EPILOG

395 46 24
                                    

Selamat membaca semua...
Jangan lupa Vote & Coment disetiap paragraf yaa!!

.
.
.
.
.
"Akhir dari segalanya"
.
.
.
.
.

Entah sudah yang keberapa kalinya Youanna menggulir bola matanya, guna melihat sekeliling yang terasa begitu asing baginya. Youanna melangkah, namun setiap langkah yang diambilnya terasa begitu ringan. Membuatnya semakin bertanya-tanya dimanakah keberadaanya saat ini? Bagaimana bisa ia sampai ditempat ini?.

Tempat ini begitu indah, ini seperti didalam hutan yang terdapat disetiap dongeng yang sering dibacakan oleh para orang tua untuk anak mereka. Tempat seorang Ibu peri tinggal.

Dimana bunga-bunga tiada henti turun dari pepohonan yang menjulang tinggi. Angin-angin yang berhembus pelan namun bukan membawa debu, melainkan membawa serbuk-serbuk berwarna keemasan.

"Youanna..."

Youanna memutar tubuhnya, saat mendengar suara tak asing memanggilnya dari arah belakang.

Benar saja, Youanna tersenyum saat melihat kehadiran seorang wanita yang berhasil membuatnya selalu hidup dalam rasa bersalah.

Wanita itu mengangkat tangannya, meminta Youanna untuk mendekat dan duduk disebelahnya. Membuat Youanna yang tak ingin mengulur waktu langsung melangkah dengan cepat, tak lagi memikirkan dimana keberadaannya saat ini.

Namun ketika sampai dihadapan wanita itu, Youanna bukan duduk seperti yang dimintai wanita itu. Youanna malah berlutut dihadapan wanita itu dengan tangisan yang terdengar lirih.

Wanita itu. Tsafira. Ia dengan cepat berjongkok dan menyama ratakan tingginya dengan Youanna. "Apa yang kamu lakukan? Aku menyuruh kamu duduk disebelahku, kenapa malah berlutut?" tanya Tsafira.

Youanna menggeleng lemah, "Aku tidak pantas untuk duduk bersanding dengan kamu, aku terlalu kotor untuk melakukan hal itu. Ratu...maafkan aku, maafkan kesalahan ku yang telah menghancurkan keluarga mu. Maafkan karena kebodohan-"

"Sudahlah, Youanna. Aku sudah tidak mau memikirkannya lagi, karena dengan memikirkannya sama saja dengan aku yang kembali menyakiti diri ku sendiri. Aku sudah memaafkan kalian, aku sudah rela dan aku sadar bahwa ini lah takdir ku" ucap Tsafira.

Youanna hanya bisa menangis dengan penuh penyesalan, kembali menyalahkan dirinya untuk semua yang terjadi.

Tsafira yang menyadari hal tersebut tanpa ragu menarik Youanna kedalam pelukannya, mengusap lembut surai panjang milik Youanna. "Menangislah, tapi setelah ini kamu harus membahagiakan putra ku".

Youanna terdiam, "Tsafira..."

"Jorell akan kembali, dia akan kembali pada kalian. Selama ini aku berusaha untuk membuatnya tetap abadi disini bersamaku, tapi ternyata disana kalian terutama kamu juga mempertahankannya. Tak perduli berapa kali kalian gagal, kalian tetap mengusahakan agar jantungnya tetap berdetak. Aku menyerah Youanna, aku menyerah untuk membawa putraku dan kembali mempercayainya pada mu" ucap Tsafira tulus.

Youanna menangis haru, "Terima kasih, Tsafira. Terima kasih karena kamu mau mengembalikannya pada kami. Aku berjanji, aku akan menjaganya dan membuatnya bahagai".

"Tangisan para putramu itu selalu berhasil membuat Jorell cemberut kesal dan bergumam tidak jelas" ucap Tsafira membuat Youanna tertawa pelan.

"Terima kasih, Ratu. Maaf karena aku-"

"Berhenti meminta maaf atau aku akan benar-benar membawa putra kita itu bersama ku" ancam Tsafira.

Youanna mengangguk kemudian menitihkan air matanya.

He's The Hidden Prince || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang