CHAPTER 20

306 36 9
                                    

Jangan lupa Vote & Comentnya ya!!
Happy Reading All!!!

.
.
.
.
.
"Dendam Tak Berdasar?"
.
.
.
.
.

Matahari yang cerah sudah menyinari seluruh dunia diwaktu pagi hari ini, membuat Hugo mendesah malas karena harus beraktifitas ditengah teriknya matahari itu.

"Alamat makin item gue kalau gini sih"

"Udah sadar kalau lo item?" tanya Reynard yang entah sejak kapan sudah berdiri disebelah Hugo yang saat ini tengah menggerutu kesal.

"Gue tuh bukan item, tapi EXOTIS!" ucapnya dengan sedikit bentakan diakhir kalimat.

Reynard merotasikan bola matanya malas.

"Lo gak mau jujur sama gue? Atau sama yang lain gitu?"

Hugo menaikkan alisnya sebelah "Jujur? Soal apaan?"

Reynard mengedikkan bahunya acuh "Rahasia kerajaan mungkin"

"Ohh kalau itu lo tanya langsung aja sama Jemian, dia udah tau banyak kayanya" ucapnya santai.

Pletakk...

"Tau banyak, tau banyak, seujung sendok teh doang gue kagak tau"

Hugo mendelik pada dua saudaranya yang muncul secara tiba-tiba ini.

"Lo berdua setan ya? Dari tadi tiba-tiba terus nongolnya"

"Udahlah lo gak usah ngalihin pembicaraan, jawab noh pertanyaan abang lo yang paling kicik badannya itu"

"Lo ngomong kaya gitu sekali lagi, gue pastiin mulut lo bakalan dapet sepuluh jahitan dikiri kanannya ya Jem!" ancam Reynard.

"Awww takuttt" Jemian berlagak takut.

Memilih abai pada kembaran laknatnya, Reynard kembali memfokuskan diri pada Hugo.

"Jadi?"

"Lo yakin mau tau?"

"Iya"

"Yakin ni?"

"Y batang"

"Beneran udah yakin emang"

"Nanya sekali lagi, gue jadiin lo santapan ikan piranha"

"Yaudah sih"

"Heemm yaudah"

"Lo berdua natangin gue?"

"Li birdii nintingin gii?"

"Pengawal!"

"AYAHHHH! HUAAA TOLONGINN!"

"AYAH BANG REY MAU JADIIN KITA UMPAN IKAN PIRANHA!"

"SINI LO BERDUA BANGSAT!"

"Hadeh masih pagi padahal" ucap Malik yang melihat keributan kecil ketiga adik kembarnya.

"Kenapa lagi tuh bang?" tanya cedric yang baru bergabung bersama Jerrol.

"Biasa"

"Itu gak dipisahin bang? Aman emang gelut disamping kolam piranha gitu?" tanya Jerrol was-was.

Pasalnya ketiga pemuda yang beberapa saat lalu terlibat percekcokan itu kini sudah berguling-guling tepat di sebelah kolam ikan piranha yang biasa digunakan untuk pengeksekusian para pelanggar tata norma kerajaan.

"Kalau gak ada yang nyemplung ya aman, kalau nyemplung ya mati" sela Jorell yang juga baru bergabung dengan sebuah pancake ditangannya.

"Lo mah syco bang"

He's The Hidden Prince || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang