Part 14

555 70 105
                                    

😉😉

~~~🌼🌼🌼~~~

Hari ini ahyeon dan rora berencana mengisi waktu luang hanya berdua, berhubung sekolah tengah diliburkan hari ini. Rora sudah siap dengan style kaos lengan pendek berwarna putih, dilapisi dengan cardigan berwarna hitam yang hanya disangkutkan dikedua bahunya, serta celana denim sebagai bawahan. Sudah lebih dari tiga puluh menit ia mempersiapkan diri, meski ahyeon sudah menunggunya sejak tadi di ruang tamu.

Rora berjalan ke arah balkon kamarnya, ia mendelik kesal sebelum menutup pintu balkonnya kembali karena pintu balkon kamar asa masih terkunci rapat. Semalam suntuk ia tidak bisa tidur nyenyak, memikirkan kejadian antara dirinya dan juga asa terus menerus berputar diotaknya.

"Apa dia pikir aku akan membiarkannya kabur begitu saja setelah berbuat mesum padaku semalam" ia bergumam kesal seraya berjalan menuruni tangga untuk bertemu dengan ahyeon.

"Annyeong. Mianhe karna membuat mu menunggu lama" rora kembali mengatur mimik wajahnya agar tidak terlihat menahan kesal.

"Yeoppo" tutur ahyeon menatap tidak berkedip rora yang berdiri dihadapannya.

Mendapat pujian tiba-tiba dari ahyeon nyatanya mampu membuat pipinya terasa panas. Dia malu.

Ahyeon mengehampirinya, mengusap rambut rora perlahan, rambut hitam berwarna pekat dan sangat sehat. Ahyeon gemas sekali melihat bibir rora yang mengerucut seperti anak bebek. Bolehkah dia menciumnya?

"Ayo pergi sekarang"

Ahyeon tersenyum manis saat mendapat anggukan setuju dari rora. Keduanya berjalan keluar dengan tangan yang saling bertautan. Keduanya berencana menghabiskan waktu di lotte world , tempat favorit rora karna disana ia bisa bermain sepuasnya. Tidak menunggu lebih lama lagi, ahyeon pun menjalankan kendaraan roda empatnya setelah dirinya dan juga rora sudah duduk nyaman didalam mobil.

sedangkan ditempat lain, gadis dengan rambut blonde tengah uring-uringan di dalam kamarnya. rami menyaksikan semuanya, ia melihat ahyeon dan rora meninggalkan halaman rumah dengan tangan yang saling bergandengan. Dirinya mulai panik, ternyata saingan terberatnya bukan asa, melainkan ahyeon yang sudah satu langkah didepannya untuk memiliki rora sepenuhnya.

Rami tentu tidak membiarkan ahyeon leluas mendekati rora. maka dengan kekuatan super cepatnya ia menyambar jaket hitamnya dan berlari ke rumah asa. Dia harus menyampaikan informasi penting ini pada sahabatnya itu.

"eonni" Rami menerobos masuk kedalam kamar asa yang tidak terkunci. Dirinya sedikit kaget saat mendapati asa dengan kantong mata yang berwarna hitam, serta rambut acak-acakan seperti singa yang baru saja terbangun.

"K-kau kenapa, eonni?" Pertanyaan singkat dari rami berhasil membuatnya menoleh. "Kau baik-baik saja? Ada apa dengan mu, eonni?"

Menjawab pertanyaan dari sang sahabat, asa lantas menggelengkan kepala lemah. "Tidak. Kepala ku hampir pecah memikirkan sesuatu".

"Kalau begitu, aku akan menambah beban pikiran mu, eonni. Ayoo bangun pemalas, apa kau tidak tau ini sudah jam dua siang" Ujar rami santai. Ia lantas menghempaskan selimut asa dan menarik tangan sahabatnya itu untuk segera bangun.

"Waee?!! Yakkk! Jangan ganggu, aku mau tidur" ucap asa berusaha melepaskan diri dari rami yang berkekuatan super.

"Yakkk, eonni! Ini tentang urusan cinta, apa kau tau rora dan ahyeon jalan-jalan berdua hari ini"

Gerakan asa yang berusaha melepaskan diri dari rami pun berhenti ketika mendengar penuturan sahabatnya itu. Memikirkan apa saja yang bisa terjadi antara ahyeon dan rora selama mereka cuman berduaan pun memenuhi otaknya yang mendadak memikirkan hal-hal yang tidak-tidak. Asa mendadak diliputi rasa cemas. Ia memukul kepalanya pelan untuk menyikirkan fikiran-fikiran bodohnya.

FEELING LOVE [BM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang