part14

1.4K 200 12
                                    

/⁠ᐠ⁠。⁠ꞈ⁠。⁠ᐟ⁠\
 ̄⁠ ̄⁠ ̄⁠ ̄ ̄ ̄⁠ ̄⁠









"Dad,daftarin aku ke sekolah SMA Pilar Jaya48." ucap si gadis. Langsung bergelayut manja di lengan sang Daddy-nya.

"Loh, princess Daddy belum tidur?"

Gadis itu menggeleng. Sang Daddy kembali mengelus rambut putri kesayangannya. "Kamu kenapa, kok tiba-tiba minta Daddy buat daftarin kamu ke SMA Pilar Jaya48? Bukannya selama ini kamu nyaman sekolah di International High Scool?" tanya sang Daddy pada putri tunggalnya.

"Ihh... Daddy. Masa gamau turutin permintaan aku. Aku udah ganyaman sekolah disana, makannya aku minta pindah. Boleh ya Dad." rengek gadis itu, terus membujuk Daddy-nya agar mau menuruti permintaanya.

"Yaudah, Daddy daftarin kamu dulu ya. Besok kamu udah bisa sekolah." ucap sang Daddy, sontak membuat putrinya kegirangan.

"Secepat itu, Dad?"

"Iya dong. Kamu lupa ya? Daddy kan salah satu donatur besar di sekolah itu." jelas sang Daddy. Anaknya itu hanya terkekeh, lalu mencium pipi Daddy-nya sekilas.

"Makasih Dad." ucapnya seraya memeluk Daddy-nya.

Gadis itu segera pergi dari kamar daddy-nya. Wajahnya terlihat sangat bahagia, sehingga terus mengembangkan senyuman. Setelah sampai di kamarnya, gadis itu langsung menutup pintu serta menguncinya.

Bruk!

Gadis itu menjatuhkan tubuhnya di ranjang. Tangannya meraih benda pipih yang berada di sampingnya. la tersenyum, membayangkan esok ia akan kembali bertemu dengan sang pujaan hati. Gadis itu mencari kontak seseorang, lalu mulai mengetikkan pesan singkat di sana.

085222xxxxxx

hai Del, besok kita akan kembali bertemu.
aku harap, kamu masih mengingat aku.

Setelah selesai, gadis itu kembali duduk diatas kasur king sizenya. Menyandarkan punggung di headboard. Gadis itu menunggu hingga beberapa menit, tetapi tak kunjung ada balasan dari nomer yang ia tuju.

"Sial! Apa nomer gue masih di blok?" geramnya. Teringat kalau dirinya di blok setelah mengirim pesan singkat.

"Aaarrggh! Radel kenapa sih. apa dia udah lupa sama gue?" kesal gadis itu, saking kesalanya sampai mengacak-acak tempat tidurnya. Melemparkan semua bantal dan boneka ke sembarang arah.

"Gimanapun caranya, gue harus bisa dapentin dia lagi. Gue yakin, pasti dia masih belum bisa move-on dari gue." desisnya sangat percaya diri.Gadis itu tertawa, lalu tersenyum miring. Senyuman yang mengandung beribu arti.

***

"Jaketnya dipake. Cuaca pagi ini dingin, gue gamau lo sakit." perintah Radel. Melihat Freya yang tidak mengenakan jaket.

"Aku gerah Del, makanya sengaja gapake jaket." balas Freya. Hendak memasuki mobil.

"Pake. Atau lo sengaja mau ganjen? Baju lo udah kekecilan, Fre. Gue gamau lekuk tubuh lo diliatin cowo-cowo lain." tegas Radel.

Freya menghela napas. "Repot deh... Aku udah gamau masuk rumah lagi, udah Aku kunci." keluh Freya.

"Yaudah, pake punya gue." Radel melemparkan hoodie miliknya. Walaupun sudah pasti kebesaran untuk Freya.

karam?el 【FreDel】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang