EXTRA CHAP 2!

528 55 21
                                    

Selamat membaca semua...
Jangan lupa Vote & Coment disetiap paragraf yaa!!

.
.
.
.
.
"Titik Balik"
.
.
.
.
.

Ruang audiens kerajaan terasa sunyi. Hanya ada dentingan jam dinding yang melengking menandai berlalunya waktu. Pangeran Jorell berdiri di jendela besar, menatap langit sore yang mulai meredup, pikirannya melayang jauh. Suara langkah kaki terdengar mendekat. Davidson dan Youanna, kedua orang yang kini lebih berarti baginya, memasuki ruangan dengan ekspresi serius.

"Adek," ucap Davidson, suaranya dalam namun bergetar. "Kami tahu ini bukanlah hal mudah. Tapi, pertemuan ini... akan mengubah segalanya. Kita harus menghadapinya, bersama-sama."

Jorell berbalik, memandang mereka. Dalam matanya, ada kedamaian yang belum sepenuhnya tenggelam. "Jorell tahu," jawabnya pelan, "Tapi apakah Jo siap untuk itu? Semua orang akan tahu kebenarannya. Mereka akan tahu bahwa Jorell adalah putra dari Bunda Tsafira"

Youanna, yang selama ini menahan perasaan, mendekat dan menggenggam tangan Jorell. "Tidak ada yang lebih kami inginkan selain melihatmu berdiri di depan rakyatmu dengan kebanggaan. Kami ingin semuanya jelas, Jorell. Kami akan mengakui kesalahan kami. Rakyat berhak tahu bahwa kami tak sempurna."

Tegas dan penuh harapan, Davidson menambahkan, "Hari ini adalah titik balik. Kita harus bersama, menghadapinya. Tidak ada yang lebih berat dari menyembunyikan kebenaran. Tapi sekarang, waktunya untuk membuka hati dan jiwa kita kepada dunia."

"Tapi kalian bisa aja menerima kebencian dari para rakyat." lirih Jorell.

Youanna tersenyum miris, "Jika memang itu benar terjadi...setidaknya kami masih punya kalian para putra kami yang akan mendukung kami" ucapnya.

Jorell menarik napas panjang, matanya menyapu kedua orang tuanya. Mereka mungkin tidak sempurna, tetapi mereka adalah keluarga yang ada di sisinya, terutama ketika semuanya terasa begitu rapuh. "Jorell siap," ujar Jorell akhirnya, dengan suara yang mantap. "Untukku, untuk kalian, dan untuk kerajaan ini." ucapnya mantap.

Davidson dan Youanna tersenyum bangga, kemudian menarik Jorell kedalam pelukan keduanya. Ketiga orang itu berpelukan sampai tak sadar bahwa ada enam pemuda yang menatap tajam pada mereka.

"Ayah, Bunda gak adil! Peluk adek gak ajak-ajak kita!" teriak Jemian.

Kemudian keenam remaja itu dengan bersamaan berlari kearah ketiga orang yang tengah berpelukan itu.

Davidson tersenyum jahil, "Berhenti! Ini pelukan khusus! Kalian gak boleh ikut. Kalau kalian berani melangkah lagi, Ayah ikat kaki kalian jadi satu!"

"Ayah!" teriak keenam pemuda itu, membuat tawa Davidson dan Youanna mengudara.

♧♧♧

Langit sore sudah bertukar dengan gelapnya malam. Kini Ruang audiens yang berukuran sangat luas itu sudah dipenuhi oleh seluruh rakyat Kerajaan Ellworth. Panggilan mendesak yang langsung diperintahkan oleh sang Raja, membuat seluruh rakyat tengah menduga-duga tentang apa yang akan dibicarakan.

"Selamat malam, Rakyat ku" sapa Davidson dari atas podium.

"Malam, Raja" jawab Rakyat.

Davidson terdiam beberapa saat, mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdetak tidak beraturan. "Malam ini saya akan mengumumkan suatu hal yang mungkin akan membuat kalian semua marah pada saya." Davidson menghela nafas pelan, "Ini mengenai masa lalu saya dan keluarga saya. Mungkin banyak orang yang sudah tau kalau sebelum saya menikah dengan Ratu Youanna, saya sudah menikah dengan putri dari kerajaan Harstoum. Ratu Tsafira. Beliau tiada karena berusaha melahirkan seorang bayi yang selama ini kami nanti. Seharusnya kehamilannya berjalan lancar jika saja saya tak mengkhianatinya untuk yang kedua kalinya. Saya mengkhianatinya dengan alasan, saya yang menginginkan keturunan." ucapnya, Davidson lagi-lagi menghela napas.

He's The Hidden Prince || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang