19. Pacaran.

568 66 7
                                    







Setelah apel pengumuman itu selesai, semua siswa SMA HARLAND di perbolehkan pulang, kecuali Osis dan Siswa yang menjadi Perwakilan untuk Perlombaan di TUNAS BANGSA.

Dan sekarang mereka semua sudah berada di ruang aula, bersama para guru yang akan memberikan mereka informasi dan yang lainnya.

Sementara disisi lain, ada Aran yang sedang kebingungan di tengah tengah pak Rahmat yang sedang berbicara kepada mereka.

"Apa dia Christian yang nolongin gua kemarin?"

"Tapi kenapa mereka harus pake masker segala" batinnya yang sedari bingung.

Setelah pak Rahmat panjang lebar memberikan mereka wejangan,, akhirnya mereka semua pun diperbolehkan pulang, dengan cepat Aran dkk pun keluar terlebih dahulu karena ada hal yang harus mereka lalukan.

Di sisi Christian dkk, mereka pun sama melangkahkan kaki keluar dari aula itu, namun saat sudah di depan pintu mereka dikejutkan saat ada seseorang yang memanggil mereka.

"Bro"

Sontak Tian dkk pun menoleh ke sumber suara, ternyata orang yang memanggil mereka adalah Aran dkk.

"Iya Ran kenapa?" tanya Tian pada Aran.

"Gua mau ngobrol sama kalian bisa?" tanya Aran kembali.

"Ngobrol apaan?" tanya Aldo balik dengan sewot, karena ia masih kesal dengan Aran saat awal pertemuan mereka dikantin waktu itu.

"Do..."

"Bisa Ran" jawab Tian setelah menegur Aldo.

"Tapi nggak disini, ditempat lain aja" balas Aran, lalu Tian pun mengangguk.

"Cuy kita pergi dulu ye kalian duluan aja" ucap Tian pada Pillarnya.

"Ikut bang" ucap Gredzi dan yang lain.

Tian menghembuskan nafasnya kasar, Pillar nya itu persis seperti anak ayam yang selalu mengintili induknya pikir Tian.

"Hufft yaudah deh ayok"

Mereka semua pun pergi menuju kelas sekolah.

"Mau ngobrol apaan Ran?" tanya Tian saat mereka sudah di Kelas, entah kelas siapa.

"Eumm gua mau bilang makasih udah nolongin kita kemarin" ucap Aran to the point, dan berhasil membuat Tian dkk mengerutkan dahinya.

"Kenapa dia bisa tau?" batin mereka.

"Maksudnya? nolongin apa?" tanya Tian pura pura tak tahu.

"Ck.. kalian nggak bisa bohong lagi, kalian kan yang udah nolongin kita kemarin" Mirza ikut memberikan suara.

"Dan lu juga kan yang udah ditolongin Aran waktu itu" lanjutnya menunjuk Tian.

"Pfft,,, iya gua orang yang temen lu bantuin itu" jawab Tian berat.

"Dan kita juga yang udah nolongin kalian kemarin" lanjut Ollan santai.

Aran dkk mengangguk dan sedikit senyum.

"Tapi kenapa kalian harus pake masker segala waktu itu?" tanya Azka yang masih bingung dengan hal itu.

"Kalo itu kita nggak bisa ngasih tau disini" jawab Zean.

Aran dkk pun mencoba mengerti alasan mereka itu dan tak ingin menanyakan hal itu lebih dalam lagi.

"Yaudah kalo gitu, sekali lagi gua ucapin makasih banyak sama kalian udah mau nolongin gua sama temen temen gua" ucap Aran tulus.

The Black Angel's (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang