Selamat hari kamis😙
😉😉
~~~
"Dasar pembohong"
Hanya kata itu yang keluar dari mulut rora saat membaca pesan singkat yang baru saja rami kirimkan padanya. Gadis itu mengatakan jika dirinya sudah pulang lebih dulu, setelah bel sekolah berbunyi beberapa menit yang lalu. Tapi faktanya rora melihat mobil rami masih terparkir rapi di parkiran sekolah.
Sejak semalam rora tidak bisa tertidur nyenyak, mengingat perlakuannya pada rami kemarin pagi. Ia sadar jika tindakannya sedikit kasar. Maka dari itu hari ini ia ingin meminta maaf pada rami, tapi gadis itu sangat sulit untuk ditemui.
Rora jadi berpikir jika rami menghindarinya, mungkin dirinya masih marah soal kemarin. Terang saja, rora pun pasti akan merasa marah jika diperlakukan seperti itu oleh sahabatnya.
Tepukan dibahu rora sedikit membuatnya terkejut. Dirinya yang sudah terlanjur berharap jika pelakunya rami, pun nyatanya harus menelan pil pahit saat pelakunya ternyata ahyeon.
"Kamu sudah menunggu lama disini? Maafkan aku karna harus menyelesaikan sedikit urusan tadi" ucap ahyeon dengan raut wajah menyesal.
Rora tersenyum, meski senyum paksaan, "tidak masalah ahyeon-aa".
Ahyeon balas tersenyum. Tangannya terangkat menempuk pelan pucuk kepala rora. Lalu beralih menggenggam sebelah tangan gadis yang telah dijodohkan dengannya itu dan membawanya masuk kedalam mobilnya yang terparkir tidak jauh dari mereka saat ini.
"sudah? Kita pergi sekarang?" Tanya ahyeon setelah keduanya duduk didalam mobil.
Pagi tadi rora sudah meminta ahyeon untuk menemani dirinya menonton film di bioskop. Dan tentu saja dengan senang hati ahyeon menyanggupi permintaan gadis yang sudah dijodohkan dengannya itu.
"Tunggu" rora berseru menghentikan ahyeon yang akan melajukan mobilnya meninggalkan parkiran sekolah. Dirinya melihat rami yang kini berjalan kearah mobilnya. Maka tanpa mengucapkan sepatah katapun, rora kembali membuka pintu mobil dan berlari cepat kearah rami.
"Yakk!! Rami tunggu!"
Rami yang sudah bersiap membuka pintu mobilnya pun menoleh kearah sumber suara. Ia mendengus kesal, rencananya untuk menjauhi rora pun gagal total. Jangan tanya kenapa, jawabannya sudah pasti karna dirinya masih sedikit merasa sakit hati atas perlakuan rora kemarin padanya. Yah, meski terdengar sedikit berlebihan.
"Kau pembohong" cibir rora dengan napas tersengal-sengal setelah berlari cepat menghampiri rami.
"Katakan ada apa?. Aku punya urusan lain" tanyanya mengabaikan ucapan rora sebelumnya.
Rora mendengus kesal, tebakannya tidak salah lagi, rami pasti marah padanya.
"Apa kau marah?" Tanya rora pelan dengan suara beratnya.
Pertanyaan singkat dari rora menyentil tepat di ulu hati rami. Dirinya sungguh sensitif jika menyangkut rora. Bahkan dirinya yakin jika rencana yang sudah ia susun sejak pagi tadi untuk menjauhi rora selama beberapa hari pun nampaknya akan gagal hanya dengan melihat raut wajah memelas dari gadis didepannya.
"Tidak" jawabnya masih tanpa ekspresi.
"YAKK! Aku tau kau marah" tutur rora berjalan lebih mendekat kearah rami, yang membuat sahabatnya itu refleks memundurkan tubuhnya.
"Ckkk..Menjauh, jangan dekat-dekat" ucapnya menyentil pelan dahi rora.
"Huaaa appo~" Rengeknya dengan sedikit dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING LOVE [BM]
FanfictionLee dain atau yang lebih akrab dengan panggilan rora, memiliki dua sahabat bernama enami asa dan shin rami. Mereka bersahabat sejak kecil karna rumah mereka yang berdekatan. Namun tanpa mereka sadari, perasaan yang tidak harusnya ada diantara mereka...