TRF: 17

940 157 23
                                    

Happy Reading






24 July, 2024








//Flashback on//




Bayi merah yg baru di lahirkan semalam itu, terlihat sangat nyaman di gendongan laki-laki yg nantinya akan di panggil dengan sebutan ayah.
Ia bahkan tak terusik saat pipi merahnya di ciumi sang ayah berkali-kali.

Sementara perempuan yg melahirkan bayi itu, memandangi keduanya dengan penuh haru.
Perjuangan nya untuk mengantar buah hati ke dunia terbayar sudah, meski harus berjuang sendirian tanpa siapapun tadi malam.
Ia tetap merasa bahagia saat melihat laki-laki yg di cintainya setengah mati begitu menyayangi anak mereka.

Laki-laki itu membawa sang bayi didalam gendongan untuk duduk di sisi ranjang.
Tangannya terulur kemudian untuk membelai pipi perempuan muda yg telah menjadikan nya ayah dari seorang putri.

"Terimakasih sudah melahirkan bayi yg sangat cantik." Ia tersenyum manis, lalu lagi-lagi menghujani wajah bayi nya dengan kecupan sayang

"Mas bahagia.?" Tanya perempuan yg baru melahirkan itu

"Sangat" si pria menjawab sembari memandangi putri mereka. "Dia mirip aku."

Perempuan itu lantas mencetak senyum lebar, ada kebanggaan tersendiri saat ia berhasil memberi kebahagiaan untuk ayah dari bayi nya.

"Mas sudah siapkan nama.?"

Mengalihkan perhatian nya pada perempuan yg masih terbaring lemah di atas brankar rumah sakit, ayah si bayi menjawab.

"Naura Lesmana, Bagaimana.?" Meskipun ia tahu bahwa ibu dari si bayi ini akan selalu menyetujui setiap keputusan nya, akan tetapi ia tetap ingin mendengar pendapat perempuan itu tentang nama bayi yg akan di berikan untuk putri mereka

"Bagus, apa artinya.?"

"Naura itu adalah sebuah bunga, dan Lesmana adalah marga keluarga ku."

Hati perempuan muda semakin berbunga-bunga, tak menyangka jika pujaan hatinya akan menyelipkan marganya pada nama sang buah hati.
Senyum masih tetap menghiasi wajahnya yg tampak pucat.

Ting.!!

Satu pesan masuk pada ponsel laki-laki itu.

Setelah mengabaikan ponsel yg tadi di lihatnya sekilas pada kantong celana, laki-laki itu kemudian menidurkan bayinya di samping sang ibu.

"Aku harus ke bandara, kakak mu minta di temani keluar kota" laki-laki itu lekas beranjak, ia mengecup pipi bayi yg masih terlelap, lalu mencium kening ibu dari bayi itu. "Mulai hari ini ada ART yg akan menemanimu, sebentar lagi dia datang. Aku pergi dulu.... Kalau ada apa-apa dengan Naura, jangan sungkan untuk menghubungi ku." Pamitnya kemudian

Tidak ada satu katapun yg keluar dari bibir perempuan itu, tatapan nya mendadak kosong.
Kebahagiaan yg baru sekejap mata di rasakan nya, langsung menguap entah kemana.
Dan ketika sosok laki-laki itu menghilang di balik pintu kamar rawat inap nya yg tertutup, air matanya mulai berjatuhan.
Ternyata, kebahagiaan nya memang tidak pernah lama.
Baru saja ia merasa memiliki keluarga yg sesungguhnya, kenyataan terlalu cepat menampakkan wujudnya.




THE REMAINING FEELING (YoonMin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang