CHAPTER 22

292 38 2
                                    

Selamat membaca semuanyaa!!!
Jangan lupa Vote & Coment ya...

.
.
.
.
.
" Harapan "
.
.
.
.
.

"Maaf Raja, saya ingin menyampian kalau para pangeran menghilang dan posisi terakhir mereka adalah pantai perbatasan" ujar seorang prajurit yang menunduk hormat dihadapan Davidson.

Davidson yang mendengar hal tersebut terkejut bukan main "Bagai-"

Drrttt...

Drrttt...

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, suara dan layar ponsel yang hidup berhasil mengalihkan perhatian Davidson saat melihat nomor tak dikenal yang mengirim beberapa foto padanya.

Merasa penasaran, Davison memutuskan untuk membuka pesan tersebut. Hal pertama yang dilihatnya ketika pesan tersebut dibuka adalah foto ketujuh putranya yang terikat disebuah kursi dengan keadaan tak sadarkan diri.

 Hal pertama yang dilihatnya ketika pesan tersebut dibuka adalah foto ketujuh putranya yang terikat disebuah kursi dengan keadaan tak sadarkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Davidson mengerang marah setelah membaca pesan singkat yang ia yakinin berasal dari mertuanya, lebih tepatnya mantan mertuanya. Sangking sibuknya dengan pikirannya sendiri, Davidson tidak sadar kalau Youanna berdiri dibelakangnya dan dapat melihat langsung pesan yang berada diponsel sang suami.

"Ayo! Ayo kita pergi sekarang" ucap Youanna tiba-tiba, hingga berhasil membuat Davidson terkejut.

Davidson menghela nafas kemudian menggeleng pelan "Ayah pasti sudah meyiapkan sebuah rencana besar disana. Youanna, kita tidak bisa bertindak gegabah"

"Lalu apa yang harus kita lukakan?! Raja bisa saja membunuh seluruh putra kita Davidson?!" jawab Youanna dengan perasaan kalut hingga tak sadar ia sudah menaikkan nada bicaranya.

"Kamu tenang dulu oke? Kita cari jalan keluar sama-sama"

Youanna dengan tegas menggeleng "Kalau kamu gak mau ikut dengan ku, maka biar aku yang pergi sendiri. Nyawa para putra ku lebih berharga dari apapun Davison" ucap Youanna kemudian berlari keluar istana.

"Youanna! Tunggu!" ucap Davidson mulai mengejar Youanna, namun sayangnya sang istri sudah lebih dulu masuk kedalam mobil dan mengemudikannya dengan kecepatan tinggi.

"Raja apa perlu kami mengejar?" tanya para pengawal/prajurit yang sudah bersiap sedia.

Davidson terdiam sebentar lalu menggeleng "Biar ini menjadi urusan saya dan keluarga saya" ucap Davidson kemudian masuk kedalam mobil lain dan mulai mengejar sang isri.

Disepanjang perjalanan, baik Youanna maupun Davidson mereka tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.

Hingga tak menyadari dari belakang sebuah mobil menyalip mereka lalu berhenti tepat dihadapan mobil Youanna, hal yang membuat wanita cantik itu dengan cepat menginjak pedal remnya.

He's The Hidden Prince || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang