CHAPTER 2

560 57 14
                                    

Happy reading yorobun!!
Kayak biasanya jangan lupa follow, vote, and coment sebagai pertinggal kalian yaa!!

.
.
.
.
.
"Setiap orang punya alasan dibalik perlakuannya yang berbeda pada individu yang berbeda pula"
.
.
.
.
.

Pagi itu terlihat davidson beserta istri dan ketujuh putranya sedang menyantap sarapan mereka dengan tenang, dan tentu tanpa percakapan apapun. Namun ketenangan itu hancur ketika jorell bangkit dari tempat duduknya disaat yang lain masih memakan sarapannya.

"Mau kemana kamu?" tanya davidson saat melihat jorell hendak pergi meninggalkan ruang makan, saat sarapannya masih tersisa banyak bahkan mungkin tak disentuh sedikitpun.

Jorell membalikan tubuhnya dan menatap pada ayahnya "Sekolahkan aku secara umum atau aku akan benar-benar pergi lagi sekarang juga. Dengarkan aku baik-baik raja, mungkin dulu anda bisa memaksa saya untuk homeschooling tapi sekarang saya yang akan memaksa anda untuk menyekolahkan saya disekolah umum bersama yang lainnya" ucapnya dengan penuh penekanan disetiap katanya.

Davidson mengangguk "Baiklah tapi ubah panggilan mu itu untuk kembali memanggil ayah, pangeran jorell" ucap davidson menekan nama panggilannya untuk putranya.

Jorell tersenyum sinis "Saya tidak pantas memanggil anda dengan sebutan tersebut karena saya hanya seorang putra dari salah satu pekerja disini paduka raja"

"Sopankah kamu berbicara seperti itu pada orang tua kandung kamu sendiri jorell?" tanya davidson dengan nada tegas.

Jorell merasa senang karena sepertinya dia telah berhasil memancing emosi ayahnya "Kenapa? Kenapa anda tidak menerimanya raja? Bukankah anda sendiri yang tidak mengakui saya?" tanya jorell balik.

"Sepertinya keputusan mu untuk pergi dari ruang makan adalah pilihan yang terbaik jorell, jadi kamu bisa pergi sekarang juga" ucap davidson yang berusaha menahan amarahnya yang akan segera meluap.

"Apa yang kamu katakan suami ku? Jorell bahkan belum memakan sarapannya" ucap youanna.

"Aku hanya ingin menuruti permintaan si pembangkang itu" ujar davidson.

"Tap-"
"Tidak apa-apa bunda, lagian jorell juga tidak suka berlama-lama berdekatan dengan raja. Dan raja saya tunggu malam ini untuk anda segera mendaftarkan nama saya disekolah umum seperti pemintaan saya" ucap jorell kemudian langsung pergi meninggalkan ruang makan.

"Ck, apakah ayah tidak bisa mengerti sedikitpun tentang putra ayah? Ayah, jorell hanya ingin sekolah seperti yang lainnya, tapi kenapa ayah melarangnya?" tanya hugo.

"Kalian tidak akan pernah mengerti" jawab davidson yang masih berusaha mengontrol amarahnya.

Brak...
Jemian mengebrak meja, membuat seluruh perhatian kini teralih padanya "Tentu kita tidak mengerti karena ayah tidak pernah mau mengatakan apa yang harus dimengerti!" sentak jemian, kemudian melangkah keluar dari ruang makan yang diikuti oleh hugo, serta reynard yang tidak mengatakan apapun.

"TWINS!!" bentak davidson memanggil ketiga anaknya tapi tak satupun dari mereka mendengarkan panggilannya, hal tersebut membuat amarah davidson semakin memuncak "Kalian juga ingin pergi meninggalkan ayah? Silahkan pergi! PERGI! BIAR AYAH SENDIRI" ucap davidson pada ketiga putranya yang masih berada disana.

Malik yang merasa kesal pun menarik cedric dan jerrol untuk ikut dengannya "Kalau itu mau ayah, dengan senang hati aku akan menurutinya" ucapnya kemudian langsung pergi dari sana.

He's The Hidden Prince || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang