TRF: 04

1K 156 42
                                    

Happy Reading



1 July, 2024




Sambutan ramah penuh senyum ketika Yoongi membuka pintu rumah nya, sekarang sudah tidak ada lagi.

Pukul 21:25 WIB saat kakinya melangkah memasuki ruang tamu dan berakhir menghempaskan tubuh lelah nya diatas sofa.
Berjam-jam lamanya ia berada di rumah Renjani untuk menenangkan perempuan itu.
Sejak dari kejadian memalukan di mall sampai mereka sudah berada dirumah, Jani tidak berhenti menangis.

Sunyi..
Hanya suara jam dinding dan detak jantung nya sendiri yg bisa Yoongi dengar.

Jimin memang tidak menginginkan asisten rumah tangga.
Selama ini lelaki itu mengurus semuanya sendirian, termasuk segala keperluan nya dan mengurus rumah.
Padahal Jimin juga bekerja di perusahaan milik orangtua nya sendiri, jadi selepas Jimin pindah ke apartemen, Yoongi tinggal sendirian dirumah ini.
Rumah yg di rancangnya sendiri, Rumah yg di bangun bersama mimpinya untuk ditempati bersama pasangan hidup dan juga anak-anak nya kelak.

Namun, siapa sangka jika takdir memang semisterius ini, nyonya rumah yg menempati rumah itu adalah park Jimin.
Seseorang yg bahkan baru di kenalnya satu bulan sebelum acara pernikahan mereka, Bukan Renjani yg di cintainya hingga kini.

Netra nya menatap foto pernikahan nya dengan Jimin yg masih menempel kuat di dinding ruang tamu.
Binar cinta yg tampak jelas di kedua mata Jimin kala menatapnya sudah tak ia temukan lagi.

Tadi siang, sewaktu Jungkook hendak melayangkan tinjunya yg kedua kali, tiba-tiba tubuh lelaki itu didekap dari belakang oleh Hobi.
Sekuat tenaga hobi mencoba menghalanginya dari amukan Jungkook, salah satu teman terbaik park Jimin itu memang jago bela diri.

Lalu ketika tangan Jungkook ditarik oleh Hobi untuk menjauhinya, saat itulah pandangan nya bertemu dengan netra coklat terang milik Jimin.
Tak ada lagi tatapan hangat yg menyapa, yg ada hanyalah sorot datar yg berhasil menancapkan belati di hatinya, membuat tubuhnya terpaku.
Bahkan sampai semua orang pergi dan membubarkan diri dari kerumunan, tanpa sadar, tubuhnya masih memeluk Renjani sangat erat.
Karena pikiran nya melayang di udara, masih mencoba untuk mencerna...

Mengapa.?

Lelaki itu... Suaminya... Park Jimin... Berlalu begitu saja...

Ponsel di sakunya berdering bersamaan dengan matanya yg mulai terpejam, ia terpaksa kembali membuka mata, tertera nama pengacaranya di layar ponsel itu.

"Hallo..."

"......."

"Hem."

"......"

"Ya, Terimakasih"

Dari informasi yg baru saja didapat, mungkin sekitar Minggu depan, ia dan Jimin akan mendapatkan surat panggilan sidang pertama dari pengadilan agama.
Yoongi lalu meringis, tiba-tiba dada nya terasa sesak saat mengetahui jika proses perceraiannya sudah berjalan.
Menggeleng samar, ia lantas bangkit dari duduknya dan entah mengapa langkahnya justru memasuki kamar yg pernah jimin tempati, kemudian ia terlelap disana.



Perusahaan ayah park Jimin memproduksi kain batik, dari yg tradisional sampai corak-corak modern yg di gandrungi anak muda jaman sekarang.
Pusat pabriknya ada di Semarang di kota kelahiran nya, dan disanalah orangtua nya tinggal.

Ada dua buah kantor cabang yg sudah dibuka semenjak sepuluh tahun silam, yg dijakarta sekarang dikelola oleh Jimin, sedangkan yg di Surabaya dipegang oleh paman nya.

THE REMAINING FEELING (YoonMin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang