CHAPTER 12

317 40 16
                                    

Jangan lupa vote & coment untuk meninggalkan jejak kalian ya!!
Happy reading guys!!

.
.
.
.
.
"Kehancuran itu nyata"
.
.
.
.
.

"Dimana cucuku davidson!"

"Putra ku sudah tiada ayah"

"BOHONG! SETELAH KAU MEMBUAT PUTRI KU PERGI JAUH DARI KU KAU JUGA INGIN MEMBAWA CUCU KU JAUH DARI KU?! KEMBALIKAN DIA PADAKU DAVIDSON! AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN MU MENJAUHKAN KU DARI CUCUKU! AKU AKAN PASTIKAN CUCUKU BERADA DIPIHAK KU DAN AKAN MENGHANCURKAN KALIAN! KAU MEMANG PANTAS MATI DAVIDSON!"

"Hentikan! Aku tau putra ku bersalah tapi ku mohon jangan sakiti dia"

"Tapi dia sudah membunuh putri ku!"

"Bunuh aku! Bunuh aku sebagai ganti nyawa putrimu dan biarkan putra ku hidup! Biarkan dia membesarkan putra-putranya, setidaknya sampai kau menemukan cucu mu yang kau anggap masih hidup"

"Ayah tidak! Jangan berkorban untuk putramu yang sudah menghancurkan mu, ku mohon. Ayah tolong jangan"

"Baik jika itu mau mu"

DORR...
DORR...
DORR...

SREK....
Jorell terbangun dan langsung terduduk diatas ranjangnya dengan nafas yang tak beraturan. Pemuda dengan rahang tegas itu melirik jam yang terdapat diatas televisi yang terdapat dikamarnya. Jam tersebut menunjukan pukul 03 dini hari, hal tersebut membuat jorell mengusak kasar rambutnya.

Mimpi itu lagi. Dijam yang sama. Dihari yang sama. Sudah lebih dari 4 minggu jorell terus mendapatkan sebuah minpi yang sama dihari yang sama pula.

Dimimpi tersebut tidak ada yang dapat dilihat olehnya, hanya suara kemarahan, erangan, permohonan maaf, serta kekerasan yang terjadi didalam mimpi tersebut seakan terlihat begitu nyata baginya.

Suara dari orang-orang asing, hanya suara youanna serta davidson lah yang mampu dikenalinya tersebut mampu membuat dadanya seakan terhimpit oleh ribuan batu besar.

"Gak bisa tidur lagi gue" lirihnya pelan lalu menurunkan kakinya dari tempat tidur, lalu melangkah untuk membuka pintu menuju balkon yang terdapat dikamarnya dan memutuskan untuk duduk disalah satu kursi yang terdapat disana.

Jorell menyenderkan tubuh bagian belakangnya dikursi yang sedang didudukinya sambil mengingat mimpi-mimpi yang terus berdatangan dalan tidurnya. Mimpi yang berhasil membuatnya terbangun dan tak bisa tertidur kembali hingga pagi hari nanti.

Dalam seminggu ada 7 hari dimana disetiap harinya mimpi atau yang bisa dikatakan suara-suara itu terus berdatangan disetiap harinya. Senin-selasa berbeda, rabu-kamis juga berbeda, namun ketika kembali ke senin lagi, maka mimpi yang sama dengan senin sebelumnya juga ikut kembali.

Pemuda itu mengacak kesal rambutnya "Seharusnya tu kalau mau kasih petunjuk langsung aja gitu! Gak usah sikit-sikit, terus itu-itu mulu yang diulang. Ck, pusing gue gak bisa tidur terus!" ucapnya kesal.

pemuda berkulit susu itu kemudian menutup kedua bola matanya dan mulai menikmati dinginnya angin dimalam itu, membiarkan pikirannya ikut melayang bersama dengan angin dingin itu untuk membawanya mengingat pertemuan-pertemuan yang sudah dilalunya beberapa minggu ini.

"Dia cukup cerdas dan licik untuk dikelabui"

"Dia memang cukup cerdas dan licik, tapi dia masih berada jauh dibawah mu"

Jorell kembali membuka kedua matanya, memperlihatkan bola matanya yang kembali berubah warna menjadi biru disebelah kanannya, sedangkan di sebelah kirinya tetap dengan warna mata aslinya. Pemuda hidung runcing itu kemudian menampilkan sebuah senyum yang bisa dikatakan smirk miliknya. 

He's The Hidden Prince || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang