Part 18

450 61 35
                                    

Malam jumat😇😇🗿

😉😉

~~~🌼🌼🌼~~~

Mentari pagi telah bersinar dengan terangnya. Hari minggu yang disambut dengan cuaca cerah. Suara bunyi alarm membangunkan dua orang yang masih meringkuk dibalik selimut tebal.

Pharita bangun lebih dulu, ia meraba-raba meja disamping kasurnya untuk mematikan alarm yang terus berbunyi. Ia menoleh kearah punggungnya dan mendapati ruka yang masih terlelap nampak tidak terusik dengan bunyi alarm yang terus berbunyi. Pagi ini terasa sedikit berbeda bagi pharita. Ini kali pertamanya saat membuka mata ia menemukan ruka di apartemennya dan ada disampingnya, dengan masih mengeluarkan dengkuran halus dari mulutnya yang sedikit terbuka.

Beberapa kali ia merenggangkan ototnya yang terasa remuk. Ruka benar-benar menggempurnya semalam suntuk, tidak membiarkannya beristirahat bahkan untuk sesaat. Mantan kekasihnya itu menyalurkan nafsunya setelah beberapa hari lamanya tidak mereka lakukan lagi.

Yapp! Meski telah kembali 'melakukannya' , keduanya belum membahas bagaimana kelanjutan hubungan mereka kembali.

Pharita sekali lagi melirik ruka yang masih memejamkan matanya dengan tangannya yang tak pernah lepas memeluk tubuh pharita dari belakang. Wajah damai dan tenang ruka membuat pharita menyunggingkan senyum tipis diwajahnya, sangat berbeda dengan ruka yang semalam sangat liar.

"Ruka bangun, ini sudah jam sepuluh pagi" ucap pharita dengan suara seraknya. Ia mengelus lengan ruka yang masih melingkar indah dipinggangnya yang tidak tertutupi sehelai benang pun.

"Heung" Ruka hanya merespon dengan lenguhan pelan, lalu mengeratkan pelukannya.

Pharita terkekeh pelan, suara lenguhan ruka terdengar lucu ditelinganya.

"Baiklah jika kau masih ingin melanjutkan tidur mu. Aku akan membersihkan diri lebih dulu" ucapnya mengelus lengan mantan kekasihnya. Ruka dengan mata yang terpejam, mengedus tengkuk leher pharita dari arah belakang.

"Jangan mulai lagi. Aku masih lelah" ujar pharita menghentikan kegiatan ruka.

"Baiklah, aku minta maaf. Dan cepatlah kembali" balas ruka dengan suara seraknya. Ia langsung memunggungi pharita dengan wajah yang ditekuknya.

"Jangan marah" ucap pharita, ia mengecup singkat pipi ruka dari samping.

"Tentu saja tidak. Sebaiknya kau pergi membersihkan dirimu sekarang sebelum aku kembali memakan mu" ujar ruka kini membuka matanya dan menatap pharita yang berada disampingnya dengan masih mengecup pipi dan bibirnya secara bergantian.

"Kalau kau mau, ayo kita lakukan lagi. Aku dengar sex pagi juga menyenangkan" jawab pharita dengan nada bercanda tapi ia tidak tau bahwa ruka sudah mulai terpancing lagi karna tubuh polos keduanya yang saling menempel.

"Aku sedang tidak bercanda, pharita. Apa kau tidak tau kalau aku sedang menahan diri untuk tidak memakan mu sekarang, karna tubuh sexy mu itu sangat menggoda ku" ancam ruka dengan suaranya yang tiba-tiba berubah jadi berat.

Mendengar ancaman ruka yang terdengar serius, membuat bulu kuduk pharita berdiri. Tubuhnya masih terasa sakit terutama bagian bawahnya yang masih sedikit ngilu. Lantas dengan gerakan cepat, pharita berjalan kearah sova yang ada didalam kamarnya untuk mengambil bathroobe untuk membalut tubuh polosnya.

Brakk..

Ruka tersenyum menatap pintu kamar mandi yang ditutup sedikit keras oleh pharita. Tak ingin ambil pusing, ia kembali memejamkan matanya untuk melanjutkan tidurnya dengan dibalut selimut tebal agar tubuhnya tidak merasa dingin karna terkena dinginnya ac kamar.

FEELING LOVE [BM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang