CHAPTER 3

497 53 7
                                    

Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan follow, vote, and coment guys!!
Happy reading!!

.
.
.
.
.
"Begitu banyak teka-teki yang harus dipecahkan didunia ini"
.
.
.
.
.

"Kamu itu niat gak sih sekolahnya?" tanya davidson.

Jorell menaikkan sebelah alisnya merasa heran dengan pertanyaan yang lontarkan dari sang raja yang sayangnya adalah ayah kandungnya "Gak" jawabnya seadanya setelah memahami maksud pertanyan tersebut.

Davidson menggeleng tak percaya "Terus kenapa kamu minta ayah sekolahkan kamu disekolah umum kalau kamu gak niat?"

Jorell mengedikkan bahunya acuh "Yang pastinya jorell akan membuat kekacauan diwilayah kerajaan ini" jawabnya.

"Jangan macam-macam dengan pendidikan jorell" peringat davidson.

Jorell tersenyum sinis "Aku bahkan tidak perduli apa aku akan bisa menyambung pendidikan ku lagi atau tidak, lagian semua orang yang sudah mengenali ku sudah tau bahwa aku ini sangat teramat pintar jadi aku rasa aku tidak perlu seserius itu dalam pendidikan ku" sombong jorell.

"Gue suka ni kalau si jorell udah percaya diri" ucap jemain mengangkat wajahnya bangga.

Hugo mengangguk "walaupun sedikit sombong gakpapa kok"

"Emang bener-bener adek lo bang" ucap reynard menyenggol lengan malik.

Tawa pelan malik mengudara "Tapi perasaan gue gak sesombong dia dah, tapi yang dibilangnya emang bener sih" gumamnya pelan.

"Seandainya gue sekeren abang jo" ucap jerrol yang menepuk tangan pelan agar tak menimbulkan suara.

"Emang abang gue yang satu itu keren abis" ucap cedric tersenyum bangga.

"Jorell ayah belum selesai bicara sama kamu!" sentak davidson saat melihat jorell sudah melangkahkan kaki dari hadapannya.

Bukannya berbalik, jorell malah melangkah semakin jauh dan berhenti tepat dihadapan youanna kemudian mengecup singkat kedua pipi youanna "Bunda, jorell pergi sekolah dulu ya" ucapnya.

Youanna hanya bisa menggeleng pasrah "Jangan terlalu sering membuat ayah mu itu marah-marah sayang" ucap youanna lembut.

"Jorell suka membuatnya kesal bunda" jawab jorell sambil tersenyum.

Youanna tertawa pelan mendengar jawaban dari putranya itu "Coba bajunya dirapikan, ayo dong contohkan anak sekolah yang baik" ucap youanna lembut.

Jorell menggeleng "Panas bunda ratu, lagian waktu di LA kemarin jorell juga selalu pakai seragam seperti ini dan tidak pernah menjadi masalah"

Youanna menatap pada davidson yang tengah menatap jorell tajam, kekesalan itu dapat dirasakan oleh youanna. Bagaimana davidson tidak kesal jika melihat jorell yang mengenakan seragam asal-asalan.

Pemuda itu tidak memakai dasi juga tali pinggang, baju yang tidak dimasukan, kerah baju berantakan dan bahkan dua kancing teratasnya sengaja dibiarkan terbuka. Benar-benar tak mendefenisikan seorang anak sekolahan bukan?

"Rapikan seragamnya atau kamu tidak jadi sekolah jorell" peringat davidson.

"Berarti raja sudah siap melihat sekolah itu hangus terbakar?" ancam jorell.

Ancaman itu nampaknya berhasil membuat amarah davidson bertambah besar karena kini semua orang dapat melihat urat-urat dilehernya yang terlihat menimbul keluar "Pangeran jorell!" bentak davidson.

He's The Hidden Prince || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang