😉😉
~~~🌼🌼🌼~~~
Hari ini seperti biasa rutinitas asa setiap harinya bangun pagi dan berangkat ke sekolah sebagaimana pelajar pada umumnya. Beruntung kota seoul hari ini cerah bisa membuat moodnya sedikit membaik. Masih segar diingatannya tentang kejadian semalam. Bagaimana beraninya rami mengakui perasaannya sendiri.
Tidak ingin pikirannya terus-menerus berputar tetang pengakuan rami. Asa berjalan menuruni tangga dengan mengecek sekali lagi 'alat tempurnya' sebagai seorang pelajar. Suasana rumahnya kini sepi tak ada suara sang ibu yang biasanya meneriakkan namanya dipagi hari jika ia terlambat bangun seperti saat ini. Sudah lima hari lamanya, nyonya enami pulang ke kampung halamannya meninggalkan asa seorang diri. Tentu saja asa ingin ikut menyusul namun tidak mendapatkan izin dari sang ibu alasannya ia harus fokus dengan sekolahnya, padahal asa pun juga merindukan kampung halamannya.
Tinn..tinn
Senyum asa merekah saat mobil sport putih sudah terparikir didepan rumahnya.
"Annyeong hyein-ah" Sapa asa saat ia telah duduk disamping sang pemilik mobil.
Lee hyein. Gadis dengan senyum manis itu milirik asa sesaat. Sesuai dengan perkataannya, ia akan menjemput asa karna gadis itu yang memintanya. Meski berbeda sekolah dengan asa, ia tetap menuruti permintaan temannya. Tidak banyak yang tau tentang hubungan pertemanan mereka karna hyein yang berbeda sekolah dengan asa.
"Eohh..Itu bukannya rami?" Hyein menunjuk kearah depan menggunakan dagunya, "Dia tidak masuk sekolah?" Lanjutnya sekali lagi melirik asa yang juga menatap lurus kedepan memperhatikan rami yang sudah mamasuki kendaraan roda empatnya.
"Ikuti dia hyein" ujar asa dengan wajah datarnya.
Sesuai permintaan asa, hyein pun mengikuti mobil rami namun masih menjaga jarak agar mereka tidak ketahuan. Ia pun sedikit menaruh rasa penasarannya, karna rami yang tadi terlihat sedikit terburu-buru hanya dengan menggunakan kaos hitam kebesarannya.
"Haishhh..si bodoh itu, dia mau kemana sebenarnya" tatapan asa tidak pernah lepas dari mobil milik sang sahabat.
Sudah lebih setengah jam lamanya mereka membuntuti mobil milik rami, sampai akhirnya mobil putih gadis itu berhenti tepat diarea parkiran rumah sakit.
"Siapa yang sakit?" Tanya hyein menatap bingung kearah asa yang juga sama bingungnya.
mengabaikan rasa penasaran yang membuncah, asa yang disusul hyein, berjalan tergesah-gesah mengikuti langkah rami yang sudah hampir hilang dari jangkauan matanya. Mereka berlari sedikit acuh tak acuh pada tatapan dari orang sekitar mereka. Namun karna memang koridor rumah sakit yang tengah ramai, mereka pun kehilangan jejak rami.
"Haishh..Kemana dia" seru asa kesal, ia melihat kesekitarnya namun jejak rami sudah hilang bak ditelan bumi.
"Bagaimana kalau kita berpencar saja" usul hyein.
Asa mengangguk setuju. Mereka pun berlari berlawanan arah. Menerobos kerumunan orang-orang yang tengah berlalu-lalang.
"Haishhh shibal" Ucap asa kesal karna panggilan telponnya ditolak oleh rami.
~~~🌼🌼🌼~~~
*Rami pov
Hari ini jadwal ku pemeriksaan rutin bersama dokter choi. Aku diam duduk tenang menunggu di depan ruang pribadinya karna dia masih melakukan pemeriksaan terhadap pasiennya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING LOVE [BM]
FanfictionLee dain atau yang lebih akrab dengan panggilan rora, memiliki dua sahabat bernama enami asa dan shin rami. Mereka bersahabat sejak kecil karna rumah mereka yang berdekatan. Namun tanpa mereka sadari, perasaan yang tidak harusnya ada diantara mereka...