Haiiii aku update lagi😍
Jangan lupa tekan vote yaa;)****
"Kenapa?" Aksa bertanya sebab saat pertama kali ia menemukan Adara di lorong kantin, wajah perempuan itu terlihat murung. Kini kedua insan itu berjalan menuju gerbang depan, karena acara perpisahan sudah selesai.
"Nggak pa-pa."
"Terus kenapa bibirnya manyun gitu?"
"Apa sih? Perasaan biasa aja kok!"
Aksa mengulum senyum, gemas sekali saat melihat wajah judes khas Adara, "Kenapa Daraaa?"
Saat merasa tidak ada jawaban yang berarti dari gadis di sebelahnya, Aksa inisiatif bergeser hingga kini ia mengalungkan lengannya di bahu Adara.
"Ih!" perasaan Adara sedang dalam kondisi buruk, tetapi lelaki yang menjadi penyebabnya itu justru malah semakin membuat mood Adara turun drastis.
"Nggak usah rangkul-rangkul!""Kalo cium-cium boleh?"
"Ih goblok."
Aksa tertawa dan kini ia melepaskan rangkulannya sebab Adara sudah lebih dulu berjalan meninggalkannya dengan kaki yang melangkah lebar.
Di dalam mobil pun, suasana malah terasa semakin hening, Aksa menggaruk kepala bingung, ia melirik sesekali pada gadis yang duduk di sebelahnya, Adara hanya diam melipat kedua tangan di depan dada sembari menatap ke luar jendela, padahal Aksa sudah berusaha membangun obrolan-obrolan ringan tapi Adara tak merespons sepatah kata pun."Dara?"
"...."
"Adara Maheswari?"
"...."
"Sayaaang?" Aksa mengigit bibir bawah salting sendiri dengan sebutan yang ia beri kepada Adara.
Lelaki yang memakai stelan jas dengan dasi yang sudah terlihat longgar itu masih fokus mengendarai mobil tetapi satu tangannya meninggalkan stir guna mengusap puncak kepala perempuan yang sedang merajuk entah karena apa, Aksa mengusapnya secara hati-hati, takut merusak tataan rambut yang terlihat indah itu
"Kenapa sih sayang?" untuk ke tiga kalinya Aksa bertanya."Nggak usah manggil-manggil sayang!"
Aksa kembali pada kemudi, ia tersenyum tipis saat akhirnya Adara mau bersuara. "Terus apa dong?"
"Bodo amat."
"Yeee nggak jelas."
"Iya nggak jelas. Kayak elo sama gue nggak jelas!"
Beruntung Aksa tidak mengambil refleks dengan menginjak rem secara tiba-tiba, karena saat ini dada lelaki itu tengah diserang oleh rasa kejut saat mendengar kalimat yang Adara ucapkan, Aksa hafal betul maksud dari ucapan perempuan itu, demi bisa berbicara lebih jelas lagi, Aksa memilih menepikan mobil di pinggir jalan.
"Kok berhenti?"
"Jadi lo kesel gara-gara itu?"
"...."
"Lo kesel gara-gara hubungan kita kurang jelas?"
Adara membisu, ia tidak menyangka Aksara akan secepat itu peka dengan apa yang diucapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa-Dara [SELESAI]
Teen Fiction"Sialan Dara?!" "Si bangsat Aksa?!" Setelah kedua manusia itu saling melempar umpatan, lalu hening sekejap seolah semesta bercanda mempertemukan mereka dalam kondisi seperti ini. "Sejak kapan lo ngelonte?" "Brisik! Ternyata lo suka booking cewek?!" ...