14. pernikahan

511 60 123
                                    

‼️ Typoooooooooo, ngawur.

Vote ya cintah🥹aku cape loh ngetiknya sama mikir alurnya🥹 eheh~


"wah lama tak melihat, ternyata adikku sudah besar ya" ujar seorang kakak pada adiknya, sang adik berdecak pelan saat rambut yang sudah ditata rapih kini terlihat sedikit acak-acakan karena ulah kakaknya.

"Berhentilah mengusap kepalaku, bubu sudah menatanya dari jam 6 pagi!" Ketus sang adik.

Yang lebih tua terkekeh sebentar lalu merangkul adiknya, saat asik menggerutu satu orang lagi datang menghampiri mereka.

"Wah kak Mark kau tidak mengajakku acara rangkul-merangkul ini? Jahat sekali" ujar si anak kedua Jung, kemudian pemuda itu ikut merangkul si bungsu dari arah yang berbeda.

"Oh ayolah lepaskan aku, aku bukan anak kecil lagi. Kalian sangat menyebalkan!" Protes si bungsu yang sudah malu karena beberapa anak seumuran terkekeh melihat interaksi mereka.

"Hey kalian! Acara sebentar lagi mulai, kalian malah kumpul disini!" Seorang pria cantik menghampiri ketiganya yang sedang melepaskan rindu pada adik bungsunya.

"Kak haechan tolong aku!~" haechan terkekeh, lalu menarik adik iparnya agar menjauh dari dua orang itu.

"Wah Sion, kau sudah lebih tinggi dariku ternyata.. calon dokter ini sangat tampan" puji haechan, Sion hanya tersenyum malu mendengar pujian itu.

"Kau juga semakin cantik kak" Mark buru-buru menarik haechan agar berdiri disampingnya, dan menatap adiknya waspada.

"Apakah cinta yang lama akan bersemi kembali?" Ledek Jeno. Sion tertawa geli melihat reaksi kakak pertamanya.

"Ah itu bukan ide yang buruk.. kak haechan kau mau berkencan denganku?" Ajak sion main-main, haechan menatap Mark sebentar lalu menganggukkan kepalanya.

"Kau yakin bisa membahagiakan aku?" Tanya haechan.

[ Ipar adalah maut 😭 ]

"Sayang kau sudah mempunyai dua anak.." rengek Mark pada pria manisnya, hal itu membuat tiga orang tertawa geli melihatnya.

"Bercanda~" haechan mengelus pipi suaminya dengan sayang, Sion menatapnya dengan ekspresi yang sulit ditebak.

"Nah kak haechan berhubung kau ada disini, bawa saja suamimu itu aku enggan melihatnya" haechan tertawa lalu segera mengajak suaminya pergi.

"Sekarang dimana istri mu tuan Jung? Apa kau ditelantarkan oleh istrimu?" Tanya Sion saat melihat Jeno yang masih berdiri disampingnya.

"Cih, mana ada! aku membawanya, lihat saja nanti. Kau? Mana pacarmu? Tidak punya ya? Kasian sekali anak Jung ini, tidak laku" Jeno buru-buru berlari sambil tertawa saat melihat Sion yang hampir memukulnya.

"Menyebalkan sekali, sepertinya keluarga Jung hanya aku yang normal dan si tiga anak itu.. eh?" Sion mengedarkan pandangannya, ia teringat bahwa saat dirinya sampai dikorea dia tidak melihat tiga bocah manis itu.

"Dimana mereka?" Sion menelusuri acara pernikahan yang sudah dimulai, lalu matanya menatap wajah yang tak asing, dengan cepat dia pun menghampirinya.

"Ah kau disini rupanya.. penampilan mu sangat manis yushi" puji Sion sambil mengusap rambut merah milik orang itu, Sion tersentak kaget saat tangannya ditepis begitu saja.

"Ck, apa yang kau lakukan" ujar pemuda itu tak terima, Sion menatap dia dengan heran bukankah itu adiknya? Yushi? Tapi kenapa bocah itu marah padanya?

"Yushi? Kau kenapa?" Bingungnya.

"Aku bukan yushi." Ketus pemuda itu, Sion menyerngitkan dahinya.

"Candaanmu tidak lucu yushi, kau tau aku sangat ter-" pemuda yang dipanggil yushi langsung berdiri dari duduknya dan meninggalkan tempatnya.

Sion menatap pemuda yang sudah berjalan menjauhi dirinya.

"Ada apa dengannya? Apa aku membuat kesalahan?"

Puk

"Eh? Bukannya tadi kau?" Sion menoleh sebentar lalu kembali menatap pemuda berambut merah yang sudah tak terlihat.

Ia kembali menatap pemuda yang yang menepuk bahu nya tadi dari atas hingga bawah, penampilannya berbeda dengan pemuda berambut merah tadi.

"Kau ganti pakaian?" Tanyanya heran, pemuda manis itu menatap pakaian yang ia kenakan lalu menggeleng kecil.

"Tidak, aku sudah memakai ini sedari tadi. Kakak apa kau baik-baik saja?" Khawatirnya, ia melihat Sion yang mematung ditengah keramaian tamu undangan jadi ia memutuskan untuk menghampirinya.

"Lalu tadi-"

"Oy Sion, haduh aku sudah mencarimu keliling gedung" seorang pemuda tampan menghampiri mereka berdua, pemuda itu mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum kembali berbicara.

"Eh? Kau? Bukannya tadi kau ada ditaman ya?" Tanya pemuda itu pada pemuda manis yang disamping Sion, ia baru menyadari ada bocah itu disamping Sion.

"Apa maksud mu Jisung?" Tanya Sion bingung, pemuda manis itu ikut menatap teman Sion dengan bingung.

"Itu tadi aku- tunggu.." Jisung berjalan memutari pemuda manis itu dan menatap nya dari atas hingga bawah, Sion berdecak kesal. Ia menyadari bahwa pemuda manis itu tidak nyaman akan sikap temannya.

Sion menarik nya perlahan, ia menyembunyikan pemuda manis yang masih diteliti oleh jisung kebelakangnya.

"Hoi!-"

"Kau membuatnya tak nyaman. Ada apa kau mencari ku? Apa ada sesuatu yang penting?" Heran Sion.

"Itu dia! Sepertinya aku menemukan sesuatu yang mengganjal, ayo ikut aku bawa bocah itu sekali!" Ujar Jisung sambil berjalan keluar gedung.

"Kau mau ikut?" Tanya Sion, dia harus memastikan bahwa jika pemuda yang ia bawa itu tidak terpaksa atau dipaksa.

"Boleh?"

"Tentu, ayo" Sion menggenggam erat tangan kecil itu dan segera berjalan menyusul kemana Jisung pergi.

_

Pernikahan selesai

Ges mo tanya...

Mungkin ini bakalan tamat beberapa part lagi.. jadi ges guwe punya pilihan buat lu pada hehe:)

1. Ada anu itu.. gimana ya nyembutnya😣 aku anaq baiq² soalnya ngakaka, oke serius.
- sad ending tapi ada adegan 18+nya
- happy ending tapi ga ada adegan 18+nya

Pilih Yee, jangan pilih yang kaga ada😠

Vote komen gess, guwe tunggu loh😠

Maze [ Yusion ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang