11. Naif

39.1K 1.5K 50
                                    



Plis bgt ini mah, tekang vote dulu sebelum baca ya biar ceritanya naik rank terus aku semangat nulisnya;(

Kalau ada typo tolong kasih tau yaa🙏

****

Tidak ada orang di lab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak ada orang di lab. Suasana di sekolah juga sudah sepi, hanya ada beberapa anggota osis yang berkeliaran tadi di dekat ruang guru saat Adara melewatinya untuk menuju ke sini.
Gadis itu mulanya akan meninggalkan lab ia kira Aksa hanya mengerjainya, tetapi setelah melihat cahaya dari layar komputer paling belakang, Adara urung pergi, ia sepenuhnya masuk ke ruangan lab dan menutup pintu yang didouble dengan tralis itu.

Kantung kresek warna putih berisi eskrim walls cup rasa stroberi yang tadi Aksa pesan telah Adara sodorkan ke hadapan lelaki yang kini tengah menggeser mouse serta fokus pada layar komputernya.

"Duitnya?"

Aksa melirik sekilas eskrim yang masih menggantung di jemari si perempuan, ia lalu mengambilnya lantas berdecak malas.
"Eskrim cuma 5 rebu doang minta diganti 100 rebu." tapi tak ayal Aksa merogoh uang berwarna merah di saku seragam dan menyimpannya tepat di atas telapak tangan Adara yang terbuka.

Mendengar gerutuan Aksa, cengiran khas terbit di wajah Adara. Gadis itu memasukan uang yang baru saja ia terima ke dalam saku lalu kembali menatap Aksa yang tengah serius entah sedang mengetik apa.
"Berhubung gue udah turutin perintah lo, sekarang gue pulang ya?"

"Duduk." Aksa mengedikan kepala pada kubikel di sebelahnya yang kosong.

"Ngapain? Gue mau pulang."

"Duduk, gue mau ngomong."

Adara sontak memutar bola mata malas, ia terpaksa mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Aksa sebab lelaki itu memaksa dan menarik lengannya. Lalu si perempuan mendelik tajam setelah Aksa menyodorkan satu buah kotak dengan gambar testpack di dusnya.

"Apaan nih?" jelas Adara terkejut, mengapa Aksa memberinya alat tes kehamilan.

"Terakhir kita main tiga minggu yang lalu kan?"

Adara tak mau menjawab. Ia hanya akan mendengarkan apa yang akan lelaki itu ucapkan selanjutnya.

"Berhubung waktu itu kita nggak pake pengaman, buat mastiin ada baiknya lo test sekarang."

Bibir atas Adara menyungging, lalu ia meraih testpack itu dan membantingnya ke lantai hingga membuat Aksa sedikit terkejut.

"Gue nggak bakalan hamil anak lo!"

Aksa mengerutkan kening, mengapa Adara jadi tiba-tiba sensi begini?
"Yaa... siapa tau kan? Biar gue tenang."

"Kenapa baru sekarang? Sementara sejak malam itu gue kalang kabut sendiri! Dan lo baru kepikiran sekarang?"

Aksa-Dara [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang