Part 10

524 63 72
                                    

Malam Minggu nih😉😉

~🌼🌼🌼~

pharita sekali lagi menatap pantulan dirinya di kaca mobil. Hari ini kota seoul disambut dengan hujan deras yang mengguyur kota sejak dua jam yang lalu. Dengan coat tebal yang membungkus tubuhnya, pharita berjalan santai memasuki pekarangan sekolah. tak jarang ia membungkuk untuk membalas sapaan dari beberapa siswa yang berpapasan dengannya. Ini sedikit aneh, sebab tidak biasanya mereka melakukannya.

Kelas masih sangat sepi, hanya ada beberapa siswa yang sudah duduk tenang di kursi mereka masing-masing.

"hujannya sangat awet" ujarnya melihat keluar jendela.

tak ada satupun siswa yang berlalu lalang di tengah lapangan seperti biasanya. Sangat sepi seperti tak berpenghuni.

"annyeong"

"eohh annyeong" balas ruka dengan tersenyum manis, "kau hanya menggunakan seragam saja tanpa jaket? apa kau tidak kedinginan?" lanjut pharita.

Asa menggelengkan kepalanya pelan dengan menunjukkan senyum manisnya.

"wae? apa aku ketinggalan sesuatu? kau nampak bahagia" pharita sedikit manaruh rasa penasarannya, sebab rasanya sudah lama tidak melihat wajah berseri-seri asa seperti saat ini.

"jaket ku dipakai rora tadi. Aku memberikannya" jawab asa yang diangguki oleh gadis disampingnya.

"kalian sudah baikan?" Tanya pharita

Asa mengangguk singkat sebagai jawaban

"baguslah. Jangan menjauhinya lagi, dia hanya bergantung pada mu, asa" pharita menatap serius wajah gadis disampingnya.

asa menghela napas berat, ia juga tidak mau melakukannya tapi dilain sisi ia pun harus melakukannya, "kau tau alasan ku melakukannya, phari".

"ak-"

krekk..

Pharita menghentikan ucapannya saat pintu kelas mereka dibuka oleh seseorang. Alisnya berkerut hampir menyatu saat ruka memasuki ruangan kelas dengan penampilan yang bisa dikatakan berantakan. Mantan kekasihnya itu dengan santai duduk dikursinya tepat disamping rami yang juga sama bingungnya dengannya saat melihat penampilan ruka saat ini.

Wajah mulus gadis itu sudah tidak semulus biasanya. Pipi putihnya kini terdapat warna biru keunguan, dan mata yang sedikit membengkak entah karna apa.

"yakkk kau kenapa bodoh!" tanya rami sedikit keras namun dengan wajah paniknya.

"Ada apa dengan wajah mu" lanjut rami memegang kedua pipi ruka.

"Awshhh.. Jangan dipegang bodoh! Itu sakit" ruka menyingkirkan tangan rami dari wajahnya. Gadis itu mendengus kecil seraya menatap tajam sahabatnya.

"Lalu dari mana kau mendapatkan luka itu" Tanya rami dengan rasa penasarannya yang tinggi.

"A-aku bermain boxing semalam" cicit ruka pelan.

"apa kau sudah gila"

bukan. Bukan rami yang mengatakannya.

Ruka menoleh saat pharita sudah berdiri tepat dibelakangnya. Mantan kekasihnya itu menyilangkan tangan di dada dengan menatapnya tajam.

"nee..Aku sudah gila! Lalu apa peduli mu pharita-ssi!" Balasnya seakan tak peduli akan tatapan tajam dari pharita.

"Ikut aku ke uks" pharita segera menggenggam sebelah tangan ruka namun mantan kekasihnya itu dengan cepat menahan tangannya.

FEELING LOVE [BM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang