TRF: 19

1K 156 38
                                    

Happy Reading





26 July, 2024





Angin malam yg semakin kencang menyapa kulitnya, membuat Jimin ingin secepatnya mengubur diri di bawah selimut.
Mencari keberadaan sang suami, ia berkeliling mengamati.

Jimin lantas menghampiri seokjin yg sedang berbincang dengan teman kantor nya, akhirnya ia pamit undur diri.
Jimin akan kembali ke vila walau tanpa Yoongi.

Menutup pintu perlahan, Jimin memegangi perut bagian bawahnya yg terasa nyeri.

"Gunakan semua dana yg tersisa untuk menggaji karyawan."

Samar-samar Jimin mendengar suara Yoongi, dan benar saja.
Laki-laki itu tengah berdiri dibalkon sembari berbicara dengan seseorang dibalik layar telepon nya.
Jimin mengambil jarak dua meter dibelakang sang suami, menatap bahu kekar Yoongi yg tampak lunglai.

"Bagaimana kabar mereka, Nu.?" Tertegun Jimin mendengarnya. "Saya sangat merindukan mereka" suara Yoongi terdengar melemah, dan sepertinya ia belum juga sadar bahwa Jimin mematung di belakang punggungnya. "Bi Leha bahkan ngga mau angkat telepon dari saya, padahal saya cuma pengen tau keadaan Mama."


Yoongi lantas menyugar rambutnya, lalu ia berbalik untuk sekedar menyandarkan punggungnya pada pembatas balkon.
Ketika tak sengaja ia mengarahkan netranya ke depan, saat itulah pandangan Jimin menguncinya dalam diam.

Tak di pedulikan nya lagi Danu yg sedang mengoceh pada panggilan telepon, Yoongi lantas menekan tombol merah sebelum menghampiri Jimin.

"Maaf karena aku pulang duluan, aku harus terima telepon dari Danu." Yoongi mengulas senyum tipis lalu mengecup kening sang suami sebelum melangkah ke kamar mandi






Sudah menjelang tengah malam, tapi baik Yoongi ataupun jimin masih terjaga.
Keduanya tengah berbaring di atas ranjang dengan posisi saling memunggungi, berada dalam selimut yg sama, namun hanya saja tak sejiwa.

"Kapan sidang putusan nya.?"

"Dua Minggu lagi."

Yoongi menatapi dinding kosong di hadapan nya, bayangan Jimin yg sedang bersenda gurau dengan laki-laki lain terpampang jelas disana.
Pemandangan itu juga yg membuatnya menyingkir dari pesta, ia tak sanggup membiarkan dada nya terbakar lebih lama.

"Setelah bercerai, apa kamu akan langsung menikah lagi.?" Tanya Yoongi setelah sepi cukup lama

"Mungkin."

"Ya.. kamu pantas dapet yg lebih baik" suara lirih Yoongi nyaris tak terdengar, Jimin hanya sanggup terdiam. "Kenapa rasanya sesakit ini.?" Tanya Yoongi lagi

"Apa.?"

"Lihat kamu sama laki-laki lain."

"Aku pernah merasakan nya, di gerai makanan cepat saji itu.!" Ia lekas menyahut, sakit yg Yoongi rasakan bahkan belum seberapa dibandingkan yg Jimin terima waktu itu

"Maaf... Aku pikir kamu baik-baik saja." Yoongi menutup matanya sejenak

"Apa kamu akan kembali dengan mereka.?"

THE REMAINING FEELING (YoonMin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang