Happy Reading
30 June, 2024
"Seriusan Lo mau cere.?"
Jungkook setengah berteriak, membuat pandangan seluruh pengunjung Restoran jepang itu seketika tertuju pada meja yg berada didekat pintu masuk, dimana Park Jimin sedang makan siang dengan ketiga teman nya.
Sementara itu, Tangan hobi masih menepuk pelan punggung seokjin yg tersedak sushi lantaran terlalu kaget mendengar informasi yg disampaikan oleh Jimin.
Mereka ber-empat sudah bersahabat sejak kuliah.
Walaupun mengambil jurusan yg berbeda, tapi pertemuan konyol sewaktu mereka menjalani masa Orientasi mahasiswa baru malah menjadikan pertemanan mereka semakin erat sampai sekarang.
Diantara ke-empat nya, hanya Jimin yg telah berumah tangga.
Jungkook dan Hobi masih betah menjomblo, sedangkan seokjin sudah bertunangan dengan laki-laki yg di pacarinya dari masa putih abu-abu."Kalau Lo belum siap cerita sekarang enggak apa-apa, kita bakalan nunggu sampe Lo siap berbagi beban hidup Lo sama Kita" ucap seokjin pengertian
Memang seokjin lah yg selalu bisa menjadi pendengar yg baik, lelaki keturunan Jawa tulen itu juga yg acapkali memberikan kalimat-kalimat penenang setiap kali sahabatnya sedang menghadapi masalah.
Karena ia memang seorang psikolog, kalau Jungkook masih melanjutkan kuliah S2 nya, sementara Hobi sudah menjadi Arsitek yg cukup terkenal di kota mereka.Senyum tulus terbentuk di bibir ranum milik Jimin, ia tahu mereka saling menyayangi satu sama lain.
Jadi tidak salah kan kalau ia ingin berbagi beban hidupnya dengan ketiga sahabatnya.?"Dia punya perempuan lain.!" Ungkap Jimin, mencoba membagi pergi di hatinya
"BRENGSEK..."
Umpatan yg di sertai suara gebrakan meja oleh tangan Jungkook lagi-lagi berhasil merebut atensi pengunjung yg lain.
Jungkook yg berperawakan tinggi dengan kulit sawo matang dan rambut panjang sebahu, memang yg paling tidak bisa mengontrol emosi diantara mereka berempat."Kecilin suara Lo, bego.!" Tegur Hobi, tangan nya kemudian terulur untuk menjitak kepala Jungkook
"Sorry..." Jungkook meringis sambil mengusap kepalanya
Lalu... Dengan suara pelan, mengalirlah semua cerita rumah tangganya dari mulut park Jimin.
Sesekali ia menghela napas berat seolah sedang mengurangi sesak yg memenuhi rongga dada.
Seokjin yg lebih dulu memeluknya Jimin dengan erat, setelah lelaki itu selesai bercerita, disusul Jungkook, lalu hobi.Jimin bersyukur dalam hati, ia di kelilingi orang-orang baik yg menyayangi nya.
Tidak ada air mata yg mengalir, ia memang sudah bertekad, air mata di malam itu adalah air mata terakhirnya untuk Yoongi.
Pelukan mereka terurai, seokjin yg duduk disebelah kanan Jimin menggenggam kedua tangan nya erat-erat."Lo berhak dapet yg lebih baik" kata Seokjin
"Kayak gue misalnya, gue lebih segala-galanya dari suami Lo.! Jimin...." Hobi menyambut sembari menawarkan diri
"Ngimpi Lo.! Lo itu cuma remahan peyek, tau ngga.?" Jungkook ikut menimpali
Tidak terima dengan hinaan jungkook, hobi kembali bersuara tak kalah peda. "Enak aja kalau ngomong, Lo tuh juga bar-bar banget. Makanya masih jadi jomblo sepanjang masa.!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REMAINING FEELING (YoonMin) END
SonstigesKetika Dia Yg Mengucap Janji Suci Untuk Mu, Memilih Rumah Yang Lain UntukNya Pulang ...... Min Yoongi: Maafkan aku, Aku tidak bisa menyakitinya Park Jimin: Lalu bagaimana dengan ku.? Renjani: Aku mohon lepaskan dia, Naura membutuhkan figur seorang...