Apa kabar?😭
😉😉
~~~🌼🌼🌼~~~
Matahari mulai menyingsing bergerak menunjukkan sinarnya. Pagi yang cerah, bau embun yang menyegarkan menyambut pagi rora yang sudah siap dengan setelan olahraganya. Jika biasanya hari minggu dimanfaatkan kebanyakan orang untuk melakukan jogging, sama halnya dengan rora, pagi-pagi buta ia sudah terbangun dari tidur nyenyaknya, ia kali ini dengan penuh semangat untuk melakukan jogging.Setelah menghabiskan segelas susu putihnya, ia langsung berjalan keluar rumah dan menuju rumah rami. Kali ini ia akan mengajak sahabatnya itu untuk berolahraga bersama. Hal yang biasa mereka lakukan tapi sekarang sudah jarang mereka lakukakan lagi.
"Rami-yaa! Kau dimana?" Ucap rora ketika ia baru saja melangkahkan kaki memasuki rumah sahabatnya.
"Ini bukan hutan, jadi tidak perlu berteriak seperti itu" ucap rami dengan memutar bola matanya, dirinya muncul dari arah dapur ketika mendengar suara pekikan dari rora.
Rora menampilkan deretan gigi putihnya, "sudah siap?" Tanyanya yang mendapat anggukan singkat dari rami sebagai jawaban.
Keduanya pun mulai berlari kecil di area sekitar perumahan mereka. Dan sepertinya semesta benar-benar mendukung kegiatan mereka dengan matahari yang bersinar terang. Bukan hanya untuk berjogging, ramainya anak-anak beserta keluarga penghuni kompleks pun mengisi pagi cerah mereka dengan hanya sekedar berjemur saja.
Sementara rora menikmati pagi yang cerah dan kadang bertukar sapa dengan penghuni kompleks lain, rami justru sibuk memperhatikan rora dalam diam. Tatapan matanya tak henti menyoroti rora yang berlari disampingnya dengan peluh keringat yang sudah membasahi tubuhnya, namun justru menambah tingkat kecantikan gadis itu.
Maka tak heran jika tak sedikit pria mau pun anak kecil pun dengan terang-terangan memperhatikan pemandangan 'segar' didepan mereka. Terdengar konyol tapi rami merasa tidak rela rora dijadikan 'santapan pagi' mereka.
"Hahhh..lelahnya" keluh rora merebahkan tubuhnya dengan menjadikan paha rami sebagai bantalan. Saat ini mereka memutuskan untuk rehat di taman kota sesuai dengan tujuan mereka.
"Payah, cuman segitu saja sudah mengeluh" olok rami meski ia juga nampak ngos-ngosan dengan napas yang tidak beraturan.
Rora diam, tenaganya habis untuk membalas olokan rami padanya. Angin berhembus pelan menerpa wajah rora yang masih dibanjiri keringat yang tak henti bercucuran.
"Hahh..Aku jadi mengantuk sekarang"
Yapp..Rora tetaplah rora, gadis yang selalu 'membawa kasurnya' kemanapun ia melangkah.
"Jangan salahkan aku jika kau ku tinggal seorang diri disini" ancam rami seraya mengelap keringat rora dengan tangannya tanpa rasa jijik.
Rora berdecak pelan dengan mata terutup menikmati elusan tangan rami pada helaian rambut hitam pekatnya. Rasanya nyaman.
"Aku ingin bercerita, apa kau ingin mendengarkan?" ucap rora menenggelamkan wajahnya pada perut rami.
"Katakan, aku akan jadi pendengar yang baik".
"Aku bingung. Bingung dengan perasaan ku sendiri" ucap rora memulai, helaan napas berat keluar dari mulut rora sebelum melanjutkan "A-aku menyukai ahyeon tapi aku juga tidak menginginkan perjodohan itu dilanjutkan. A-aku harus bagaimana rami-yaa?"
Raut wajah yang berubah menjadi sendu tidak bisa disembunyikan oleh rora ketika matanya bersibobok dengan mata coklat rami yang kini menunduk menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING LOVE [BM]
FanfictionLee dain atau yang lebih akrab dengan panggilan rora, memiliki dua sahabat bernama enami asa dan shin rami. Mereka bersahabat sejak kecil karna rumah mereka yang berdekatan. Namun tanpa mereka sadari, perasaan yang tidak harusnya ada diantara mereka...