19. istri ku

715 71 53
                                    

⚠️ typo, ngawur, misgendering.

Vote and komen. Met malming ngaf

Untuk kesekian kalinya Sion dan Kairo menghela nafasnya lelah, mereka mendatangi tempat dimana dulu sakuya dan yang lain tinggal, untuk mencari sesuatu.

Tapi mereka hanya berputar-putar ditempat yang sama, padahal ia mengajak sakuya tapi sakuya menghilang begitu saja dan mereka berusaha untuk mencarinya tapi mereka tidak menemukannya. Mereka seperti orang tersesat.

"Kemana anak itu pergi.. tempat ini menyeramkan" Kairo melirik kearah Sion dengan sinis.

"Kau takut? Dasar tua."

"Jaga mulutmu bocah!" Kesal Sion pada yang lebih muda.

"Ayo berpencar lagi" Kairo mulai berjalan menyusuri desa yang sudah terbengkalai tidak berpenghuni itu.

"Kau mengajakku berpencar lagi? Kita hanya berputar-putar disini." Sahutnya kesal, Sion menatap sekelilingnya, lalu tatapannya terpaku pada rumah yang masih terawat.

"Kairo.. rumah itu sepertinya masih berpenghuni" Kairo menoleh menatap kearah yang Sion tunjukkan, ia mengangguk kecil dan mereka berjalan mendekati rumah kayu itu perlahan.

Saat mereka sudah ada didepan rumah itu mereka mendengar suara seseorang dari dalam.

"...kau dengar? Ada yang menangis.." bisik Kairo pelan, Sion mengangguk ia berjalan lebih dulu untuk mendekati pintu rumah itu.

Rumah satu-satunya yang terawat dan sedikit bersih didesa yang terbengkalai itu.

"Permisi..?" Sion mengetuk pintu itu dengan perlahan, lama-kelamaan suara tangisan itu menghilang.

"Sion.. tangisannya terhenti.. dia pasti hantu" Sion memutar bola matanya malas, ia berbalik menatap Kairo yang ada didepannya.

"Ucapanmu tidak masuk akal bocah"

"Aku bukan bocah sialan!" Protes Kairo, Sion kembali menatap kearah pintu yang kini perlahan-lahan mulai terbuka.

Sion dan Kairo memiringkan kepalanya saat pintu itu hanya terbuka sedikit, dan ada mata yang mengintip dengan lucu namun sedikit menyeramkan.

"Cari..siapa?" Tanya orang itu dengan suara seraknya.

"Ak-aku.. kehilangan seseorang disini.." jawab Kairo, Sion terdiam memperhatikan satu mata yang mengintip dibalik pintu kayu itu.

"Kau...?"

"Hey kau siapa?!" Kairo dan Sion segera berbalik badan dengan terkejut. Orang itu berjalan dengan wajah galaknya dan segera berdiri didepan pintu itu.

"Apa yang kau lakukan dirumahku?!"

"Hey tenang saja, kami hanya sedang mencari seseorang bernama sakuya" ucap Sion berusaha menenangkan orang yang terlihat emosi itu, matanya melirik kearah pintu yang sudah tertutup rapat.

"Tidak ada. Dia sudah mati tertimpa pohon." Ketus orang itu, Kairo yang hanya diam dibelakang Sion mulai merasakan emosinya.

"Jaga ucapanmu sialan! Adikku masih hidup!" Bentak Kairo, ia berdiri disamping Sion dengan mata yang tajam.

"Masih hidup? Hey dengar bocah. Aku hidup disini sudah bertahun-tahun, desa ini sudah tidak berpenghuni sejak kejadian tanah longsor, orang-orang didesa ini sudah meninggal dunia atau menghilang dan Tersisa hanya aku dan istriku disini yang selamat dari bencana itu" jelas orang itu.

"yang didalam itu.. istrimu?" Tanya Sion dan dijawab dengan anggukan oleh orang itu.

"Istri mu tadi menangis" pria itu tersentak pelan dan buru-buru membuka pintu rumahnya, dan benar saja dia menatap istrinya yang sedang duduk di lantai kayu sambil menangis.

"Sayang? Kenapa? Ada yang sakit?" Khawatirnya. Sion dan Kairo saling bertukar pandangan kemudian menatap orang itu, mata Kairo dan Sion terbelalak saat melihat wajah dari istri orang itu.

"Sion.." Kairo menepuk bahu Sion dengan cepat, Sion merasakan nafasnya tercekat saat melihat istri dari orang itu.

"Yushi..."

_

"Jaehee~ aku datang~" untuk kesekian kalinya pemuda manis bernama jaehee mendesah lelah, ia menatap seseorang yang kini berdiri dihadapannya.

"Mau pesan apa?"

"Aku mau pesan hatimu untukku saja" ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya, jaehee menatapnya dengan enggan.

"Berhentilah main-main. Kau ingin apa?"

"Ingin kau jadi pacarku~"

Jaehee menghela nafasnya kemudian tersenyum manis membuat pemuda dihadapannya terpesona dengan senyuman manisnya.

"Baiklah pesanannya diterima, mohon ditunggu ya kak" jawabnya halus, pemuda itu menatap jaehee tak percaya.

"Hey nanti sore kita menikah ya!" Ucapan dengan nada yang sedikit berteriak membuat beberapa pengunjung menatapnya.

Jaehee menunduk sambil memijat pelipisnya yang sedikit pusing karena ulah bocah itu.

"Duduk diam sana. Jangan ganggu aku." Sakras jaehee yang sudah kepalang malu.

"Baiklah, baiklah~ aku akan menuruti mu. Tapi ingat ya nanti sore kita menikah"

"Dasar gila."

_

Istri ku selesai

Kira-kira begini gambaran rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira begini gambaran rumahnya.
© Pinterest

Jangan lupa vote! Saatnya guwe kabur🏃🏻

Maze [ Yusion ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang