Jangan lupa Vote & Coment ya!
Happy Reading Yorobunnn!!!
Warning!! Adegan kekerasan‼️.
.
.
.
.
"Akhir dari segalanya?"
.
.
.
.
.Siang hari ini terasa begitu membakar kulit, membuat orang-orang yang hendak beraktivitas mengurungkan niat mereka. Namun hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi pangeran bungsu dari kerajaan Shaquille. Pemuda tinggi itu kini terlihat tengah mencatat sesuatu dibawah teriknya matahari.
Pemuda itu terlihat tenang walaupun peluh sudah membanjiri wajahnya yang sudah berwarna merah padam. Jerrol terus menulis tanpa memperdulikan sekitarnya. Hingga sebuah tendangan yang mengenai punggungnya yang membuat aktivitasnya terhenti karena terbatuk-batuk.
Uhukk...
Uhukk...
"Lo lama banget sih! Kita udah nunggu dari tadi sialan!" bentak siswa yang sudah berani menendang pangeran bungsu itu.
Jerrol menutup matanya sejanak dan kembali membukanya "Tugasnya banyak, gimana bisa gue selesaikan dengan cepat?"
"Halah! Alesan aja lo" ucap siswa yang lain.
Jerrol menghela nafas pelan "Alasan kalian ngebully gue apasih? Gue punya salah apa sama kalian?"
Siswa yang menendang Jerrol tadi tersenyum remeh. "Lo gak punya salah kok, cuma gue gak suka aja ngeliat pangeran lemah kaya lo! Gue gak terima karena dikerajaan ini ada pangeran lemah dan gak berguna kaya lo!"
Jerrol terdiam mendengar hal tersebut "G-gue-"
"Halah! Banyak omong lo!"
Bughh...
"Cepet selesaikan sebelum gue bunuh lo sekarang juga"
"Sebelum lo bunuh dia, maka gue yang bakalan bunuh lo terlebih dahulu"
Glekk...
3 siswa yang sebelumnya menindas Jerrol langsung meneguk kasar air liur mereka saat mendengar suara dingin yang terkesan menenangkan namun juga mematikan dalam satu waktu.
"So, let's play"
"M-maaf p-pangeran, k-kami-"
Bughh...
Bughh...
Bughh...
Krakk...
Arghhh...
"A-ampun pangeran!"
"Gue gak punya waktu buat dengar suara kalian dan gue juga udah gak sudi untuk berbagi oksigen dengan kalian"
Tsekkk...
Argghh...
Tsekk...
Arrgghh...
Ketiga pemuda itu langsung tak bernyawa saat Jorell menancapkan sebilah pisau tepat pada jantung mereka.
Jorell kemudian mengalihkan perhatiannya pada Jerrol yang terlihat ketakutan setengah mati.
"Dari kapan?" tanya pemuda itu dingin.
Jerrol menunduk semakin dalam kala merasa hawa kemarahan yang dikeluarkan oleh pemuda yang bernotabene abangnya itu terasa begitu kuat.
"A-apanya?" tanya Jerrol pelan, masih dengan posisi menunduk.
Jorell tiba-tiba mencengkram wajah Jerrol dan memaksa pemuda itu untuk mendongak.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's The Hidden Prince || Complate
RandomKebencian terus tumbuh bersama dengan tumbuhnya pemuda yang merupakan seorang pangeran yang disembunyikan. Pangeran yang dulunya selalu menjadi anak yang penurut itu kini berubah menjadi seorang remaja yang tak mengenal kata maaf untuk siapapun term...