fitur pengeras suara agar mereka semua bisa mendengarnya juga. Ia melihat menggunakan ekor matanya, jika pharita ikut mendengarkan.

"Kau dimana Kukang" tanya asa.

"Aku?"

"Yaa siapa lagi jika bukan kau bodoh!" Bukan asa, tapi rami yang kesabarannya setipis tissue.

"Tapi jangan bilang-bilang kesiapa pun" ujar ruka dengan berbisik pelan.

Mereka bertiga saling melempar pandang. Pharita yang tadi terlihat tidak peduli pun nyatanya ikut mendekatkan kepalanya kearah handphone asa yang diletakkan begitu saja diatas meja. Gadis chaikong itu memberi kode kepada dua sahabatnya agar tidak mengatakan jika dirinya ada disana juga.

"Nee..Aku tidak akan mengatakan kesiapa pun" ujar asa.

"Hehehehe..aku ada di tempat yang tak ada satupun dari kalian yang tau" ucal ruka dengan terkekeh kecil yang sangat menyebalkan untuk mereka

"Yakkk!! Jangan berbelit-belit. Kau ada dimana sekarang dan bersama siapa bodoh" ucap rami dengan geram. Gadis diseberang telpon itu tidak tau kapan waktu serius dan kapan waktu bercanda.

"Haissshh jangan menggangguku. Aku sedang menikmati waktu bersama gadis baru ku" ujar ruka

Brakkkk...

"Katakan dimana kau sekarang bodoh!!" Habis sudah kesabaran pharita. Dia menggebrak meja didepannya saat mendengar ucapan mantan kekasihnya itu.

"Hanya kau dan aku yang tau tempatnya pharita" balas ruka sesaat setelah terdengar hembusan napas berat darinya.

Pharita dengan kasar menarik tas ruka yang terletak diatas meja. Gadis itu berjalan keluar kelas dengan langkah lebarnya meninggalkan asa dan juga rami yang saling beradu pandang.

"Apa kita harus menyusulnya juga, eonni?" Tanya rami sedikit ragu.

Asa menggelengkan kepalanya pelan, ia tau kedua sahabatnya itu harus menyelesaikan masalah mereka, "andee, biarkan saja" rami mengangguk setuju atas ucapan yang dilontarkan asa barusan.

"Aku dan rora ada rencana mau jalan-jalan. Kau mau ikut?" Ajak rami menoleh kearah asa saat mereka telah berjalan kearah parkiran sekolah.

"Ande. Aku ada urusan lain" jawabnya.

FEELING LOVE [BM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang