15. adikku

660 91 79
                                    

Yang jadi silent reader gua tandain👿 awas u🫵🏻😈

‼️Typo

Sakuya dan jaehee menatap bingung pada sekitar nya yang ada hanya pepohonan menjulang tinggi, jujur sakuya mulai resah dia sangat takut entah kenapa kakak pertamanya itu membawanya masuk kedalam hutan tanpa sebab.

"Kak yushi kau-"

"Jangan takut, ada aku. Kita akan baik-baik saja, percayakan semuanya padaku" ucapan jaehee dipotong begitu saja, ia menatap khawatir pada yushi yang sedang memimpin jalan sambil menggenggam tangannya dan sakuya.

"Kenapa kakak membawa kita kesini... Ini sudah sangat jauh dari perkotaan.." lirih sakuya.

"Tenanglah sakuya kita pasti baik-baik saja" sebenarnya yushi juga tidak tau kemana kakinya itu terus melangkah.

"Kak yushi aku tidak tau apa yang terjadi padamu tapi.. kenapa kakak menangis?" Tanya jaehee dengan suara pelan, yushi menghentikan langkahnya ia berbalik menatap kedua adiknya.

"Aku tidak menangis"

"Tapi jejak air matanya terlihat sangat jelas.." yushi buru-buru mengusap pipinya dengan kasar membuat pipinya menjadi sedikit memerah.

"Kak apa kakak benar-benar baik-baik saja?" Tanya sakuya khawatir. Yushi mengangguk ia menundukkan kepalanya bahunya bergetar, kakinya mulai lemas perlahan membuatnya berjongkok.

Yushi menyembunyikan wajahnya ia kembali menangis merasakan hatinya begitu sakit, dengan rasa khawatir jaehee dan sakuya refleks memeluk kakaknya secara bersamaan.

"Kak... Ku mohon katakan pada kami apa yang terjadi padamu.." lirih jaehee, ini pertama kalinya ia melihat yushi menangis.

Sakuya memeluk kakaknya dengan erat, bocah manis itu menyembunyikan wajahnya dibahu sang kakak dan ikut menangis.

"Kakak.. kita tersesat ya.." ujarnya diselingi Isak tangis.

Yushi terus menangis ia tidak menjawab pertanyaan kedua adiknya yang ia inginkan hanya menangis dan menangis untuk menghilangkan sedikit rasa sesak didadanya.

"Eh? Apa yang anak kecil lakukan ditengah hutan begini?.." seorang kakek tua menghampiri ketiganya, jaehee menatap seorang kakek tua itu mendekat.

Kakek tua itu menurunkan kayu yang ia gendong dibelakangnya dengan perlahan, lalu bertanya pada tiga anak itu.

"Apa kalian tersesat..?" Tanya kakek itu dengan lembut, ia menatap jaehee.

"Ku rasa iya.."

Yushi mendongak menatap kakek itu menyipitkan matanya, hal itu membuat si kakek sedikit terkejut karena penampilan mereka cukup berantakan dan kakek itu baru menyadarinya.

"Kalian baik-baik saja?" Khawatir si kakek.

"Tidak.. ini tidak baik-baik saja, penampilan kalian sangat berantakan.. terutama anak kecil yang ditengah kalian itu" tunjuk si kakek pada yushi, yushi berdiri dibantu oleh sakuya dan jaehee. Ia menatap penampilan nya sendiri, benar kata kakek itu dirinya sangat berantakan.

"Bisakah anda menunjukan jalan keluar dari hutan ini kek..?" Tanya jaehee penuh harap, kakek itu menggeleng kecil.

"Aku sudah tua.. aku tinggal didesa dekat sini, dan tidak mengingat jalan keluar menuju kota.." jawabnya halus.

"Bawa kami ke desamu kek" ucapan yushi membuat dua orang terkejut dan satunya bingung.

"Kalian sedang melarikan diri?" Tanya si kakek, jaehee dan sakuya hendak menggeleng tapi yushi lebih dulu menjawabnya. Dan lagi-lagi jawaban yushi membuat adiknya terkejut.

"Iya kek kami sedang melarikan diri.." suara serak itu terdengar sangat lirih.

Sang kakek tuan pun menghela nafas, ia menatap ketiga bocah itu dengan iba.

"Didesa kami cukup tenang jadi kalian jangan buat keributan disana" yushi mengangguk kecil. Kakek tua itu kembali menggendong ranting kayu yang ia kumpulkan.

"Apa kakek butuh bantuan?" Tanya jaehee ragu, si kakek hanya terkekeh kecil dan menolak tawaran tersebut dengan halus.

"Tidak usah.. ini berat, aku sudah terbiasa.." jawabnya. Mereka bertiga mengikuti langkah kemana kakek itu membawanya.

"Kenapa kakak mau kita ikut kakek ini... Padahal dirumah kak Sion enak.." bisik sakuya sangat kecil pada yushi.

"Itu akan menjadi neraka saat kau tau kebenaran nya.." jawab yushi lirih. Jaehee hanya diam ia sedang bergelut dengan pikirannya sendiri, kenapa kakaknya memutuskan untuk pergi dengan cara yang seperti ini? Padahal acara pernikahan masih berlangsung.

Setelah berjalan cukup jauh, mereka tiba disebuah desa terpencil di sisi gunung. Sakuya menatap kagum pada keindahan alam yang belum pernah ia lihat secara langsung sebelumnya.

"Wah... Ini sangat sejuk" kagum jaehee, yushi dan kakek itu bertatap muka lalu tersenyum, ia menundukkan kepalanya dengan sopan.

"Terimakasih mau mengajak kami masuk kedalam desamu kek" ujarnya sopan, kakek itu tersenyum simpul ia mengelus kepala yushi dengan lembut.

"Sama-sama.. ayo dirumah ku saja, aku yakin istriku akan senang melihat kalian" yushi mengangguk, mereka kembali melanjutkan langkahnya untuk menuju kerumah si kakek.

_

"APA YANG KAU LAKUKAN HAH?!" Jisung menahan Sion yang sedang meledakkan emosi didepan orang ramai, para tamu undangan pernikahan keluar saat mendengar keributan di depan gedung.

"Apa yang terjadi? ASTAGA SION?!" Taeyong datang menghampiri anaknya yang terluka cukup banyak, ia menatap seorang anak berambut merah itu hanya duduk diam dengan pandangan kosong. Mereka bertengkar itulah yang Taeyong pikirkan, keduanya sama-sama terluka cukup parah.

"MANUSIA GILA INI HARUSNYA TIDAK ADA DISINI, SIAPA YANG MENGUNDANG MU BOCAH?!" Taeyong menarik anaknya masuk kedalam pelukannya agar sedikit lebih tenang.

Lalu yang lainnya datang dan segera membubarkan kerumunan orang-orang agar kembali masuk kedalam gedung.

"Ada apa ini?" Tanya salah satu pengantin menghampiri mereka, ia menatap anak yang sedang duduk tanah dengan kaget.

"Kairo?! Apa yang terjadi padamu nak??" Tanyanya panik, ia berjongkok dan menangkup wajah yang babak belur itu.

Tapi tangan itu langsung ditepis begitu saja oleh si bocah berambut merah, ia menatap tajam ayahnya.

"KAU! INI SEMUA TERJADI KARENA TINGKAH BODOHMU ITU AYAH! KAU GAGAL SEBAGAI SUAMI KAU JUGA GAGAL JADI SEORANG AYAH! KAU GAGAL DALAM SEGALA HAL! kenapa?... KENAPA DOKTER ITU MAU MENIKAH DENGAN ORANG YANG BODOH SEPERTI MU?!"

Plak!

"Jaga ucapanmu Kairo! Ayah tidak pernah mengajarkan mu untuk meninggikan nada bicaramu saat sedang berbicara dengan orang yang lebih tua!" Marah sang ayah, Kairo terkekeh kecil ia memegang pipinya yang terasa panas.

Hening.. bahkan Sion, Jisung dan Taeyong ikut terdiam..

"Kau.. apa kau tau?" Kairo berdiri perlahan ia membersihkan kemeja nya yang sedikit kotor, sang ayah pun ikut bangun dan menatapnya bingung.

"Anak yang kau sebut manis tadi pagi.. itu anakmu ayah.. itu anakmu, ANAK YANG KAU SEBUT MIRIP DENGANKU ITU ANAKMU!! DIA ADIKKU!!! APA KAU BODOH SAMPAI KAU TIDAK MENYADARINYA?!! KAU TIDAK MENYADARI DARAH DAGING MU SENDIRI?!!" Sion dan Taeyong mematung.

"A-apa?!"

"kau lengah.. begitu juga denganku.. aku bodoh.." Kairo pergi meninggalkan gedung yang sedang melangsungkan pernikahan si ayah.

"Yushi adiknya Kairo..? Tapi.."

_

Adikku selesai

Vote komen jangan lupa ya cintaku💘

Aing punya tebak²an, kalo ada yang tebakannya bener nanti bonus part-nya di publish kalo ceritanya udah tamat.

Pertanyaannya.. berapa lama Sion sama yushi ga ketemu?😈

Bye bye~

Maze [ Yusion ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang